Ucapan belasungkawa atas wafatnya Ani Yudhoyono disampaikan Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Bambang Soesatyo hingga netizen.
Iklan
Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital, Singapura, hari Sabtu (1/6), pukul 11.50 waktu setempat. Ia menghembuskan nafas terakhir setelah mendapatkan penanganan medis untuk berjuang melawan kanker darah selama tiga bulan. Para tokoh bangsa pun sampaikan belasungkawa.
"Perkenankan saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah Ibu Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo, Ibu Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada usia 67 tahun," ujar Presiden Joko Widodo lewat keterangan pers yang diterima DW.
"Almarhumah adalah seorang tokoh yang senantiasa memberi inspirasi dan teladan sebagai istri dan Ibu Negara yang setia mendampingi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono semasa menjadi presiden, sebagai ibu dari anak-anaknya, dan sebagai putri seorang prajurit," lanjut Jokowi.
Ketua DPR Bambang Soesatyo juga turut ucapkan belasungkawa. "DPR RI dan segenap rakyat Indonesia juga turut mendoakan almarhumah agar segala amal baiknya di dunia diterima di sisi Allah SWT. Sebagai pribadi maupun ibu negara, Ibu Ani Yudhoyono selalu lekat dengan kebaikan. Berbagai kiprahnya selama menjabat ibu negara turut menyukseskan pembangunan Indonesia, khususnya di bidang sosial, pendidikan dan kesehatan,” kata Bambang lewat siaran pers.
Seluk Beluk Ani Yudhoyono, Ibu Negara Paling Berpengaruh di Era Reformasi
Ani Yudhoyono memainkan peran besar saat Presiden SBY menjabat di Istana Negara. Pengaruh politiknya yang menggurita membuat Ani sempat menjadi sasaran penyadapan dan spionase Australia dan Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weda
Berasal dari Keluarga Pejuang
Lahir di Yogyakarta tanggal 6 Juli 1952, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah. Dia sempat menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, sebelum pindah ke Korea Selatan.
Foto: AP
Pertunangan Syarat Perpisahan
Ke negeri ginseng itu Ani mengikuti ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo, yang diangkat sebagai duta besar pada 1974. Namun sebelum berangkat, Ani dan Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu baru lulus dari Akademi ABRI bertunangan atas permintaan sang ayah.
Foto: picture-alliance/empics/S. Dempsey
Teman Seperjuangan
Bersama SBY Ani mengarungi lika-liku politik Indonesia. Tidak sedikit yang mengatakan dia termasuk ibu negara paling berpengaruh di era reformasi. Ketika sang suami diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi di era Gus Dur kemudian Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan di masa Megawati Soekarnoputri, Ani aktif dalam berbagai kegiatan sosial bersama Dharma Wanita.
Foto: Reuters
Sasaran Spionase
Kiprahnya itu berlanjut ketika SBY menduduki jabatan presiden. Sebagai ibu negara dia disegani. Pada 2007 misalnya Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirimkan pesan rahasia untuk para diplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA yang mewanti-wanti tentang pengaruh Ani yang menguat pada pemerintahan Yudhoyono.
Foto: Getty Images/AFP/S. Loeb
Juru Kunci Istana Negara
Dalam laporannya Kedubes AS menilai Ani Yudhoyono berhasil menempatkan diri sebagai penjaga pintu istana dengan mengucilkan penasehat-penasehat SBY yang selama ini berbeda pandangan, termasuk Jusuf Kalla. Meski tidak berambisi menjadi presiden, Ani saat itu dianggap broker kekuasaan paling berpengaruh di Indonesia.
Foto: picture-alliance/dpa
Australia Bidik Ani
Pengaruh Ani sedemikian membesar, sampai-sampai lembaga intelijen Australia Defence Signals Directorate (DSD) memutuskan untuk menyadap telepon ibu negara. Hal ini sempat memicu murka Presiden SBY yang kemudian menangguhkan kerjasama di sejumlah bidang dengan Australia.
Foto: AP
Melanjutkan Tongkat Dinasti
Pengaruh politik tersebut sempat membuat nama Ani Yudhoyono diusung sebagai calon presiden pada 2014. Namun hal ini ditepis oleh SBY sendiri. Nama Ani kembali muncul sebagai calon Partai Demokrat untuk Pilpres 2019, sebelum berakhir akibat munculnya dinamika baru menyusul kehadiran Agus Harimurti Yudhoyono sebagai jagoan Demokrat.
Foto: Getty Images/AFP/M. Naamani
Bersatu dalam Bencana
Pada Februari 2019 dia didiagnosa mengidap kanker darah dan sejak itu dirawat di Singapura. Pada akhir Mei kondisinya memburuk sehingga harus dirawat secara intensif di ICU. Selama menjalani masa perawatan yang juga bersinggungan dengan masa kampanye Pilpres, Presiden SBY menetap di Singapura untuk menemani sang isteri.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weda
Meninggal dunia di usia 66 tahun
Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhir di National University Hospital, Singapura, hari Sabtu (01/06), pukul 11.50 waktu setempat. Dia meninggalkan dua orang anak dan empat orang cucu. Rencananya jenazah akan disemayamkan di KBRI Singapura dan diberangkatkan pada hari Minggu (02/06) untuk dimakamkan di TMP Kalibata dengan Upacara Militer. (ed:yp)
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
9 foto1 | 9
Lewat akun Twitter-nya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD turut serta panjatkan doa untuk Ani Yudhoyono. "Innaa lillaah wa innaa ilaihi raji'un. Ibu Ani Yudhoyono wafat hari ini, jam 11.50 Waktu Singapur. Semoga Allah mengampuni segala dosanya dan memberikan surganya. Allahumma ighfir lahaa warhamhaa wa'afihaa wa'fu anhaa. Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Bu Ani," cuitnya.
Sejak berita wafatnya Ani Yudhoyono beredar di dunia maya, warga net juga meramaikan jagat Twitter dengan tagar #RIPAniYudhoyono. Seperti yang dicuitkan akun @slimdiza, "terima kasih telah menunjukkan kepada kami arti sebenarnya hingga mati memisahkan kita."
Rencananya jenazah Ani Yudhoyono akan diberangkatkan ke tanah air besok Minggu (2/6) untuk kemudian disalatkan di Puri Cikeas dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer.