1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Yudhoyono di Singapura

15 Februari 2005

SINGAPURA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyepakati percepatan perjanjian ekstradisi yang dipertimbangkan Indonesia, walaupun langkah itu tidak berarti dapat otomatis menghapus korupsi. Singapura menjanjikan dukungan, walaupun belum memastikan kapan perjanjian ekstradisi itu akan ditanda-tangani. Tetapi masing-masing tim perunding diinstruksikan untuk menyelesaikan pembahasan tentang perjanjian itu secepatnya dengan mempertimbangkan kebutuhan dan melindungi kepentingan masing-masing negara.
Mengenai soal Aceh, kepada para wartawan di Singapura Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengemukakan bahwa perundingan perdamaian dengan GAM akan dilanjutkan bila penyelesaiannya berlandaskan otonomi khusus dan bukan kemerdekaan. Menurut presiden, PBB pun mendukung integritas teritorial Indonesia.