1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jokowi Kecewa MKD Setya Novanto Tertutup

8 Desember 2015

Kantor Kepresidenan menyatakan kecewa sidang Ketua DPR Setya Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) berlangsung tertutup. Sidang-sidang MKD sebelumnya selalu berlangsung terbuka.

Foto: Reuters/Y. Shino

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Joko Widodo tadinya berharap sesi tanya jawab Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dengan Setya Novanto akan berlangsung terbuka dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi.

Hal itu memang sebelumnya dilakukan MKD ketika mendengar kesaksian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, dan Direktur Eksekutif Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin dalam kasus Papa Minta Saham.

"Karena secara spontan MKD memutuskan untuk melakukan sesi tertutup, di masyarakat akan muncul banyak sekali spekulasi," kata Pramono.

Foto: Reuters/Antara Foto/Y. Mahatma

Selanjutnya Pramono Anung mengatakan, presiden tetap menghormati keputusan parlemen memiliki sesi tertutup, tetapi memperingatkan bahwa hasil akhir dari sidang MKD harus adil.

"Orang-orang menonton. Orang-orang yang benar-benar memberi perhatian sepenuhnya, jadi mudah-mudahan mereka benar-benar menggunakan hati nurani membuat keputusan itu, "kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dalam sesi tertutup MKD hari Senin (07/12), Ketua DPR Setya Novanto membantah meminta bagian saham dari PT Freeport Indonesia, sebagaimana dilaporkan Direktur Eksekutif Maroef Sjamsoeddin dalam sidang MKD terbuka sebelumnya.

Ketua DPR Setya Novanto dari Partai Golkar. Partainya berhasil mendesak sidang MKD tertutupFoto: Reuters/S. Kurniawan/Antara

Kasus yang oleh media di Indonesia dinamakan skandal Papa Minta Saham ini mendominasi pemberitaan media selama beberapa hari terakhir.

Indonesia sedang membangun konsolidasi demokrasi, namun masih menghadapi masalah besar praktik korupsi dan kolusi. Indonesia adalah salah satu negara paling korup di Asia.

Keputusan MKD untuk menggelar sidang tertutup mengundang kritik luas di kalangan masyarakat. Para anggota parlemen dituduh berusaha menutup-nutupi keterlibatan para politisi teras parlemen, yang didominasi partai-partai oposisi.

Pertambangan Emas Grasberg milik PT Freeport Indonesia di PapuaFoto: Getty Images/AFP

Ketua DPR Setya Novanto juga menolak hasil rekaman audio percakapan dirinya, pengusaha minyak Riza Chalid dan Direktur Eksekutif Freeport Maroef Sjamsuddin. "Rekaman itu ilegal, dan saya keberatan rekaman itu dijadikan alat bukti", kata Setya Novanto.

hp/rn (jakartaglobe, ap)