Mata belok dan bibir tebal: sebuah studi mengungkap pria dari negara dengan tingkat kesehatan tinggi lebih memilih perempuan berparas lembut dan feminin. Jepang tercatat berada di posisi terdepan.
Iklan
Pria dari negara yang menikmati kondisi kesehatan lebih baik lebih tertarik pada perempuan berparas feminin ketimbang pria yang berasal dari negara yang tidak sehat. Temuan tersebut diungkapkan oleh sebuah tim peneliti dari Finnlandia.
Pria Jepang misalnya paling banyak memilih paras wajah lembut, sebaliknya lelaki Nepal paling sedikit. Tim peneliti yang dipimpin oleh Urszula Marcinkowska, pakar Biologi di
Universitas Turku, Finnlandia, menyimpulkan, evolusi mendorong pria di lingkungan yang keras untuk memilih pasangan hidup yang sedikit feminin dan lebih dominan.
Studi di 28 Negara
7 Alasan Mengapa Orang Jatuh Cinta Pada Anda
Cinta sesuatu yang misterius? Menurut sejumlah riset di bidang psikologis, bagaimana Anda dibesarkan, minat Anda, serta hormon, mempengaruhi pada siapa Anda jatuh cinta. Tapi juga, siapa yang jatuh cinta pada Anda.
Foto: Colourbox
Punya Kemiripan dengan Anda
Ada yang bilang, kalau bertentangan malah menarik. Tapi Gian Gonzaga, salah satu penulis studi tentang pasangan yang bertemu lewat eHarmony tidak setuju. Menurut studinya, pasangan yang punya banyak persamaan, seperti kepribadian, lebih cocok dalam hidup sehari-hari. "Ini membuat pasangan lebih saling mengerti," kata Gonzaga.
Foto: Imago/E. Umdorf
Suka "Baunya" Anda
Menurut studi University of Southern California, perempuan yang sedang dalam masa subur lebih suka T-Shirt berbau keringat, yang mengandung hormon testosteron dalam jumlah tinggi. Ini sesuai dengan insting lain yang berdasarkan pengaruh hormon. Sejumlah perempuan lebih suka pria dengan garis rahang kuat ketika mereka dalam masa subur.
Para pakar setuju, bahasa tubuh bicara jauh lebih lantang daripada kata-kata. Jika Anda selalu menempatkan tangan di saku, punggung tidak tegak dan bahu Anda mengarah ke depan, Anda memberi isyarat, bahwa tidak tertarik. Jika Anda menggerakkan tangan jika berbicara, dan berdiri dengan postur tubuh terbuka, Anda memberi sinyal, Anda bersedia disapa.
Foto: Fotolia/Martinan
Memandang Mata Anda Selama Dua Menit
Psikolog Joan Kellerman dari University of Massachusetts adakan riset dengan 72 orang yang tidak saling mengenal. Mereka dipilihkan pasangan kemudian diminta saling menatap mata selama dua menit. Mereka kemudian melaporkan merasa tambah suka dengan "pasangannya", dibanding sebelumnya. Itu menunjukkan, saling menatap menyebabkan kontak dengan orang lain, bahkan perasaan suka.
Foto: Fotolia/ArTo
Kalau Anda Punya Anjing
University of Michigan adakan riset dengan sejumlah perempuan yang membaca gambaran tentang seseorang. Jika orang itu punya anjing, bagi mereka orang itu menarik untuk jangka panjang. Berikut hipotesa peneliti: orang yang punya hewan peliharaan beri isyarat mereka berkarakter pengasuh, dan bertendensi mampu menjaga komitmen dalam hubungan jangka panjang. Orang juga tampil lebih rileks dan senang.
Foto: Fotolia/Ljupco Smokovski
Jika Anda Berbakat Musik
Peneliti di Perancis menemukan, kemampuan memainkan alat musik kerap diasosiasikan dengan seleksi seksual. Dalam sebuah eksperimen, seorang pria muda meminta nomor telefon dari 300 perempuan muda yang ditemuinya di jalanan. Jika pria itu memikul gitar, perempuan lebih bersedia memberikan nomor telefon mereka.
Foto: Colourbox
Jika Anda Memakai Warna Merah
Menurut studi yang diadakan di Slovakia, perempuan yang memakai warna merah lebih sukses dalam skenario mencari pasangan. Pakar menduga, perempuan menggunakan warna merah untuk menarik pria yang berpotensi jadi pasangan. Sebaliknya, perempuan juga tertarik pada pria yang mengenakan warna merah, karena warga merah pada pria menunjukkan status sosial tinggi. Begitu menurut The Huffington Post.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Brakemeier
7 foto1 | 7
Di dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Biologi Inggris itu ilmuwan mengundang 1972 pria heteroseksual dari 28 negara. Mereka diminta memilih satu wajah perempuan yang dianggap paling menarik dari 20 pasang foto.
