Tujuan besar dari pekerjaan pemerintah yang akan dilakukan ke depannya salah satunya terletak pada penciptaan lapangan kerja yang sejalan dengan program pembangunan sumber daya manusia.
Iklan
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, yang khusus membicarakan tentang penciptaan lapangan kerja pada Senin (11/11), memberikan sejumlah instruksi kepada jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Jokowi mengingatkan kepada jajarannya untuk mengusahakan perbaikan ekosistem regulasi sehingga dapat mendukung penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Sebelumnya, Presiden juga telah meminta jajarannya untuk mengidentifikasi regulasi-regulasi di kementerian yang dirasa menghambat hal itu.
"Jika ada yang menghambat segera dipangkas atau diusulkan untuk dipangkas kepada Presiden. Khusus yang berkaitan dengan mandat dalam undang-undang, kita kumpulkan dan nanti akan kita lakukan yang namanya omnibus law yang akan dibahas bersama DPR," ujarnya dalam ratas tersebut.
Jokowi juga menginginkan agar reformasi di bidang regulasi tersebut diikuti dengan reformasi birokrasi yang ada di kementerianmaupun lembaga. Keduanya diharapkan dapat berjalan beriringan dan mengubah cara kerja, pola pikir, hingga mengubah orientasi prosedur menjadi orientasi hasil.
Sementara itu, instruksi lainnya ia meminta Menteri Dalam Negeri untuk menata hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah diharapkan dapat satu visi dengan pemerintah pusat dan memahami urgensi mengenai penciptaan lapangan kerja di seluruh Indonesia.
"Oleh sebab itu, reformasi yang dilakukan di tingkat pusat harus bergulir ke provinsi, ke kabupaten, dan ke kota baik dari sisi regulasi maupun kewenangan daerah dan juga sistem pelayanan birokrasi yang ada di daerah," tuturnya.
Instruksi selanjutnya adalah reformasi besar-besaran dalam hal penyiapan sumber daya manusia harus mulai dilakukan. Pembenahan pendidikan vokasional dan peningkatan keterampilan tenaga kerja dimintanya untuk benar-benar dibenahi dan tereksekusi di lapangan. Selain itu, sejumlah program pemerintah terkait hal tersebut juga dimintanya agar dipersiapkan dengan baik.
"Kartu Prakerja dan sistem manajemennya semuanya harus disiapkan sehingga nanti saat Januari dikeluarkan betul-betul sistem yang terintegrasi dan berbasis digital. Mudah dikontrol dan mudah dimonitor," tandasnya. yp/vlz (BPMI Setpres)
Potret Kabinet Indonesia Maju Pilihan Jokowi
Presiden Joko Widodo secara resmi memperkenalkan 38 anggota Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10). Selain diisi oleh 5 menteri perempuan, beberapa tokoh muda diberikan jabatan strategis.
Foto: Laily Rachev
Satu-satu mendatangi istana dengan mengenakan baju putih
Setelah pelantikan pada Minggu (20/10), Presiden Joko Widodo memulai kerjanya dengan memanggil calon-calon menterinya ke Istana selama dua hari berturut-turut. Menariknya, semua calon menteri itu memakai baju putih ala menteri Jokowi yang dikenalkan pada periode pertama. Jokowi seperti ingin melihat respon publik terhadap tokoh-tokoh yang ia panggil sebelum akhirnya melantik pada Rabu (23/10).
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Thomas
Diperkenalkan sambil duduk lesehan di tangga Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo akhirnya secara resmi memperkenalkan anggota kabinet baru yang ia namakan Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10). Sebanyak 38 nama ia perkenalkan sambil duduk lesehan di tangga Istana Merdeka. Menteri yang juga ikut duduk bersama Jokowi berdiri memberikan penghormatan ketika nama dan jabatannya disebutkan Jokowi. Berbeda dengan periode pertama, semua menteri mengenakan batik.
Foto: Laily Rachev
Prabowo Subianto jadi Menteri Pertahanan
Yang tidak kalah mengejutkan publik sebelum pelantikan anggota kabinet adalah penunjukkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo yang juga menjabat Ketua Umum Gerindra sebelumnya menjadi rival Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019, namun pada akhirnya masuk dalam pemerintahan. Selain itu, Waketum Gerindra Edhy Prabowo juga mendapatkan jabatan Menteri KKP menggantikan Susi Pudjiastuti.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Alangkara
Menteri-menteri muda di bidang strategis
Yang paling banyak disorot adalah Nadiem Makarim ex-CEO Gojek yang ditunjuk Jokowi sebagai Mendikbud. Banyak yang tidak menyangka Nadiem dipilih mengurusi masalah pendidikan di Indonesia. Berbagai meme bermunculan, semuanya dikaitkan dengan Gojek, perusahaan start-up yang dibesarkan Nadiem. "Nadiem jadi Mendikbud, bayar SPP pake gopay", cuitan salah satu netizen.
Foto: Laily Rachev
Kabinet diisi 5 menteri perempuan
Kabinet Indonesia Maju yang diumumkan Jokowi pada Rabu (23/10) hanya diisi oleh 5 menteri perempuan, berkurang dibanding pada periode pertama yaitu 8 menteri perempuan. Menteri perempuan yang baru adalah I Gusti Ayu Bintang Darmawati sebagai Menteri PPPA dan Ida Fauziyah sebagai Menaker. Sementara Sri Mulyani, Retno Marsudi dan Siti Nurbaya dipertahankan Jokowi dengan jabatan yang sama.
Foto: Laily Rachev
Susi jadi trending topik Twitter di hari pelantikan Kabinet Indonesia Maju
Obrolan lini masa dipenuhi dengan ucapan terimakasih kepada Susi Pudjiastuti yang mengakhiri jabatannya sebagai Menteri KKP. Banyak yang menyayangkan bahkan tidak sedikit netizen ungkapkan kekecewaanya karena Susi tidak dipertahankan Jokowi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Padahal, banyak yang mengagumi Susi karena sosoknya yang nyentrik dan terkenal suka menenggelamkan kapal nelayan asing.