1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pria Tertua Dunia Meninggal

12 Juni 2013

Manusia dan pria tertua di dunia yang berasal dari Jepang meninggal dunia karena sebab alami di usia 116 tahun. Jiroemon Kimura merasa bisa panjang umur karena belajar bahasa baru dan rajin berada di luar rumah.

Foto: picture-alliance/dpa

Pria Jepang Jiroemon Kimura yang lahir di tahun 1897, meninggal di rumah sakit Rabu pagi (12/06/13). Demikian menurut harian Kyodo News yang mengutip pernyataan pemerintah daerah. Ia telah berada di rumah sakit sejak bulan lalu karena menderita radang paru-paru.

Kimura yang berasal dari Kyotango di Prefektur Kyoto diakui Guinness World Records sebagai manusia paling tua di dunia yang masih hidup pada bulan Desember 2012, setelah seorang perempuan dari Amerika Serikat meninggal di usia 115 tahun.

Rekor Demi Rekor

28 Desember ia memecahkan rekor sebagai pria tertua dalam sejarah saat mencapai usia 115 tahun dan 253 hari. Namun, usia tersebut masih jauh lebih muda dibandingkan rekor perempuan Perancis Jeanne Calment yang meninggal tahun 1997 pada usia 122 tahun. Calment tercatat sebagai perempuan tertua yang pernah hidup dalam sejarah.

Kimura merayakan ulang tahunnya yang ke 116 bulan April lalu dan mendapat ucapan selamat melalui rekaman video dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Ia memiliki tujuh anak, 14 cucu, 25 cicit dan 14 anak dari cicitnya. Sebelum pensiun ia sempat bekerja di kantor pos selama 40 tahun. Setelah itu ia menjadi petani hingga usia 90 tahun.

Rahasia Panjang Umur

Di kota kelahiran Kimura dengan populasi 60.000 warga, Kyotango juga terdapat 94 orang lainnya yang tahun ini akan berusia 100 tahun atau lebih. Fakta ini membawa pemerintah kota untuk memulai proyek penelitian yang memeriksa pola makan dan jenis makanan mereka untuk menemukan rahasia panjang umur.

Saat merayakan ulang tahunnya yang ke 115, Kimura mengatakan kepada wartawan, ia menjaga kebugaran otaknya dengan belajar Bahasa Inggris. Dan usia panjangnya berkat sering berada di luar agar terkena sinar matahari. "Saya selalu menatap ke langit. Ini membantu saya," ujar Kimura saat itu.

vlz/yf (ap, afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait