Presiden Ukraina Zelenskyy untuk pertama kalinya berbicara lewat "video call" kepada parlemen Jerman Bundestag. Ini merupakan lanjutan rangkaian imbauan Zelenskyy kepada para pimpinan berbagai negara.
Iklan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam "video call" pertamanya kepada Jerman menjelang pembukaan sidang parlemen Bundestag Kamis (17/3) mengatakan, "bantuan datang terlalu lambat untuk menghentikan perang."
Zelenskyy juga melontarkan sejumlah pernyataan tajam kepada pemerintah di Berin, terkait kepentingan ekonomi Jerman bersama Rusia. "Kami bisa melihat kesediaan kalian untuk melanjutkan bisnis dengan Rusia, dan kita sekarang berada di tengah perang dingin. Sekali lagi ini merupakan sesuatu yang gagal kalian lihat. Kalian masih memproteksi diri sendiri di belakang sebuah tembok, yang tidak memungkinkan kalian untuk melihat apa yang kami lakukan," kata presiden Ukraina itu.
Kepada kanselir Jerman Olaf Scholz, di akhir pesan videonya sepanjang 10 menit, Zelenskyy melontarkan imbauan, "runtuhkan tembok itu dan bantu kami".
Pesan virtual itu merupakan rangkaian imbauan yang dilontarkan Zelenskyy kepada pimpinan sejumlah negara, untuk meraih dukungan terhadap negaranya, sesudah Rusia menyerang Ukraina.
Presiden Ukraina dalam rangkaian pesan videonya, mula-mula berbicara di depan parlemen Kanada awal pekan ini, dilanjutkan memberikan pesan virtual di depan Kongres AS dan menyerukan sanksi ekonomi lebih keras terhadap Kremlin dan para pihak yang memungkinkan invasi.
Potret Kota-kota di Ukraina yang Luluh Lantak Diserang Rusia
Pasukan Rusia terus meningkatkan intensitas serangannya ke kota-kota di Ukraina termasuk ibu kota Kiev dan kota penting Kharkiv.
Foto: Carlos Barria/Reuters
PLTN terbesar di Eropa terbakar
Salah satu dari enam reaktor yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia terbakar Jumat (04/03) dini hari waktu setempat, akibat serangan pasukan Rusia. PLTN Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di benua Eropa. Sebanyak 25% pasokan listrik Ukraina berasal dari PLTN ini.
Foto: Zaporizhzhya NPP/REUTERS
Apartemen hancur
Foto udara menujukkan sebuah bangunan apartemen di kota Borodyanka yang hancur akibat serangan Rusia. Pasukan Rusia terus memborbardir kota-kota di sekitar ibu kota Kiev, termasuk kota Chernihiv dan Irpin.
Foto: Maksim Levin/REUTERS
Ratusan ribu orang mengungsi
Ratusan ribu warga Ukraina dilaporkan mengungsi, baik ke kota-kota lain di dalam negeri seperti Lviv atau ke negara-negara lain di Uni Eropa. Foto udara memperlihatan area perumahan di kota Rivnopillya, dekat Kiev, yang terbakar.
Foto: Maxar Technologies/AP/picture alliance
Gedung-gedung di Kiev hancur
Seorang petugas keamanan Ukraina sedang memantau kondisi gedung di Kiev yang hancur akibat serangan Rusia.
Foto: Carlos Barria/Reuters
Mengumpulkan persediaan makanan
Warga di Kiev dilaporkan ramai-ramai mengantre di pasar swalayan dan kios-kios untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok. Tampak pada gambar seorang laki-laki dengan tas belanja berjalan di sebuah jalan di Kiev.
Foto: Valentyn Ogirenko/Reuters
Kendaraan militer rusak
Dalam invasinya, Rusia menargetkan fasilitas-fasilitas militer milik Ukraina serta infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Tampak pada gambar seorang laki-laki berjalan melewati sisa-sisa kendaraan militer pasukan Rusia yang hangus terbakar di kota Bucha.
Foto: Serhii Nuzhnenko/AP/picture alliance
Kantor polisi tak luput dari serangan
Kantor polisi di kota Kharkiv hancur terkena serangan rudal yag ditembakkan pasukan Rusia pada hari Rabu (02/02).
Foto: Ukraine State Emergency Service/AA/picture alliance
Ratusan orang tewas
Lebih dari 200 warga sipil dilaporkan tewas dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka selama invasi Rusia ke Ukraina. Petugas medis mengevakuasi jenazah dari balai kota Kharkiv yang porak-poranda akibat serangan Rusia.
Foto: Sergey Bobok/AFP/Getty Images
Balai kota rusak parah
Seorang petugas layanan darurat Ukraina mengamati gedung balai kota Kharkiv yang rusak parah. Balai kota yang terletak di alun-alun kota kharkiv ini jadi target serangan pasukan Rusia. (Ed: rap/as)
Foto: Pavel Dorogoy/AP/picture alliance
9 foto1 | 9
Posisi Jerman dalam krisis Ukraina
Pemerintah Jerman bereaksi atas invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, dengan menyetujui pemasokan senjata ke ke Ukraina. Sejauh ini Berlin telah mengirimkan 1.000 senjata anti tank dan 500 rudal darat ke udara.
Namun Jerman tetap mempertahankan sikapnya menentang NATO terlibat langsung dalam perang di Ukraina, dan menegaskan deeskalasi situasi jauh lebih penting. Kanselir Scholz awal bulan ini kembali menekankan, "Kami ingin melakukan deeskalasi konflik, dan kami ingin melihat konflik ini berakhir."
Wakil Ketua Parlemen Jerman Katrin Göring-Eckardt dalam pidatonya sesaat menjelang pesan video Zelenskyy ditayangkan di Bundestag, menegaskan kekecewaannya atas perang yang dilancarkan Rusia ke Ukraina, dan menjamin solidaritas Jerman terhadap Kyiv. "Kami melihat kalian, pikiran kami bersama kalian dan mereka, yang bersimpati terhadap kalian," ujar politisi dari Partai Hijau ini. as/yf (dpa, AFP,epd)