Presiden Jokowi minta rencana pengembangan pantai Jakarta, yang dinamakan Proyek Garuda, dipercepat. Proyek senilai 40 miliar dolar AS itu mencakup pembangunan tanggul raksasa dan reklamasi pantai.
Foto: 'NCICD/design KuiperCompagnons
Iklan
Presiden Joko Widodo mengeritik lambatnya realisasi megaproyek di pantai Jakarta, National Integrated Coastal Development (NCICD) atau yang dikenal sebagai "Proyek Garuda".
Proyek rasasa itu mencakup reklamasi 17 pulau buatan di teluk Jakarta, dan pembangunan tanggul raksasa "Giant Sea Wall". Proyek ini sekarang terhenti karena berbagai skandal birokrasi dan korupsi.
Jokowi mengingatkan, tanpa Proyek Garuda, Jakarta bisa tenggelam.
"Diperkirakan bahwa seluruh Jakarta Utara akan tenggelam di bawah permukaan laut pada tahun 2030," kata Widodo pada pertemuan kabinet terbatas hari Rabu (27/04). "Karena itu, pengembangan pantai ibukota, yang telah tertunda begitu lama, adalah jawaban untuk Jakarta."
Jakarta adalah salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia, dan berada di dataran berawa. Permukaan tanahnya tenggelam pada tingkat yang lebih cepat daripada kota-kota lain di dunia.
Pelabuhan Tanjung Priok (2012)Foto: picture-alliance/dpa/B. Indahono
Guna menghentikan penenggelaman dan menanggulangi banjir, perhatian kini dicurahkan untuk membangun tanggul raksasa sepanjang 25 kilometer.
"Presiden ingin menekankan, bahwa proyek inilah yang dibutuhkan untuk menyelamatkan Jakarta," kata Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Termasuk dalam rencana induk Proyek Garuda adalah reklamasi 17 pulau-pulau buatan di lepas pantai utara Jakarta. Proyek ini rencananya akan dikembangkan pihak swasta, dengan fasilitas pusat perbelanjaan dan atraksi yang mirip dengan Pulau Sentosa di Singapura.
Tetapi proyek ini terpaksa ditunda bulan, kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, setelah para pejabat perusahaan properti PT Agung Podomoro Tbk, jadi tersangka dalam kasus dugaan suap anggota DPRD untuk mempengaruhi regulasi reklamasi tanah.
Duo pemimpin generasi baru era reformasi: Gubernur Ahok dan Presiden JokowiFoto: AFP/Getty Images/ B. Ismoyo
Polisi juga telah mencekal direktur perusahaan properti lain, Agung Sedayu Group, dan masih akan mengumumkan nama-nama sejumlah tersangka lain.
Presiden Jokowi mendukung penyelidikan dugaan korupsi ini dan dan memerintahkan menterinya untuk mengawasi setiap aspek Proyek Garuda.
"Presiden menekankan, proyek ini jangan hanya didorong oleh sektor swasta, tetapi harus benar-benar dalam kendali pemerintah pusat dan daerah," kata Anung Pramono.
Membetoni Laut: Tanggul Raksasa di Seluruh Dunia
Jakarta berambisi membangun tembok raksasa untuk melindungi wilayah utara dari abrasi dari banjir air laut yang melanda secara rutin. Hal serupa pernah dibuat di Belanda, Jepang dan kini juga Venesia.
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
Giant Sea Wall Jakarta
Digagas pada pemerintahan bekas Gubernur DKI, Fauzi Bowo, proyek tanggul raksasa di pantai Jakarta ini akan membentang sepanjang 32 kilometer dari Tangerang hingga Tanjung Priok. Tembok beton itu terdiri atas 17 pulau buatan yang membentuk lambang negara, Garuda. Giant Sea Wall Jakarta menelan biaya 600 Trilyun Rupiah dan akan rampung tahun 2030 mendatang.
Foto: 'NCICD/design KuiperCompagnons
Ancaman dari Utara
Beberapa faktor mendorong pemerintah membangun tanggul raksasa di teluk Jakarta. Selain gelombang tsunami, tembok beton itu juga dibuat untuk mencegah abrasi pantai dan banjir rob yang rutin melanda. Saat ini permukaan tanah di beberapa wilayah di utara Jakarta terus menurun. Proyek Giant Sea Wall mendulang kritik karena dampak lingkungan yang tidak tuntas dikaji.
Foto: ISMOYO/AFP/Getty Images
Banjir Melanda
Selain Giant Sea Wall, pemerintah Kota Jakarta juga menggalakkan penanaman pohon bakau di bibir pantai untuk menghadang abrasi dan banjir rob. Namun tidak jelas seberapa ampuh proyek tersebut mampu mengurangi risiko banjir di Jakarta. Terlebih, kritikus menilai, biaya pembangunan sebesar 600 trilyun Rupiah lebih baik digunakan untuk melindungi wilayah lain yang lebih terancam oleh bencana.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Berkiblat ke Negeri di Bawah Laut
Belanda adalah ahlinya mengendalikan laut. Negeri kecil di jantung Eropa ini membangun tanggul raksasa di wilayah pesisir untuk melindungi provinsi Zeeland dari terjangan air. Oleh American Society of Civil Engineers, tembok bernama Deltawerke ini mendapat gelar keajaiban dunia di abad modern.
Foto: picture alliance/ANP
Gerbang Bergerak buat Venesia
Proyek MOSE mengusung solusi yang sedikit berbeda untuk melindungi Venesia dari terjangan air. Kota yang dipenuhi bangunan bersejarah di timur laut Italia ini membangun gerbang bergerak yang bisa ditidurkan ketika air surut. Secara keseluruhan proyek MOSE membangun 78 gerbang air yang sanggup menahan kenaikan permukaan air sebanyak 60 sentimeter.
Foto: picture-alliance/dpa
Tembok Jepang
Jepang adalah negara yang tergolong kenyang dilanda bencana. Tsunami bukan hal asing bagi penduduk negeri sakura itu. Terlebih badai mengintai setiap saat. Sebab itu pemerintah Jepang membetoni 43 persen dari garis pantainya yang sepanjang 29.751 kilometer.
Foto: picture-alliance/dpa
Beton Pelindung London
Lain ceritanya di ibukota Inggris, London. Kota yang dibelah oleh sungai Thames ini berulangkali dilanda banjir akibat permukaan sungai yang meluap. Sebab itu pemerintah membangun tanggul raksasa yang bernama Thames Barrier. Tanggul sepanjang 560 meter ini cuma membutuhkan waktu 15 menit untuk menutup gerbang air dalam situasi darurat.