Presiden Ukraina Sapa Publik Indonesia, Apa Isinya?
Rahka Susanto
27 Mei 2022
Untuk pertama kalinya, Presiden Ukraina menyapa publik Indonesia sejak invasi Rusia ke negara itu. Dalam sambutannya, Volodymyr Zelenskyy menyebut invasi Rusia membawa kelaparan dan krisis global.
Iklan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk pertama kalinya menyapa publik Indonesia secara daring (27/5). Zelenskyy berbicara pada forum yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), sebuah komunitas yang fokus pada kebijakan hubungan internasional. Berbicara dalam bahasa Ukraina, Zelenskyy menuding upaya Rusia dalam memutus jalur distribusi barang Ukraina yang berdampak pada kehancuran global.
"Saat ini Rusia telah memutus akses di laut hitam, dan menduduki wilayah di sepanjang tepi pantai Laut Azov. Akibat dari agresi militer ini, sebagian besar rute perdagangan tradisional Ukraina telah terputus. Saat ini 22 juta ton gandum yang tertahan dan tidak bisa didistribusikan ke seluruh penjuru dunia,” ungkap Zelenskyy.
Perekonomian Ukraina ditopang oleh sektor pertanian yang sekaligus menjadi sektor terpenting di negara itu. Ukraina mendapat julukan keranjang roti Eropa karena menjadi pengeksporgandum terbesar di dunia. Upaya Rusia untuk memblokade jalur perdagangan Ukraina berdampak pada terputusnya jalur distribusi barang, termasuk sektor pangan.
"Krisis gandum, sereal, dan produk makanan membawa bencana, negara-negara yang secara tradisional mengekspor produk pangan kini harus keputusan untuk memotong ekspornya pada produk pertanian. Hal ini untuk mencegah krisis dalam negeri dan melindungi kebutuhan konsumsi dalam negeri,” papar Zelenskyy.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Pria yang menjabat posisi sebagai presiden Ukraina sejak 2019 itu menyebut, terputusnya pasokan pangan akibat invasi Rusia telah mendorong potensi bencana kelaparan dan melambungnya harga pangan secara global. Zelenskyy menyebut "kelaparan akan membawa kekacauan politik, dan memimbulkan kehancuran pada kehidupan sosial.” Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut perang yang terjadi di Ukraina akan mengancam ketahanan pangan global. Termasuk berpotensi untuk memperburuk krisis pangan di Afrika.
Di tengah blokade Rusia terhadap jalur distribusi ekspor, Pemerintah Ukraina terus berupaya mengirimkan suplai ekspor gandumnya melalui jalur darat dengan menggunakan kereta api. Nantinya produk ekspor tersebut akan dibawa dengan kapal dari pelabuhan-pelabuhan besar di Eropa. Meski demikian Zelenskyy menyebut "Rusia tetap ingin memotong upaya kami dengan cara menghancurkan jembatan-jembatan dan infrastruktur sipil.”
Iklan
Seberapa besar pengaruh dukungan Indonesia untuk Ukraina?
Momen Zelenskyy menyapa publik Indonesia juga menjadi kesempatan perdana bagi Presiden Ukraina itu berbicara kepada publik di Asia Tenggara. Guru Besar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Evi Fitriani menilai langkah Zelenskyy menyapa publik Indonesia tidak lepas dari kondisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
"Indonesia kan negara yang disegani dan dianggap pemimpin di Asia Tenggara, apalagi suara publik di Indonesia cenderung tidak mendukung Ukraina. Jadi perlu bagi Zelenskyy untuk bicara dengan rakyat Indonesia secara langsung,” ungkap Evi Fitriani kepada DW Indonesia. Ia juga menambahkan posisi Indonesia sebagai presidensi G20 juga dinilai potensial bagi Ukraina untuk mencari dukungan global.
