Belakangan ini ketidakpastian ekonomi global sangatlah besar akibat beberapa peristiwa yang membuat kondisi ekonomi tidak secerah yang diharapkan. Jokowi mengibaratkannya sebagai "Winter is Coming".
Iklan
Jokowi: Perang Dagang Berdampak Hancurkan Dunia
01:06
Saat memberikan sambutan dalam sesi pleno Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (12/10), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa terdapat banyak masalah yang membayangi perekonomian dunia. Amerika Serikat menikmati pertumbuhan yang pesat. Namun, di banyak negara terdapat pertumbuhan yang lemah atau tidak stabil.
Pertemuan yang dihadiri oleh lebih dari 19.000 delegasi dan tamu-tamu lain, termasuk para menteri dan kepala bank sentral ini, digelar menyusul adanya gejolak baru di pasar keuangan global. Para investor melakukan aksi jual masif senilai ratusan miliar Dolar, mulai dari Wall Street hingga bursa di Eropa dan Asia.
"Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa Winter is Coming," ujarnya merujuk pada slogan terkenal dari serial Game of Thrones.
Winter is Coming merupakan slogan dari "House Stark", salah satu "Great House" dalam serial Game of Thrones. Slogan itu dimaksudkan sebagai peringatan dan kewaspadaan terus-menerus akan kondisi yang ada.
Jokowi menyebut, dalam beberapa dekade terakhir, negara ekonomi maju telah mendorong negara ekonomi berkembang untuk membuka diri dan ikut dalam perdagangan bebas. Globalisasi dan keterbukaan ekonomi internasional itu telah memberikan banyak sekali keuntungan, baik bagi negara maju maupun negara berkembang. Berkat kepedulian dan bantuan negara ekonomi maju negara-negara berkembang mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia.
Dipotong Lima Nol, Seberapa Terpuruk Mata Uang Venezuela?
Hiperinflasi terhadap Bolivar memaksa Venezuela memberlakukan redenominasi buat memindahkan lima angka nol dari setiap satuan mata uang. Namun seberapa rendah nilai mata uang Bolivar? Simak perbandingannya berikut.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Jutaan untuk Seekor Ayam
Venezuela mencatat inflasi sebesar 82,700% pada Juli silam. Akibatnya nilai mata uang Bolivar terjun bebas dan penduduk kesulitan memenuhi kebutuhan pokok tanpa mata uang asing. Untuk seekor ayam potong berbobot 2,4 kilogram saja penduduk harus merogoh 14,6 juta Bolivar atau setara US$ 2,2.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Sekantung Uang untuk Sekantung Tomat
Adapun satu kilogram tomat di Venezela dibanderol 5 juta Bolivar atau sekitar US$ 0,76. Saat ini nilai tukar Bolivar terhadap Dollar AS berada di kisaran 6.900.000 Bolivar untuk setiap Dollar. Padahal lima tahun silam nilainya hanya 6.000 Bolivar per satu Dollar AS.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Biaya Hidup Melangit
Akibat hiperinflasi dan kelangkaan bahan pokok, biaya hidup di Venezuela melangit. Untuk satu roll tisu toilet saja penduduk harus membayar 2,6 juta Bolivar di ibukota Caracas.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Mata Uang Tanpa Nilai
Tiga setengah juta Bolivar adalah harga eceran untuk sebungkus pembalut wanita di Venezuela. Padahal jika dikonversi ke mata uang Dollar AS, harganya tak lebih dari US$ 0,53.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Beras Lebih Berharga
Terutama buat penduduk yang gemar mengkonsumsi beras, hiperinflasi menjadikan biaya hidup meningkat tinggi. Satu kilogram beras dibandrol seharga 2,5 juta Bolivar atau sekitar 0.38 Dollar AS.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Petaka buat Orangtua
Adapun satu kantung popok bayi yang kebanyakan masih diimpor dihargai 8 juta Bolivar atau sekitar 1,22 USD. Kondisi ini diperparah dengan langkah pemerintah memperketat regulasi perdagangan. Akibatnya distributor enggan mengimpor dalam jumlah besar.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Keju Tak Terjangkau
Meski diproduksi dengan biaya murah dan dibanderol 1,14 USD per kilogram, keju dijual seharga 7,5 juta Bolivar di Venezuela. Pada Senin (27/8) pemerintah di Caracas akan memberlakukan redenominasi yang memangkas lima angka nol. Jadi mulai pekan depan harga sebongkah keju akan berkisar 75 Bolivar. (rzn/ap: Reuters)
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
7 foto1 | 7
"Namun, akhir-akhir ini, hubungan antar negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones," imbuhnya.