Setiap pasang menampilkan wajah yang sama. Tapi salah satu gambar diolah secara digital untuk menambahkan sisi feminitas seperti mata yang lebih besar, bibir tebal, rahang yang lebih kecil dan mengurangi ketebalan alis mata - atau sebaliknya menambah sisi maskulinitas pada wajah.
Yang Patut Anda Tahu Tentang Lelaki
Memang tidak bisa menyamaratakan semua pria. Namun berbagai hasil penelitian berikut mungkin setidaknya bisa membantu mengenal lebih dekat makhluk yang yang disebut sebagai pria atau lelaki.
Foto: picture-alliance/dpa/mm-images
Lebih Sering Berbohong
Pria berbohong dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Menurut penelitian, rata-rata pria berbohong enam kali/hari kepada mitranya, atasan atau pasangannya. „Kebohongan“ yang paling sering dikatakan: „Semua baik. Saya baik-baik saja“.
Foto: Colourbox
Pria Cerdas Tidak Selingkuh
Teori ini disampaikan oleh Dr. Satoshi Kanazawa, psikolog evolusi dari London School of Economics and Political Science. Kesimpulan ini berdasarkan sejarah evolusi, di mana pria cenderung “poligami”. Dan kecenderungan ini sekarang telah berubah. Jadi, pria yang lebih cerdas memilih untuk menjadi ‘lebih berkembang’dan mengadopsi sesuatu yang baru dalam evolusi.
Foto: Fotolia/Gina Sanders
Pengagum Lawan Jenis
Pria lebih mengagumi perempuan daripada sebaliknya? Menurut hasil studi, rata-rata seorang pria menghabiskan waktu 43 menit untuk menatap atau melirik 10 perempuan berbeda setiap harinya. Jika dijumlahkan hasilnya 259 jam atau hampir 11 hari setahunnya. Sementara, studi juga menemukan, per harinya seorang perempuan menghabiskan 20 menit untuk menatap enam pria berbeda.
Foto: Fotolia/Mr Korn Flakes
Waktu Bercukur
Satu pekerjaan yang ,menghabiskan waktu tambahan bagi pria berkumis dan berjanggut: bercukur. Rata-rata pria berjanggut dan berkumis menghabiskan waktu 6 bulan dalam hidupnya untuk mencukur rambut yang tumbuh di dagu dan di atas bibir ini. Jumlah waktu ini berdasarkan asumsi bahwa mereka mulai bercukur pada usia 15 tahun sampai ia berusia 75 tahun.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/McPHOTO
Pionir bagi Kaum Perempuan
Tahukah Anda, laki-laki adalah makhluk hidup pertama yang mengenakan sepatu hak tinggi. Di Eropa tahun 1600an, sepatu ini merupakan simbol untuk menunjukkan status kebangsawanan. Lalu, awalnya kaum perempuan mulai mengenakan sepatu ini sebagai cara untuk menunjukkan bahwa mereka juga cukup maskulin.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger
Penyakit Ini Juga Mereka Derita
Kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian utama pada perempuan. Namun kanker payudara juga mematikan pada pria. Setiap tahunnya, 450 pria meninggal akibat kanker payudara di Amerika Serikat. Tidak banyak yang mengetahui, bahwa pria juga sama terancamnya. Resiko pria menjadi pasien kanker payudara bertambah sejalan dengan usia. Tapi ini tidak berarti lelaki muda bebas dari resiko.
Foto: Benny Weber/Fotolia
6 foto1 | 6
Ketika sebagian besar pria dari negara-negara yang dijadikan contoh memilih wajah berparas lembut, peneliti menemukan perbedaan substansial di antara negara asal peserta dan derajat feminitas pilihan masing-masing pria.
Menggugurkan Pandangan Umum
Pada umunnya, pria dari negara yang berada di peringkat teratas dalam "indeks kesehatan nasional," mendahulukan wajah berparas lembut. Indeks kesehatan berdasar pada delapan faktor, antara lain mortalitas, tingkat harapan hidup dan usia yang hilang lantaran penyakit.
Peneliti menduga tingkatan hormon testosteron masing-masing peserta juga berperan pada hasil studi. Belum pernah ada studi yang menunjukkan, bahwa pria yang memiliki hormon testosteron rendah kurang memilih perempuan berwajah feminin dan pria yang dibesarkan di negara dengan tingkat kesehatan yang buruk cenderung memiliki kadar testosteron rendah.
