Erdogan Puji Keputusan Özil Keluar dari Timnas Jerman
25 Juli 2018
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam sikap "rasis" terhadap pemain sepak bola Mesut Özil. Ia mengatakan telah berbicara dengan Özil melalui telepon.
Iklan
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa (24/07) mengatakan ia telah berbicara melalui telepon dengan Mesut Özil dan mendukung keputusan pemain sepak bola tersebut untuk mundur dari tim nasional Jerman denganalasan rasisme.
Özil mengejutkan dunia sepakbola pada akhir pekan lalu dengan mengumumkan bahwa dia tidak akan bermain lagi untuk tim nasional Jerman setelah merasa diserang secara rasis usai pertemuannya dengan Erdogan dua bulan lalu.
Kasus Özil membelah pendapat di Jerman. Tetapi menerima tepukan hangat di Turki, yang pemerintahnya telah lama berkampanye melawan meningkatnya Islamophobia di Eropa.
"Tadi malam saya berbicara dengan Mesut. Sikapnya dalam pernyataan itu benar-benar patriotik, itu benar-benar perilaku terpuji," kata Erdogan, dikutip oleh kantor berita negara Anadolu.
"Aku mencium matanya," kata Erdogan, menggunakan istilah Turki untuk orang yang dicintai atau teman.
"Sikap rasis, islamofobia semacam ini terhadap seorang pemuda yang memberi begitu banyak bagi keberhasilan tim nasional Jerman tidak bisa diterima. Ini benar-benar tidak dapat diterima," tambahnya.
Mesut Özil: Selayang Pandang Karirnya
Özil mengundurkan diri dari permainan internasional setelah menuduh dapat perlakuan rasis dari Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB). Gelandang tengah yang tenang dan berbakat itu telah menarik banyak penggemar setia.
Özil bergabung dengan tim muda Bundesliga Schalke 04 di kampung halamannya Gelsenkirchen pada 2005. Keberhasilannya di panggung internasional datang lebih cepat, ia memenangkan kejuaraan Eropa U21 dengan tim Jerman tahun 2009.
Foto: Imago/Team 2
Berawal dari Bremen
Karir klub Özil juga tidak mengecewakan. Mereka menggambarkannya sebagai "hal besar berikutnya." Keluar dari Schalke karena alasan gaji, Özil lalu pindah ke Werder Bremen pada 2008. Penampilannya yang luar biasa untuk tim Jerman di Piala Dunia 2010 menarik perhatian klub-klub terbaik Eropa. Ia dijual ke Real Madrid pada 2010 kemudian pindah ke tim Inggris Arsenal dengan rekor klub 50 juta Euro.
Foto: Imago/Sven Simon
Simbol keberhasilan integrasi
Tahun 2010 Özil memenangkan Bambi - penghargaan media bergengsi di Jerman - sebagai contoh cemerlang integrasi di Jerman. Lahir sebagai seorang Jerman generasi ketiga, ia selalu menyatakan bangga akan asal-usulnya di Turki, sambil menekankan bahwa hidupnya dikhususkan untuk Jerman. Sebagai seorang Muslim yang taat, ia pernah memposting foto dirinya berhaji ke Mekah pada 2016.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen
Raja di hati para penggemarnya
Özil bertemu Kanselir Angela Merkel setelah mengalahkan Turki tahun 2012. Ia menarik banyak penggemar setia karena kepribadiannya yang tenang dan sederhana serta gemar melakukan kegiatan filantropi. Tahun 2014 ia dipuji karena menyumbangkan kemenangan Piala Dunia 2014 bagi anak-anak Brasil yang membutuhkan operasi penyelamatan jiwa dan bertemu dengan anak-anak pengungsi Suriah di Yordania.
Özil mengikuti semua tujuh pertandingan sukses Piala Dunia Jerman di Brasil pada 2014. Dikenal sebagai "playmaker Joachim Löw," gelandang tengah ini memiliki hubungan dekat dengan pelatih nasional Jerman tersebut. Secara total sepanjang karir untuk timnas Jerman, ia telah memainkan 92 pertandingan, mencetak 23 gol, dan mencatatkan 40 umpan matang.
Foto: picture-alliance/GES/M. Gillar
Kontroversi Erdogan
Özil pernah bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa kali, yang terakhir yaitu Mei 2018. Pertemuan ini menghasilkan foto bersama yang akhirnya banyak dikritik di Jerman. Mulai dari politisi kiri yang menganggapnya mendukung pemimpin otoriter, dan politisi kanan yang menuduhnya kurang loyal terhadap Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/Presidential Press Service
Berakhirnya sebuah masa
Jerman tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 di Rusia - ini adalah kinerja terburuk dalam beberapa dekade. Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Grindel, berusaha menyangkal kritik terhadap dirinya dengan menyalahkan pertemuan Özil dengan Erodgan untuk mengalihkan perhatian tim. Reaksi Grindel ini menuai kritik keras dari politisi dan penggemar sepak bola Jerman.
