Jokowi Apresiasi Kerja Tim Pencari Lion Air JT-610
2 November 2018
Presiden Joko Widodo kembali mendatangi posko terpadu evakuasi Lion Air JT-610 yang berada di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Iklan
Presiden Jokowi mengadakan rapat koordinasi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, dan sejumlah unsur terkait lainnya.
Pertemuan membahas area pencarian, metode pencarian, hingga peralatan yang digunakan dalam proses pencarian badan pesawat dan para korban Lion Air JT-610 hingga hari kelima pencarian ini. Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi bagi 859 orang di tim gabungan yang bekerja keras melakukan pencarian terhadap badan kapal, para korban, dan satu kotak hitam yang telah ditemukan.
"Atas kecepatan penemuan black box kemarin, saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih," kata Presiden dalam rilis yang diterima oleh DW.
Ia menjelaskan bahwa dalam proses pencarian ini, tim gabungan terus bekerja keras dengan dibantu peralatan modern yang mampu mendeteksi benda-benda di dasar laut. Presiden berharap agar proses pencarian ini dapat segera menemukan hasil yang diinginkan.
"Saya hanya titip agar menggunakan seluruh kemampuan dan teknologi yang ada dan bekerja cepat untuk mencari yang belum diketemukan," tuturnya.
Pencarian Difokuskan Pada Tubuh Utama Pesawat
Setelah "black box" pesawat Lion Air JT 610 ditemukan, kini tim khusus akan menganalisa rekaman di dalam alat pencatat itu. Sementara ini, sebagian besar badan pesawat ditemukan dalam bentuk serpihan.
Foto: Reuters/Beawiharta
Badan pesawat ditemukan dalam bentuk serpihan
Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Isswarto mengatakan, tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL) menemukan badan pesawat Lion Air JT 610 dalam bentuk serpihan. Badan pesawat berada di kedalaman 25-35 meter pada titik jatuhnya. Jenazah penumpang pun ditemukan tak jauh dari puing-puing pesawat. Demikian dikutip dari Kompas.com.
Foto: Reuters/E. Su
"Black box" ditemukan
Yang sering disebut "black box" sebenarnya terdiri dari dua alat perekam, yaitu perekam data penerbangan (flight data recorder-FDR) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder-CVR). "Black box" Lion Air JT610 sudah ditemukan dan akan diteliti tim khusus.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Adimaja
Serpihan pesawat sudah ditemukan sebelumnya
Seorang anggota TNImembawa pecahan tubuh Lion Air JT610. Sehari setelah pesawat jatuh Senin 29 Oktober 2018, sejumlah pecahan tubuh pesawat sudah ditemukan tim Basarnas dan TNI.
Foto: Reuters/Antara Foto
Temuan barang milik penumpang dan bagian tubuh korban
Hingga Rabu 31 Oktober malam tim SAR gabungan telah mengirimkan 56 kantong jenazah ke RS Polri. Kantong-kantong berisi bagian tubuh korban. Selain itu juga dikumpulkan pecahan bagian pesawat serta barang-barang milik penumpang yang ditemukan tim pencari di lokasi kecelakaan di Laut Jawa.
Foto: Reuters/Beawiharta
Menatap harta milik keluarga
Anggota keluarga penumpang pesawat Lion Air hanya bisa menatap barang-barang milik penumpang yang ditemukan di laut, dan diangkut ke Posko pencarian di Tanjung Priok. Pencarian kini diarahkan kepada tubuh utama pesawat. Ed.: ml/as
Foto: Reuters/Beawiharta
5 foto1 | 5
Lebih jauh, Presiden meminta KNKT untuk segera mendalami penyebab dari kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 tersebut sehingga pemerintah dapat segera memutuskan langkah-langkah yang harus diambil.
"Yang jelas menurut saya keselamatan penumpang harus diprioritaskan dan kita harap tidak ada lagi kecelakaan semacam ini di masa yang akan datang," imbuh Presiden.
Hingga Jumat ini, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi sebanyak 67 kantong jenazah. Khusus hari ini, tim gabungan berhasil mengevakuasi 2 kantong jenazah yang langsung dibawa ke area posko terpadu. yp/ml (biro setpres)
Tragedi Pesawat Lion Air
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh ke laut setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Pangkalpinang. Pesawat jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi (29/10).
Foto: picture-alliance/E. Thompson
Menanti kabar
Anggota keluarga penumpang pesawat Lion Air sambil berdoa menunggu kabar nasib sanak saudaranya dengan penuh kekhawatiran. Foto diambil di bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Senin pagi (29/10). Pesawat mengangkut 188 orang, termasuk 1 anak-anak, 2 bayi dan 7 orang awak pesawat.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Sutrisno
Benda-benda yang ditemukan di laut
Ketua Basarnas M. Syaugi menyatakan Senin, "Ada puing-puing pesawat, pelampung, HP, dan ada beberapa potongan tubuh," yang ditemukan. Selain itu juga ditemukan sejumlah benda yang diduga milik penumpang pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Antara lain tas, dompet dengan uang dan kartu tanda pengenal dan unit ponsel.
Foto: picture-alliance/dpa/BNPB
Lokasi jatuhnya pesawat
Kedalaman air di lokasi jatuhnya Lion Air sekitar 30-35 meter. Sejauh ini badan pesawat belum ditemukan. Ketika ditanya jumlah anggota tim yang dikerahkan untuk mencari pesawat, Deputi Operasi Basarnas Nugroho Budi W mengatakan: "Sampai saat ini 350 orang tapi nanti ditambah lagi untuk mempercepat evakuasi. Nelayan juga banyak yang mau bergabung.
Foto: picture-alliance/dpa/Z.Kaixin
Penyebab jatuhnya pesawat masih tanda tanya
Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 9 tersebut diketahui sempat mengalami masalah teknis pada penerbangan sebelumnya. Sebelum hilang kontak, pilot pesawat sempat meminta izin return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta. Demikian keterangan Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko, seperti dilaporkan kompas.com. Foto arsip: Pesawat Thai Lion Air, Boeing 737 MAX 9. (hp/ml)