Seorang pria Muslim dipukuli sampai mati akibat diduga hendak menyembelih sapi di India. Polisi India meluncurkan perburuan terhadap para pelakunya yang main hakim sendiri.
Iklan
Sejumlah warga menyerang sebuah truk ternak dan membunuh seorang pria Muslim di negara bagian Rajasthan, barat India. Pria 55 tahun itu tewas dan beberapa orang lainnya terluka, ketika mereka diserang oleh massa yang marah ketika melihat truk pengangkut ternak sapi itu melintasi jalan raya, kata para pejabat, setempat.
Kaum ekstrimis Hindu sering berkeliaran di jalan-jalan untuk melindungi sapi, yang menurut kepercayaan mereka merupakan al yang sangat sakral.
Massa yang menyerang pria Muslim itu jumlahnya ratusan orang. Mereka mencegat truk ternak tersebut di jalan raya, menyeret keluar seseorang dari truk keluar dan menyerang seorang pria Muslim yang ditengarai hendak mengangkut sapi ke Haryana.
Para ekstremis Hindu itu menduga bahwa pria Muslim yang mereka serang itu berniat untuk menyembelih sapi, hewan yang dianggap suci untuk mayoritas penganut Hindu.
Sedikitnya tujuh orang dirawat di rumah sakit setelah serangan yang terjadi akhir pekan lalu tersebut, termasuk pria berusia 55 tahun tersebut yang kemudian meninggal dunia akibat luka-lukanya, kata polisi setempat.
Pihak berwenang sekarang mencari lima tersangka pembunuhan utama yang diduga dipukuli korban sampai mati.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Dinamika pasar susu sapi memaksa peternak lakukan praktik kejam untuk tekan ongkos produksi. Bayi sapi berusia lima hari diambil paksa dari induknya untuk dibantai. Praktik brutal itu berusaha dirahasiakan industri susu
Foto: picture alliance/Bildagentur-online/DP
Mitos dan Propaganda
Susu hampir tidak bisa dipisahkan dari nutrisi harian anak-anak atau orang dewasa. Selain dipuji sangat kaya protein dan kalsium, susu juga diyakini wajib dikonsumsi anak di usia pertumbuhan untuk mencegah kelainan. Namun tidak semua keajaiban susu diamini dunia kedokteran. Kebanyakan cuma berupa mitos atau propaganda industri susu.
Foto: Colourbox/A.Shkvarko
Manfaat Palsu
Susu sapi sejatinya produk alami untuk memenuhi kebutuhan anak sapi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sebab itu pula sebagian zat yang terkandung di dalamnya tidak sepenuhnya cocok untuk manusia. Kalsium pada susu sapi misalnya sulit dicerna oleh tubuh. Selain itu jenis protein susu sapi yang asing buat tubuh manusia sering berujung pada penyakit alergi atau radang kulit.
Foto: picture-alliance/dpa
Mesin Susu
Kendati begitu susu sapi tetap digemari. Untuk itu industri peternakan berupaya tingkatkan efektifitas sapi perah dengan segala cara. Buat memproduksi seliter susu, tubuh sapi mengolah 500 liter darah. Saat ini produksi susu per ekor sapi berkisar 20.000 liter per tahun. Tapi tingginya tingkat produksi memangkas usia sapi menjadi rata-rata cuma lima tahun. Padahal sapi bisa hidup hingga 20 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa
Diperah Hingga Mati
Seperti manusia, sapi perah cuma memproduksi susu setelah melahirkan. Maka petani harus memastikan berlangsungnya reproduksi sapi lewat inseminasi buatan dengan sperma beku. Praktik ini dilakukan setiap tahun hingga sapi dianggap tidak lagi layak dijadikan hewan perah dan dikirim ke rumah jagal untuk dipotong.
Foto: picture-alliance/ZB
Anak Haram Industri Sapi
Karena tidak menguntungkan dan memakan biaya, anak sapi jantan biasanya dibuang dan dibunuh. Praktik kejam ini misalnya legal di Australia. Padahal seperti manusia, induk sapi memiliki insting keibuan yang tinggi. Sapi selalu mengalami tekanan mental ketika bayinya diambil paksa. Peternak berdalih, pemisahan induk dan anak sapi di usia lanjut sulit dilakukan karena hubungan emosional yang kuat
Foto: picture-alliance/dpa/M. Balk
Pembantaian Massal
Bayi sapi membutuhkan perhatian induknya untuk tumbuh. Sebab itu mereka selalu menempel induknya kemanapun ia pergi. Hubungan alami itu menghilang di industri susu. Setiap tahun sekitar 700.000 ekor anak sapi di Australia dibunuh ketika baru berusia lima hari. Cara-cara yang dipakai pun tergolong kejam. Bayi sapi dikumpulkan dan dibantai satu per satu dalam antrian panjang.