Sejauh ini Pemerintah Indonesia tetap bersikap netral terhadap krisis yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia terus membuka jalur diplomasi dan kompromi antara Ukraina dengan Rusia. Salah satunya dengan mengundang Ukraina dalam acara puncak G20 pada November 2022. "Saya berharap G20 dapat mencari solusi dan jalan keluar,” ungkap Zelenskyy dalam pertemuan tersebut.
Negara Pemasok Senjata ke Ukraina
Perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina terus berkobar. PBB berusaha medorong dialog damai. Namun, sejumlah negara NATO mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Senjata apa yang sudah dan akan disuplai ke Ukraina?
Foto: Thomas Imo/photothek/picture alliance
Amerika Serikat, Beragam Senjata
Pentagon memasok beragam persenjataan ke Ukraina senilai 2,5 miliar USD. Antara lain peluru kendali anti pesawat terbang Javelin buatan Inggris (foto). Selain itu, AS merencanakan pengiriman 300 kendaraan lapis baja dan sejumlah meriam artileri yang bisa dikendalikan lewat GPS lengkap dengan amunisinya. Juga Washington akan kirim 11 helikopter transport tipe MI-17 buatan Uni Sovyet.
AS juga mengirim sekitar 300 Drone Switchblade yang dipuji gampang dikendalikan dan tidak perlu stasiun peluncur canggih di darat. Dengan bobot hanya beberapa kilogram Switchblade bisa diangkut dengan ransel dan punya daya jelajah hingga 10 km. Drone sekali pakai ini bisa dikendalikan secara presisi untuk diledakkan menghancurkan target musuh.
Foto: AeroVironment/abaca/picture alliance
Jerman, Tank Gepard
Pemerintah Jerman sudah menyetujui pengiriman senjata berat, berupa tank anti serangan udara jenis Gepard. Dikembangkan tahun 1970-an, tank ini selama tiga dekade jadi tulang punggung sistem pertahanan anti serangan udara Jerman. Dilengkapi meriam kaliber 23mm yang mampu menembus lapis baja, dulu terutama dirancang untuk melumpuhkan helikopter tempur MI-24 buatan Rusia.
Foto: Carsten Rehder/dpa/picture alliance
Turki, Drone Bayraktar
Turki sudah memasok 20 drone tempur Bayraktar TB2 ke Ukraina. Penjualan drone ini pada tahun 2021 mulanya tidak ada kaitannya dengan perang yang dilancarkan Rusia. Tapi seiring perkembangan situasi di Ukraina, drone buatan Turki ini jadi salh satu senjata berat yang dikirim ke Ukraina dari salah satu anggota NATO.
Foto: Mykola Lararenko/AA/picture alliance
Republik Ceko, Tank T-72 M4
Republik Ceko menjadi negara pertama anggota NATO yang mengirim senjata berat ke Ukraina. Bulan Januari 2022 seiring penguatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, Praha mengirim amunisi dan granat anti panser. Setelah invasi Rusia, Republik Ceko mengirimkan tank tipeT-72 M4 buatan Uni Sovyet (foto) dan panser tipe MBP.
Foto: Jaroslav Ozana/CTK/dpa/picture alliance
Polandia, MIG-29
Polandia merencanakan pengiriman sejumlah pesawat tempur tipe MIG-29 buatan Rusia ke Ukraina lewat negara ketiga. Namun NATO menolak rencana ini, karena dengan itu berarti pakta pertahanan Atllantik Utara akan dianggap terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina. Warsawa akhirny hanya mengirim senjata tempur dan amunisinya.
Foto: Cuneyt Karadag/AA/picture alliance
Negara NATO Lain, Akan Kirim Senjata Taktis
Anggota NATO lainnya seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia dan Kanada sudah menjanjikan pengiriman bantuan persenjataan ke Ukraina. PM Inggris Boris Johnson sesumbar akan mengirim rudal anti armada laut, sementara PM Belanda Mark Rutte menjanjikan akan mengirim panser tempur. Namun sejauh ini belum ada yang melakukan pengiriman senjata (as/yf)