Foto: picture-alliance/Photoshot
'Kalau menang saya orang Jerman, tapi sewaktu kalah saya imigran'
Özil mengeluarkan unek-unek lewat Twitter sambil menyatakan mengundurkan diri dari permainan internasional pada Juli 2018, saat ia masih berusia 29 tahun. "Saya tidak mau lagi menjadi kambing hitam karena ketidakbecusannya," kata Özil merujuk kepada Grindel. Ia menuduh presiden DFB itu rasis, tapi mengucapkan terima kasih kepada Löw dan rekan di tim Jerman atas dukungan mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Charisius
8 foto1 | 8
Özil, yang lahir di Jerman memiliki orang tua yang berasal dari Turki. Ia menapat kritik keras selama Piala Dunia, terutama atas foto kontroversial dengan Erdogan pada bulan Mei, yang hanya satu bulan menjelang pemilihan presiden dan parlemen di Turki.
Rekannya di timnas Jerman Ilkay Gundogan dari Manchester City juga hadir di pertemuan di London dengan Erdogan. Begitu juga striker Cenk Tosun dari Everton yang lahir di Jerman tetapi bermain untuk timnas Turki.
"Bagaimana Anda akan menjelaskan mengapa saya tidak boleh berfoto dengan Mesut, Ilkay dan Cenk Tosun yang berasal Turki di London? Itu tidak bisa ditolerir," kata Erdogan.
Mesut Özilmenyesalkan kurangnya dukungan dari presiden DFB Reinhard Grindel dan berkata, "Saya punya dua hati, satu Jerman dan satu Turki."
"Di mata Grindel (bos DFB Asosiasi Sepak Bola Jerman-Red) dan para pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah," kata Ozil, 29, menulis.
Tetapi DFB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (23/07), bahwa mereka menolak "gagasan bahwa DFB terkait dengan rasisme".
Mundurnya Özil dari timnas mengejutkan pelatih Jerman Joachim Löw. "Baik pelatih nasional maupun saya tidak diberitahu sebelumnya," kata agen Löw Harun Arslan kepada harian Jerman, Bild.
23 Pemain Pilihan Pelatih Timnas Jerman Joachim Löw Untuk Piala Dunia 2018
Secara mengejutkan, Leroy Sane tidak dibawa ke Rusia. Dan walau keikutsertaannya sempat diragukan, Manuel Neuer masuk ke dalam daftar skuad akhir.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Meissner
Manuel Neuer
Apakah kiper terbaik Jerman ini dalam kondisi cukup fit untuk bisa bermain? Neuer hampir tidak bermain sepanjang musim karena cidera. Joachim Löw tetap membawa kaptennya dengan harapan Neuer akan pulih tepat waktu.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 74 / Gol: 0 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/ZB
Marc-André ter Stegen
Kiper Barcelona ini adalah pilihan kedua Löw, jika Neuer masih cidera.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 19 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: Reuters/G. Dukor
Kevin Trapp
Trapp menjadi cadangan kedua Löw, jika Neuer masih terus cidera. Di Paris Saint Germain ia hanya diturunkan 12 kali musim ini.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 3 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/SvenSimon/J. Kuppert
Jerome Boateng
Pemain Bayern München ini mungkin adalah pemain belakang terbaik yang dimiliki Jerman. Tapi saat bermain lawan Real Madrid bulan Maret lalu, Boateng terkena cidera paha. Belum jelas apakah ia akan pulih saat Piala Dunia nanti.
<br/> <br/
Pertandingan internasional: 70 / Gol: 1 / Piala Dunia: 2
Foto: picture alliance /Sven Simon
Mats Hummels
Tokoh sentral di pertahanan timnas.
<br/>
<br/>
Pertandingan internasional: 63 / Gol: 5 / Piala Dunia: 1
Foto: picture alliance/sampics/S. Matzke
Antonio Rüdiger
Sepertinya pemain Chelsea ini akan menjadi pendukung utama Boateng dan Hummels di barisan belakang.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 23 / Gol: 1 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Niklas Süle
Musim pertamanya bersama Bayern München cukup sukses. Banyak pengamat yang menjagokan pemain 22 tahun ini untuk dipilih sebagai skuad utama Piala Dunia 2018. <br/> <br/> Pertandingan internasional: 9 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/AA/A. Nasyrov
Matthias Ginter
Tahun 2014 ia adalah pemain timnas Jerman yang termuda, tapi ia tidak diturunkan sama sekali. Apakah kali ini ia akan berhasil?
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 17 / Gol: 0 / Piala Dunia: 1
Foto: Lars Baron/Bongarts/Getty Images
Joshua Kimmich
Pemain Bayern ini tidak hanya salah satu yang terbaik Jerman, tapi mungkin juga di dunia. Löw akan membutuhkannya di Piala Dunia 2018.