Menurutnya, perimbangan kekuatan dan aliansi antar negara ekonomi maju tengah mengalami keretakan. Lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang.
Hal itu serupa dengan apa yang terjadi dalam dunia Game of Thrones di mana sejumlah Great House atau faksi bertarung hebat antara satu sama lain untuk mengambil alih kendali "The Iron Throne", tahta tertinggi dalam serial itu. Antar-faksi itu kemudian saling menjatuhkan satu sama lain untuk menduduki tahta. Namun, di tengah kesibukan itu, faksi-faksi tersebut lupa akan satu hal.
Lima Alasan Sri Mulyani Jadi Menteri Terbaik di Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati mendapat penghargaan Menteri Terbaik di Dunia berkat kinerjanya. Prestasi apa saja yang lantas melambungkan nama bekas direktur Bank Dunia itu? Simak daftarnya.
Foto: DW
Piagam dari Syeikh
Tidak tanggung-tanggung, penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Syeikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum. Ini adalah kali pertama seorang menteri dari Asia mendapat penghargaan Menteri Terbaik di Dunia. Tidak heran jika nama Sri Mulyani kembali melambung sebagai seorang teknokrat ulung. Inilah lima prestasi Sri yang patut diapresiasi.
Foto: Reuters/C. Pike
1. Menuntaskan Kemiskinan
Sejak menjabat menteri keuangan di era Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani dianggap ikut membantu mengurangi angka kemiskinan sebanyak 40%. Saat ini Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin sebesar 26,5 juta orang, alias turun 1,7 juta sejak Maret 2017. Kepiawaian Sri menekan angka inflasi sebesar 1,45% pada periode tersebut dinilai turut menyumbang penurunan angka kemiskinan.
Foto: DW/R. Nugraha
2. Kesenjangan Pendapatan
Indonesia tergolong negara di urutan teratas dalam hal <a target="_blank" href="http://p.dw.com/p/2Y8Iu">kesenjangan</a> pendapatan. Laporan terakhir menyebut empat orang terkaya Indonesia memiliki harta sebanyak 100 juta rakyat miskin. Melalui kebijakan pajak yang ketat dan efektif, pemerintah sedikit demi sedikit berhasil mengurangi kesenjangan pendapatan dan membagikan kemakmuran lebih merata.
Foto: AFP/Getty Images/Bay Ismoyo
3. Pertumbuhan Lapangan Kerja
Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan 10 juta lapangan kerja hingga 2019. Sejauh ini tim ekonomi di Kabinet Kerja telah berbuat banyak untuk mencapai sasaran tersebut. Tahun lalu sebanyak 2.61 juta kesempatan kerja tercipta di Indonesia. Rezim keuangan yang ketat, belanja infrastruktur dan kemudahan berbisnis menjadi jurus andalan buat merapal pertumbuhan ekonomi.
Foto: Bay Ismoyo/AFP/Getty Images
4. Transparansi dan Korupsi
"Tata kelola keuangan yang baik adalah transparansi dan akuntabilitas," kata Sri Mulyani. Kredo yang sama membayangi masa kerjanya. Ia banyak menuntut transparansi anggaran dan membatasi ruang korupsi di Kementerian Keuangan. Ia juga ikut memantau penggunaan APBD di daerah-daerah, termasuk DKI Jakarta. Tidak heran jika pada masa jabatannya indeks transparansi Indonesia membaik sebanyak 3%.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
5. Cadangan Devisa
Akhir Desember silam Bank Indonesia mengumumkan cadangan devisa sebesar US$130 miliar atau meningkat sekitar 4,03 miliar Dolar AS. Angka tersebut adalah yang tertinggi dalam sejarah. Sebagai perbandingan, cadangan devisa Indonesi pada 2014 adalah sebesar 111 miliar Dollar AS. Kelihaian Sri Mulyani mengelola utang negara dianggap salah satu alasan membaiknya postur cadangan devisa Indonesia.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Banjir Pujian Buat Sri
Di tengah prestasi yang menggunung, Sri Mulyani mendedikasikan kemenangannya untuk pemerintahan Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia. Sang Presiden pun tak hemat pujian, "ini pengakuan dunia dan hanya satu orang menteri. Saya kira, kita semua bangga," ujarnya.