Keberuntungan di Balik 'Kutukan Jomblo'
Sering putus atau cerai? Sering diledek kena 'kutukan jomblo'? Jangan kecil hati. Karena banyak kelebihan lajang yang jarang dimiliki oleh mereka yang punya pasangan.
Foto: Iakov Kalinin/Fotolia
1. Bisa bepergian ‘seenak jidat‘
Bagaimana jika ingin memutuskan untuk pindah ke kota lain atau bertualang seorang diri kalau sudah punya pasangan? Biasanya keputusan penting cuma bisa diambil setelah berkonsultasi dengan pasangan. kalau pasngan tak setuju, terpaksa menahan keinginan. Tapi jika kamu bujangan, kamu punya kebebasan penuh untuk bepergian tanpa ragu-ragu.
Foto: Fotolia/Ralph Maats
2. Bebas ‘flirting‘
Menggoda orang yang kita suka alias flirting bisa menyebabkan situasi canggung bahkan ‘perang bubat‘ jika sudah punya pasangan. Beda halnya buat para kaum lajang, mereka mereka punya kebebasan buat ‘flirting‘, dengan harapan yang ditaksirpun punya perasaan sama atau bahkan cuma buat sekedar main-main saja. Masih terbuka kesempatan seluas-luasnya dan masih banyak pilihan untuk pilih teman kencan
Foto: WavebreakmediaMicro/Fotolia
3. Bisa kontrol tubuh sendiri
Sebuah survei di Inggris menemukan 62% responden naik berat badan sekitar 7 kg setelah punya pasangan. Berat badan ini tampaknya menjadi konsekuensi langsung dari kegiatan berpacaran, misalnya nonton sambil ‘ngemil‘ atau pergi makan malam. Meski bukan berarti semua pasangan demikian. namun jika ingin berkonsentrasi pada peningkatan pikiran dan tubuh Anda, maka membujang lebih mudah.
Foto: picture-alliance/dpa/Andreas Gebert
4. Punya banyak waktu
Kadang menyenangkan saling ‘genit-genitan‘ lewat tablet atau ponsel, tetapi dapatkah kamu bayangkan berapa banyak waktu yang dibuang pasangan pada umumnya dengan ponsel mereka? Tentu saja, ada pasangan yang lebih mandiri, tetapi mungkin juga tak mudah menemukan makhluk seperti itu. Jika kamu lebih suka menginvestasikan waktu dengan lebih produktif, maka status membujang bisa jadi tepat bagimu.
Foto: Fotolia/apops
5. Bisa tidur damai dan tenang
Tidur dengan suami atau istri mungkin asyik karena bisa bermesraan. Tapi tak sedikit orang mengaku, kesulitan tidur di sebelah orang lain atau terasa terkekang jika dipeluk sepanjang malam, belum lagi jika pasangan mendengkur! . Jika kamu mengalami perasaan itu, maka mungkin membujang lebih mengasyikan buat bisa cukup tidur nyenyak.
Foto: Colourbox/D. Drobot
6. Bisa lebih mandiri
Pernah putus cinta hingga berminggu-minggu atau lebih? Cinta bisa berubah menjadi kekuatan yang mengacaukan dan destruktif. Jangan pernah membiarkan seseorang menjadi subyek tunggal pikiranmu, karena mungkin hanya ada beberapa hubungan yang ditakdirkan sukses abadi. Jika tidak nyaman dengan risiko itu, maka mungkin dengan menyandang status ‘jomblo‘ , bisa jadi hidupmu lebih tenang.
Foto: picture-alliance/dpa
7. Bebas kumpul dengan teman-teman
Temanyang telah mendapatkan menikah atau bahkan memiliki anak, banyak yang janji akan tetap luangkan waktu bergaul seperti dulu. Berapa banyak dari mereka benar-benar tepati janji? Berpasangan memerlukan pengorbanan waktu luang dan kebebasan. Jika tidak siap untuk komitmen tersebut, terpaksa status 'jomblo‘ masih tetap menyangkut di dirimu, dimana kamu bebas 'gila-gilaan' dengan kawan-kawan.
Foto: william87/Fotolia
8. Bebas dari hubungan tak sehat
Hampir 50% dari pernikahan di Amerika alami kegagalan. Beberapa dari mereka masih tinggal bersama karena alasan keuangan, atau demi anak-anak mereka. Jika tidak yakin 100% dengan apa yang kamu harapkan dari pasangan, pikir-pikir dulu untuk melangkah lebih jauh.