Pertandingan internasional: 27 / Gol: 3 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/GES/T. Eisenhuth
Jonas Hector
Musim depan klubnya FC Köln 'hanya' akan bermain di liga dua Bundesliga. Tapi Löw tampaknya akan tetap mempercayakan posisi tetap di timnas Jerman bagi Hector.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 36 / Gol: 3 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/Gladys Chai von der Laage
Marvin Plattenhardt
Pemain 26 tahun ini bisa menjadi cadangan, jika ada yang terjadi dengan Jonas Hector.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 6 / Gol: 0 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/sampics/S. Matzke
Toni Kroos
Pemain tengah yang posisinya tidak mungkin tergeserkan.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 82 / Gol: 12 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/GES/T. Eisenhuth
Sami Khedira
Usianya sudah 31 tahun. Ia tidak lagi yang tercepat. Tapi Löw membutuhkan karakter kepemimpinannya.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 73 / Gol: 7 / Piala Dunia: 2
Foto: picture alliance/dpa/M. Becker
Sebastian Rudy
Rudy hampir selalu dimainkan dalam Piala Konfederasi 2017. Peluangnya cukup besar untuk dibawa Löw ke Rusia.<br/> <br/> Pertandingan internasional: 24 / Gol: 1 / Piala Dunia: 0
Foto: picture alliance/dpa/GES/M. I. Güngör
Ilkay Gündogan
Pemain tengah Manchester City akhirnya pulih setelah tidak ikut dalam dua turnamen besar Jerman.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 24 / Gol: 4 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/GES-Sportfoto
Mesut Özil
Disebut-sebut sebagai salah satu playmaker terbaik di dunia. Namun, performa Özil tidak stabil, khususnya saat bermain untuk klubnya Arsenal.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 89 / Gol: 22 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/dpa/D. Maurer
Thomas Müller
Tahun 2010 Müller menang sepatu emas (pencetak gol terbanyak), dan sepatu perak di Piala Dunia 2014.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 90 / Gol: 38 / Piala Dunia: 2
Foto: picture-alliance/S. Simon
Marco Reus
Pemain 29 tahun ini akhirnya bermain juga di Piala Dunia. Sebelumnya ia selalu cidera.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 29 / Gol: 9 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/Rauchensteiner
Julian Draxler
Di Piala Konfederasi tahun lalu, Draxler yang dipilih Löw untuk menjadi kapten. Di klubnya PSG ia jarang diturunkan musim ini. Mungkin performa gemilang di Piala Dunia 2018 bisa membantunya.<br/> <br/> Pertandingan internasional: 42 / Gol: 6 / Piala Dunia: 1
Foto: picture-alliance/GES/M. I. Güngör
Leon Goretzka
Calon pemain Bayern ini bermain gemilang bersama klubnya Schalke musim ini. Tapi sepertinya masih akan sulit bagi Goretzka untuk bisa menempati posisi utama di timnas Jerman.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 14 / Gol: 6 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Probst
Julian Brandt
Musim ini, Brandt (22 tahun) mendapat kepercayaan lebih banyak di klubnya Leverkusen.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 14 / Gol: 1 / Piala Dunia: 0
Pemain Leipzig ini bertubuh kecil tapi cepat. Tidak seperti kebanyakan striker Jerman lainnya. Di Piala Konfederasi tahun lalu, Werner memenangkan sepatu emas.
<br/> <br/> Pertandingan internasional: 12 / Gol: 7 / Piala Dunia: 0
Foto: picture-alliance/GES/M. Ibo
Mario Gomez
Di usianya yang sudah 32 tahun pun, ia masih salah satu pencetak gol yang bisa diandalkan.
<br/> <br/>
Pertandingan internasional: 73 / Gol: 31 / Piala Dunia: 1
Foto: Reuters/M. Rehle
23 foto1 | 23
Di kota asal leluhur Özil, Devrek di wilayah Zonguldak di pantai Laut Hitam Turki, pemerintah setempat telah mengubah baliho raksasa di "Mesut Ozil Avenue" dengan foto Erdogan bersama Özil.
"Kami menentang rasisme, diskriminasi agama dan kami mengutuk mereka yang bertindak dengan cara ini," kata walikota Mustafa Semerci, menurut kantor berita DHA. "Mesut, Anda tidak sendirian. Devrek, Turki dan bahkan dunia ada bersama Anda," tambahnya.
Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul pada hari Senin (23/07) memberi selamat kepada Özil, dengan mengatakan dia telah "mencetak gol paling indah melawan virus fasisme."
Sementara ketua Federasi Sepakbola Turki, Yildirim Demiroren yang sekutu dekat Erdogan, pada hari Selasa (24/07) mengutuk perlakuan terhadap Özil. "Setiap pemain, tidak peduli apakah mereka berada di mata publik atau tidak, memiliki hak untuk dilindungi dari pelecehan, diskriminasi, dan pesan yang mengekspresikan kebencian."
Özil, yang kini telah bergabung dengan tur pra-musim Arsenal di Singapura, pada hari Selasa (24/07) memposting tweet pertamanya sejak kehebohan itu meletus. "Pekerjaan pramusim," tulisnya tepat di atas gambar dirinya dalam latihan lari.