Foto: DW
7 foto1 | 7
"Tatkala para 'Great House' sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari utara. Seorang 'Evil Winter' yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menyebut munculnya ancaman itu membuat mereka tersadar bahwa tak lagi penting siapa yang menduduki tahta tertinggi. Yang paling penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan 'Evil Winter' agar bencana global tidak terjadi.
Perekonomian dunia sebenarnya memang menghadapi masalah serupa itu. Di saat ancaman ekonomi global yang terus meningkat, ditambah dengan ancaman kondisi lingkungan yang juga semakin meningkat. Tidak tepat rasanya bila seluruh negara masih memikirkan rivalitas dan kompetisi yang saling menjatuhkan.
"Apakah kita telah terlalu sibuk untuk bersaing dan menyerang satu sama lain sehingga kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang membayangi kita semua? Apakah kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang dihadapi oleh negara kaya maupun miskin oleh negara besar ataupun negara kecil?" tandas Jokowi.
vlz/ts (Reuters, BPMI)
Merek Jerman Paling Berharga
Satu studi tentang nilai merek produk Jerman menunjukkan negara ini sebagai penggerak ekonomi nomor satu di Eropa. Meski Jerman dikenal sebagai "negara mobil", namun posisi pertama tidak diduduki perusahaan mobil.
Foto: picture alliance/dpa
Menjadi teratas dengan software
Dengan nilai merek sebesar 48,942 miliar Dollar AS, perusahan perangkat lunak SAP menduduki posisi paling atas sebagai mereka Jerman paling berharga.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Kaya berkat percakapan telefon
Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom, yang kini telah diambil alih swasta, menduduki posisi ke-dua. Nilai merek perusahaan ini sebesar 39,215 Dollar AS.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Produk andalan Jerman
Dikenal sebagai "negara mobil", tidak heran jika tiga produsen mobil berada di 10 besar dalam daftar ini. BMW, yang menempati posisi ke-3 menjadi yang paling berharga, dengan nilai 23,587 miliar Dollar AS. Mercedes Benz berada di posisi 4 dan Audi 10. Sementara Porsche dan Volkswagen hanya menempati posisi ke 15 dan 17.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Satu lagi perusahaan bekas milik pemerintah
Selain Telekom, satu perusahaan lain yang kini diambilalih oleh swasta berada di posisi 10 besar. Bernilai 18,644 miliar Dollar AS, layanan paket dan pos Deutsche Post yang kini ditangani oleh perusahaan logistik DHL menempati posisi ke-5.
Foto: Getty Images/S.Gallup
Perusahaan industri yang mendunia
Nilai dari 50 perusahaan yang paling berharga mencapai 305,7 miliar Dollar AS. Andil terbesar diberikan produsen mobil yaitu sebesar 66,6 miliar Dollar AS, diikuti oleh perusahaan teknologi, yang menyumbang 48,9 miliar Dollar AS Di antaranya adalah Siemens, yang nilainya sebesar 15.224 miliar Dollar AS. Perusahaan ini menduduki posisi ke-6.
Foto: picture alliance/dpa/P. Kneffel
Murah namun bernilai tinggi
Nilai total "Top 50" yang lebih dari 300 miliar Dollar AS jauh di atas merek asal Inggris dan Perancis. Studi ini menyimpulkan bahwa Jerman adalah "mesin ekonomi di jantung ekonomi Eropa". Di posisi ke-7 dengan nilai 12.893 miliar Dollar AS, jaringan supermarket murah Aldi turut beradil atas pencapaian Jerman ini.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Yang paling inovatif di Jerman
Selain dikenal karena keandalannya, produk Jerman juga dianggap "terbelakang" dalam hal inovasi. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi produsen perlengkapan olahraga Adidas. Merek ini dinilai sebagai yang paling inovatif. Dan dengan nilai 11,820 miliar Dollar AS, Adidas berada di tempat ke-8.