Jokowi Bahas Industri 4.0 dan Vokasi dengan Menteri Jerman
2 November 2018
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Ekonomi dan Energi Jerman, Peter Altmaier, di Istana Merdeka, Jakarta dengan didampingi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.
Iklan
Dalam rangkaian kunjungan ke Asia, Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmeier tiba di Indonesia untuk menghadiri Konferensi Asia Pasifik Bisnis Jerman ke-16 yang akan dihadiri sekitar 1000 peserta dari bidang ekonomi, politik dan kelompok-kelompok asosiasi.
Altmaier menegaskan pentingnya hubungan baik antara Jerman dan kawasan Asia Pasifik. "Cara kita menanggapi tantangan global adalah komitmen bersama untuk perdagangan dunia yang terbuka, bebas, dan adil. Karena semua pihak mendapat manfaat dari ini. Itulah mengapa kami ingin mengintensifkan kerja sama ekonomi kami di Konferensi Asia-Pasifik Bisnis Jerman di Jakarta dan membuka peluang strategis baru bagi perusahaan Jerman dan perusahaan di kawasan Asia-Pasifik. "
Sebelum konferensi, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Peter Altmaier, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/11). Didampingi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Presiden Jokowi bertukar pikiran dengan Altmaier soal revolusi industri 4.0. Sama halnya dengan Presiden, Altmaier juga berpandangan bahwa revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi telah mengubah wajah dunia industri.
Merek Jerman Paling Berharga
Satu studi tentang nilai merek produk Jerman menunjukkan negara ini sebagai penggerak ekonomi nomor satu di Eropa. Meski Jerman dikenal sebagai "negara mobil", namun posisi pertama tidak diduduki perusahaan mobil.
Foto: picture alliance/dpa
Menjadi teratas dengan software
Dengan nilai merek sebesar 48,942 miliar Dollar AS, perusahan perangkat lunak SAP menduduki posisi paling atas sebagai mereka Jerman paling berharga.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Kaya berkat percakapan telefon
Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom, yang kini telah diambil alih swasta, menduduki posisi ke-dua. Nilai merek perusahaan ini sebesar 39,215 Dollar AS.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Produk andalan Jerman
Dikenal sebagai "negara mobil", tidak heran jika tiga produsen mobil berada di 10 besar dalam daftar ini. BMW, yang menempati posisi ke-3 menjadi yang paling berharga, dengan nilai 23,587 miliar Dollar AS. Mercedes Benz berada di posisi 4 dan Audi 10. Sementara Porsche dan Volkswagen hanya menempati posisi ke 15 dan 17.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Satu lagi perusahaan bekas milik pemerintah
Selain Telekom, satu perusahaan lain yang kini diambilalih oleh swasta berada di posisi 10 besar. Bernilai 18,644 miliar Dollar AS, layanan paket dan pos Deutsche Post yang kini ditangani oleh perusahaan logistik DHL menempati posisi ke-5.
Foto: Getty Images/S.Gallup
Perusahaan industri yang mendunia
Nilai dari 50 perusahaan yang paling berharga mencapai 305,7 miliar Dollar AS. Andil terbesar diberikan produsen mobil yaitu sebesar 66,6 miliar Dollar AS, diikuti oleh perusahaan teknologi, yang menyumbang 48,9 miliar Dollar AS Di antaranya adalah Siemens, yang nilainya sebesar 15.224 miliar Dollar AS. Perusahaan ini menduduki posisi ke-6.
Foto: picture alliance/dpa/P. Kneffel
Murah namun bernilai tinggi
Nilai total "Top 50" yang lebih dari 300 miliar Dollar AS jauh di atas merek asal Inggris dan Perancis. Studi ini menyimpulkan bahwa Jerman adalah "mesin ekonomi di jantung ekonomi Eropa". Di posisi ke-7 dengan nilai 12.893 miliar Dollar AS, jaringan supermarket murah Aldi turut beradil atas pencapaian Jerman ini.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Yang paling inovatif di Jerman
Selain dikenal karena keandalannya, produk Jerman juga dianggap "terbelakang" dalam hal inovasi. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi produsen perlengkapan olahraga Adidas. Merek ini dinilai sebagai yang paling inovatif. Dan dengan nilai 11,820 miliar Dollar AS, Adidas berada di tempat ke-8.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
7 foto1 | 7
"Tadi Minister Altmaier menyampaikan mungkin yang paling utama dari semua teknologi revolusi industri keempat itu adalah artificial intelligence (kecerdasan buatan). Menurut beliau, itu kreasi paling dahsyat sejak mesin uap 200 tahun yang lalu," ujar Thomas Lembong selepas pertemuan.
Bahkan menurut Altmaier, kecerdasan buatan ke depannya akan memiliki dampak yang sama besarnya seperti saat dahulu listrik mengubah wajah industri.