Foto: picture-alliance/dpa/CTK/Josef Horazny
9. Tak ada yang menuntut
Pernah ada yang datang padamu dan mengeluh betapa pasangannya begitu ‘menuntut‘? Banyak orang meremehkan berapa banyak waktu terbuang untuk mempertahankan hubungan. Tidak aneh sebenarnya jika seseorang ingin habiskan waktu dengan kekasihnya atau menuntut ini-itu dari pasangan. Tapi siapkah kamu jika hal ini terjadi padamu? Jika tidak, bisa jadi ‘jomblo‘ bukanlah kutukan, melainkan ‘anugrah‘.
Foto: Fotolia/drubig-photo
9 foto1 | 9
Hasil studi ini berlawanan dengan padangan umum, bahwa pria dari negara miskin secara tidak sadar lebih tertarik kepada perempua berparas lembut karena dianggap memiliki "gen yang baik," dan sebab itu memperbesar peluang untuk memiliki keturunan yang lebih baik.
rzn/hp (rtr,ap)
Rahasia Keunggulan Perempuan Dibanding Pria
Perempuan lebih mampu mengurus uang, lebih tahan rasa sakit dan lebih cerdas. Itu hanya sebagian keunggulan perempuan dibanding pria. Semuanya ada bukti ilmiahnya:
Foto: picture-alliance/dpa/D.Bockwold
Perempuan Hidup Lebih Lama Daripada Pria
Penyebab terpenting adalah keuntungan yang dimiliki perempuan dalam hal risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Semua penyakit ini biasanya mulai diderita perempuan dalam usia 70 atau 80-an. Sementara pada pria kasus-kasuspenyakit ini mulai ditemukan pada usia 50 atau 60-an. Demikian pakar studi usia Tom Perls dari Boston University
Foto: Colourbox/P.S.O´Carroll
Perempuan Lebih Tahan Sakit
Banyak studi sudah menunjukkan, perempuan secara alamiah lebih tahan sakit daripada pria. Kemungkinan ini dipicu antisipasi bahwa setiap perempuan akan melahirkan. Demikian ungkap pakar psikologi Clifford N. Lazarus Ph.D.
Foto: imago/Science Photo Library
Perempuan Lebih Tahan Stres
Dari serangkaian riset, peneliti di Universitas Western Ontario menyimpulkan, perempuan lebih mampu menahan stres yang timbul dalam wawancara saat melamar pekerjaan. Dibanding pria, otak perempuan secara alamiah cenderung memproduksi lebih banyak hormon oksitosin yang menolong orang untuk merasa lebih tenang.
Foto: Fotolia/Joerg Lantelme
Ingatan Perempuan Lebih Unggul
Sebuah studi yang diadakan Universitas Aston di Inggris menunjukkan, ingatan perempuan lebih unggul. Perempuan lebih bisa mengingat dua menit, 15 menit dan 24 jam setelah sesuatu terjadi. Studi menunjukkan, perbedaan kemampuan ingatan pada pria dan perempuan juga semakin besar seiring bertambahnya usia.
Foto: Fotolia
Perempuan Lebih Cerdas
Menurut pakar kecerdasan James Flynn, perempuan berhasil mengalahkan pria dalam tes intelegensia di Eropa, AS, Kanada dan Selandia Baru. Dunia modern tempat manusia hidup yang semakin kompleks membuat otak manusia beradaptasi dan berkembang lebih cepat sehingga menambah kecerdasan. "Tapi otak perempuan berkembang lebih cepat," kata Flynn.
Foto: Fotolia/Sergej Khackimullin
Perempuan Lebih Sukses dalam Kuliah
Studi yang diadakan bersama oleh University of Georgia dan Columbia University menunjukkan, mahasiswi lebih unggul dalam memahami ilmu pengetahuan dan mengingatnya, dibanding mahasiswa. Statistik yang dibuat Departemen Pendidikan AS bahkan menunjukkan, risiko pria "drop out" dari universitas lebih tinggi dibanding perempuan.
Foto: Fotolia
Perempuan Lebih Mampu Navigasi
Semua orang sebenarnya sudah tahu hal ini. Tapi tak ada salahnya jika ditegaskan lagi. Menurut Profesor Diane Halper, perempuan lebih mampu melakukan navigasi di areal manapun dengan menggunakan benda atau tanda sebagai patokan. Karena itu, perempuan juga lebih mampu menemukan benda, misalnya: kunci yang terselip.
Foto: fotodesign-jegg.de/Fotolia
Perempuan Lebih Mampu Mengurus Uang
Menurut studi Barclays Wealth and Ledbury Research, investasi yang ditanam perempuan memberikan hasil lebih besar, daripada yang ditanam pria. Penyebab utamanya adalah hormon testosteron yang dimiliki pria dalam jumlah lebih besar daripada prempuan. Hormon ini mendorong pria untuk mengambil risiko yang tidak perlu. Perempuan juga menjual investasi tak menguntungkan lebih cepat daripada pria.