Foto: AP
Logika Sinis Peternak Sapi
Setelah menuai protes, peternak sapi di Eropa mulai merawat bayi sapi dengan susu buatan untuk dijadikan sapi potong. Tapi induk tetap dipisahkan dari bayinya. Regulasi bisnis makanan dan minuman yang ketat memaksa peternak sapi menjadi sinis. Ketika harga susu menukik tajam, maka peternak membunuh lebih banyak bayi sapi untuk mencegah membengkaknya ongkos produksi.
Foto: DANIEL GARCIA/AFP/Getty Images
Tanpa Solusi
Solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kondisi sapi perah jarang dipraktikkan oleh peternak. Pasalnya dengan metode non industrial, peternak akan kesulitan memproduksi volume susu yang cukup untuk menutupi biaya produksi. Sebab itu di peternakan organik sekalipun sapi tetap diperlakukan sama seperti di peternakan biasa. Bedanya, sapi perah organik rata-rata hidup setahun lebih lama
Foto: picture alliance/Bildagentur-online/DP
8 foto1 | 8
Pesan membingungkan Modi
Kelompok ekstrimis Hindu sering menggunakan kekerasan untuk melindungi sapi dan menghukum orang-orang yang makan daging sapi. Setidaknya 10 orang tewas dalam insiden tersebut dalam dua tahun terakhir.
Pada tahun 2015, sekelompok ekstrimis Hindu menggantung seorang tetangga mereka berdasarkan rumor bahwa orang tersebut menyembelih sapi. Polisi kemudian mengatakan bahwa hewan yang disembelih sebenarnya daging kambing, bukan sapi. Di beberapa daerah India, kelompok-kelompok yang kerap main hakim sendiri kadang berkeliaran jalan raya memeriksa kendaraan yang mengangkut hewan.
Banyak pengamat percaya bahwa tindakan ekstrimis didorong oleh terpilihnya Narendra Modi yang nasional sebagai perdana menteri India pada tahun 2014. Perdana Menteri India itu telah mengirimkan pesan yang membingungkan tentang masalah ini, menekan warga yang melindungi sapi, tetapi juga menunjuk seorang pendeta Hindu sayap kanan untuk memimpin negara bagian paling popular, Uttar Pradesh. Polisi negara bagian itu menutup toko –toko daging yang diduga menjual daging sapi. Kelompok Hindu garis keras telah menyerukan larangan nasional membunuh sapi di India.
Ternak Domestik yang Terancam Punah
Tidak hanya lucu, hewan ternak jaman dulu telah lama membantu manusia untuk mencari nafkah. Sementara itu, mereka tergantikan oleh varietas yang kinerjanya lebih tinggi. Banyak di antara mereka yang terancam punah.
Foto: picture-alliance/dpa
Bronze Turkey (Kalkun Hitam)
Ayam petelur menghasilkan 300 butir per tahun dan kalkun yang beratnya lebih dari kekuatan kaki mereka - pengembangbiakannya menggantikan hewan domestik yang dianggap kurang efisien seperti kalkun hitam. Banyak keturunan jenis hewan ini sekarang terancam. Jumlahnya kini hanya ribuan ekor.
Foto: picture-alliance/dpa
Bentheim Pig (Babi Bentheim Bercorak)
Hewan domestik jaman dulu biasanya lebih kuat dan tak rentan terhadap penyakit dibandingkan hewan hasil tangkaran baru. Oleh karenanya, asosiasi peternak Jerman berkomitmen melestarikan ternak langka , misalnya babi jenis Bentheim bercorak. Di Jerman, jumlahnya hanya tinggal ratusan ekor. Dagingnya dianggap amat berlemak , tapi sangat lezat.
Foto: picture-alliance/dpa
Moorland sheep/Jacob sheep (Domba Moorland dan domba Jacob)
Tanah lapang dan lahan tegalan sangat cocok untuk jenis domba Moorland putih(kiri). Domba jenis ini dianggap beresiko terancam. Namun untuk jenis domba Jacob yang bertanduk masih banyak ditemui. Wolnya yang berwarna gelap, bernilai tinggi.