"Jadi semua mesin, semua produksi, akan dialiri kecerdasan mesin (buatan). Itu beberapa hal yang tadi dibicarakan Bapak Presiden dengan Menteri Ekonomi dan Energi Jerman," imbuh Lembong.
Selain itu, keduanya juga melakukan pembicaraan soal pendidikan vokasi. Untuk diketahui, soal pendidikan vokasi ini, Jerman memiliki sistem khusus yang disebut sistem dual, yang sudah sejak lama diakui banyak negara.
"Kalau masih ingat kunjungan kenegaraan Pak Presiden ke Jerman tiga tahun yang lalu, beliau sudah mengumumkan fokus utama dengan Jerman adalah pendidikan vokasi. Jadi pelatihan vokasi, keterampilan-keterampilan praktis buat pekerja-pekerja kita supaya bisa menguasai teknik permesinan seperti mesin-mesin industri, mesin otomotif," ucapnya.
Produk Buatan Tangan di Jerman
Produksi masal industri merajai hampir di semua bidang kehidupan. Namun para pengrajin masih terus bertahan. Di Jerman saja terdapat lebih dari 300 perusahan yang lebih mementingkan ketrampilan tangan manusia.
Foto: Deutsche Standards
Columbus Verlag
Columbus Verlag merupakan produsen bola dunia dan peta tertua di dunia. Didirikan pada tahun 1909 di Berlin oleh Paul Ostergaard. Columbus Verlag telah menghasilkan sekitar 10 juta bola dunia dan peta. Bola kaca untuk bola dunia ditiup dengan mulut. Dan diperlukan keahlian khusus untuk merekt ke 12 segmen peta menjadi satu.
Foto: Deutsche Standards
Porselin Fürstenberg
Didirikan pada tahun 1747, produsen pabrik porselin Fürstenberg merupakan merupakan yang tertua ke dua di Eropa, yang saat ini masih berproduksi.
Foto: Deutsche Standards
F.G. Conzen
Seni perlu bingkai yang tepat. Lebih dari 150 tahun lalu, Friedrich Gottlieb Conzen mendirikan perusahaannya, yang kini dipercaya banyak museum, kolektor seni dan seniman di seluruh Eropa.
Foto: Deutsche Standards
Tas Czerny
Perusahaan yang berada di Mittweida, Sachsen, ini merupakan pendatang baru. Didirikan pada tahun 1997 oleh Ulrich Czerny. Tas buatan tangan eksklusif milik Czerny telah mendpat berbagai penghargaan desain terkemuka.
Foto: Deutsche Standards
Gitar Hanika
Anton Mayer mendirikan perusahaan gitarnya di Luby, yang kini menjadi milik Republik Ceko. Setelah Perang Dunia II berakhir, Hanika pindah ke Jerman dan mulai kembali berproduksi pada tahun 1953.
Foto: Deutsche Standards
Raja Topi Hutkönig
Saat ini, topi buatan tangan langka ditemukan. Sejak lebih dari 150 tahun, Hutkönig Regensburg mempergunakan peralatan yang sama untuk produksi topi mereka, peralatan yang juga dipergunakan pada tahun 1875. Setiap topi dibuat dengan keahlian tangan.
Foto: Deutsche Standards
Sabun Klar
Setelah lama berkeliling Eropa, akhirnya Phillip Klar membawa seni membuat sabun ke Heidelberg, dengan mendirikan pabrik pada tahun 1840. Perusahan keluarga ini kini ditangan generasi ke lima. Tapi seluruh produk dibuat berdasarkan resep asli.
Foto: Deutsche Standards
Pabrik Gelas Foschinger
Jika berkunjung ke Frauenau, Bayer, Anda berkesempatan untuk singgah di pabrik pembuat gelas, yang didirikan empat setengah abad lalu. Forschinger Glasmanufaktur masih memproduksi secara tradisional; menggunakan peralatan tangan dan gelas dibentuk menggunakan peniup mulut.
Foto: Deutsche Standards
Paschen & Co
Berawal dari sebuah bengkel penggergajian yang didirikan Carl Paschen pada tahun 1883. Sekarang Paschen & Co merupakan perusahaan internasional terkemuka, produsen mebel perpustakaan. Paus Benediktus XVI memesan mebel perpustakaan di Vatikan dan Perusahaan keluarga ini.
Foto: Deutsche Standards
Kay Produsen Sepatu Kay Gundlack
Perusahaan ini baru didirkan di Parchn, Mecklenburg, pada tahun 2005 oleh Kay Gundlack. Untuk membuat sepasang sepatu, diperlukan lebih darii 200 langkah kerja dan waktu lebih dari 30 jam. Dalam buku berbahasa Jerman, berjudul Handgemacht, ditampilkan perusahaan-perusahaan Jerman lainnya yang membuat produk buatan tangan.