Foto: picture-alliance/dpa
Scotlandia Highland Cow (Sapi Dataran Tinggi Skotlandia)
Sapi dataran tinggi Skotlandia yang kuat menghadapi cuaca berat ini tersebar hingga ke luar Kepulauan Inggris. Jumlahnya masih banyak dan masih terus dibiakkan, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Jerman adalah kawasan terbesar di Eropa yang mengembangbiakkannya.
Foto: picture-alliance/dpa
Poitou Donkey (Keledai Poitou)
Ini adalah salah satu keledai terbesar di dunia. Keledai Poitou berasal dari Afrika Utara, dan dikembangbiakan di selatan Perancis. Ia dibiakan untuk bagal, pengangkut dan pekerja lapangan. Di seluruh dunia hanya ada sekitar 300 ekor. Karena ia sering disilangkan dengan spesies lain, jadi hampir tidak mungkin untuk mendapatkan ras aslinya.
Foto: picture-alliance/dpa
Bergische Schlotterkämme (Ayam Bergisch Jerman)
Ayam berukuran sedang, tahan segala cuaca ini, berasal dari pegunungan. Namanya disesuaikan dengan bentuk jambulnya yang mirip sisir, melengkung di atas kepalanya. Jumlahnya di Jerman hanya beberapa ratus ekor. Ayam jenis ini bertelur hingga 150 butir per tahun, atau setengahnya dibanding varietas modern.
Foto: picture-alliance/dpa
Meishan pig (Babi bertopeng)
Babi asal Cina boleh jadi merupakan babi domestik tertua di dunia yang dikembangbiakan dan diduga asalnya adalah babi hutan. Di Cina masih tersebar luas tapi di Eropa sudah sangat jarang. Ia memiliki tubuh yang hampir tak berbulu dan moncong berujung rata. Babi jenis ini sangat tangguh terhadap parasit.
Foto: picture-alliance/dpa
Dülmen Pony ( Kuda Poni Dülmen)
. Lemah lembut, bersemangat dalam belajar- tetapi jumlahnya hanya ada kurang dari seratus ekor. Di Nordrhein-Westfallen jumlah kuda poni Dülmen yang tinggal sedikit ini diselamatkan dari kepunahan. Caranya dilakukan secara tidak sengaja, ketika kuda pelari domestik dikawinkan dengan kuda liar.
Foto: picture-alliance/dpa
Thüriger Goat (Kambing Hutan Thuringen)
Jenis kambing khusus dibiakan untuk kondisi yang keras di Hutan Thuringen Jerman. Hewan-hewan ini sangat diandalkan di musim dingin ekstrim dan musim hujan . Mereka berguna memelihara lahan dan dapat diambil susunya. Jumlahnya lebih dari seribu ekor, tetapi keberadaanya terus dipantau agar jumlahnya tak menurun.
Foto: picture-alliance/dpa
Ungarn racka sheep (Domba Racka Hungaria )
Domba jenis racka ini sangat resisten terhadap penyakit kuku. Tanduknya yang mirip pembuka botol bisa sampai satu meter. Mereka banyak terdapat di Hungaria. Wol dari domba ini sangat disukai. Dagingnya juga dianggap sangat lezat.
Foto: picture-alliance/dpa
White park cattle (Sapi white park)
Putih, dengan telinga, kaki, dan hidung hitam - ini adalah ternak Inggris. Hewan ini dianggap sebagai salah satu ternak tertua yang dikembangbiakan secara domestik untuk produksi daging. Dukun-dukun Celtik menyembah mereka sebagai hewan suci. Saat ini di seluruh dunia, berusaha membiakkan keturunannya.
Foto: picture-alliance/dpa
Fainting Goat (Kambing pingsan)
Jenis ternak kecil dari Amerika Serikat ini punya resiko jika panik atau terkejut akan jatuh ke tanah. Itulah asal muasal namanya. Penyakit bawaan ini genetik secara turun-temurun. Perkembangbiakan hewan ini kini berada di ambang kepunahan. Sementara itu, ada banyak peternak amatir yang suka hewan ini dan membiakannya.
Foto: cc by sa Dave Townsend
Angora rabbit (Kelinci Angora)
Dalam setahun kelinci Angora bisa menyediakan hingga dua kilogram wol. Para peternak ingin membuat jenisnya menghasilkan banyak rambut sekaligus menggemukannya. Awalnya kelinci ini berkembang biak dari Turki, lalu datang ke Eropa. Jumlahnya kini berada dalam daftar merah.
Foto: picture-alliance/dpa
Silkie (Ayam sutera)
Untuk bertelur, kini sudah ada teknologi yang tinggi – tetapi tidak selucu Silkie yang ini.