Foto: Deutsche Standards
10 foto1 | 10
Dari situs resi kementrian ekonomi dan energi Jerman, Menteri Altmaier dikutip mengatakan: "Indonesia dan Jerman telah bekerja sama erat di bidang vokasi selama bertahun-tahun. Contoh yang baik dari hal ini adalah kursus pelatihan untuk insinyur mekatronik otomotif, yang telah dikembangkan oleh Kamar Dagang Jerman di Indonesia (AHK) bersama dengan sekolah kejuruan dari pabrik mobil Astra. Bagi perusahaan-perusahaan, ini adalah pendekatan yang berorientasi pada tujuan untuk menarik spesialis muda - ini juga berlaku untuk perusahaan Jerman di luar negeri. Dengan program "Skill Experts" kami mendukung AHK di Jakarta bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) untuk menerapkan pelatihan vokasi lebih lanjut berdasarkan model Jerman. "
Presidensi DIHK Eric Schweitzer menambahkan: "Banyak perusahaan Jerman memiliki cabang di luar negeri dan sangat membutuhkan pekerja dengan kualifikasi dual. Itulah sebabnya banyak kamar dagang asing memperluas portofolio layanan mereka dengan pendidikan kejuruan dan pelatihan dengan kualifikasi dual."
vlz/hp (BPMI, BMWI)
Ekspor Andalan Jerman
Ekspor Jerman ke mancanegara menyumbang lebih dari satu triliun Euro. Apa saja produk andalan ekspor Jerman?
Foto: picture-alliance/dpa/I. Wagner
Yang paling sukses : mobil
VW, BMW, Porsche dan Daimler….. menurut survei tahunan terbaru dari badan statistik Jerman, pada tahun 2015, kendaraan bermotor dan suku cadang kendaraan bermotor berkontribusi senilai 226 miliar Euro dalam pendapatan ekspor Jerman. Bahkan skandal peningkatan kesadaran lingkungan tak mengubah keberhasilan itu..
Foto: picture-alliance/dpa/I. Wagner
Mesin
Jerman adalah rumah para insinyur. Dalam peringkat industri ekspor Jerman, teknik mesin menduduki peringkat kedua. Penghasilan 169 miliar Euro yang tergantung pertumbuhan ekonomi dunia. Semakin rendahnya pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya investasi, maka permintaan atas mesin-mesin baru pun ikut turun tajam.
Foto: picture-alliance/dpa/DMG Moro Seiki/Thissen
Produk kimia
Produk kimia, terutama produksi pabrik Bayer dan BASF, berkontribusi hampir sepuluh persen dari pendapatan ekspor Jerman.
Foto: Bayer AG
Peralatan pengolahan data dan produk optik
Dengan pendapatan hampir 100 miliar Euro, eksportir industri ini bahkan berkontribusi lebih dari delapan persen ekspor Jerman. Banyak perusahaan Jerman menimba pengalaman dari beberapa generasi sebelumnya dan menghasilkan kualitas teknis yang lebih tinggi - seperti dioda laser dari Jenoptik AG ini (foto).
Foto: picture-alliance/dpa/Kasper
Peralatan listrik
Peralatan listrik yang tidak aman bisa berakibat fatal. Keahlian para pakar Jerman dalam memproduksi peralatan listrik mendorong ekspor Jerman di bidang ini. Misalnya kawat-kawat listrik untuk trem, dll. Produk mereka menyumbang enam persen dari pendapatan ekspor Jerman tahun 2015.
Foto: picture alliance/J.W.Alker
Produk farmasi
Industri farmasi Jerman memiliki reputasi yang baik di seluruh dunia. Jerman masih memetik manfaat dari banyaknya penemuan yang telah dibuat di negara ini sekitar 100 tahun yang lalu. Meskipun banyak hak paten yang telah berakhir, industri farmasi masih memperoleh pendapatan sekitar 70 miliar Euro dalam keberhasilan ekspor .
Foto: picture-alliance/dpa/P. Endig
Kendaraan khusus
Ini mengacu pada, misalnya, kendaraan dinas kota seperti kendaraan pengangkut sampah - truk dan bus. Dari produk ini, pada tahun 2015 sekitar 57 miliar Euro diperoleh Jerman dengan omset total ekspor hampir 1,2 triliun euro.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Logam
Biro pusat statistik Jerman mencatat, produk ekspor Jerman ynag menduduki peringkat ke tujuh adalah bahan "logam". Sebagai contoh, aluminium, yang dipakai antara lain, untuk membungkus coklat agar tetap segar. Ekspor logam Jerman tahun 2015 senilai sekitar 50 miliar Euro.
Foto: picture-alliance/dpa/Junos
Ekspor yang tak disukai
Senjata kapal selam atau tank Leopard "Made in Germany" sangat populer. Namun tak sedikit masyarakat yang merasa malu atas keberhasilan ekspor alat perang ini. Dan keberhasilan penjualan ekspor nomor 9 dan 10 dari sepuluh besar ekspor Jerman bukanlah kapal dan tank, melainkan produk makanan seperti permen karet dan produk plastik. Ed : Dirk Kaufmann (ap/yf)