Keragaman hayati Hutan Mata Atlantica di Brasil salah satu yang terkaya di dunia. Tapi kini tinggal 7 persen wilayahnya yang belum terjamah. Proyek perlindungan hutan itu bergulir dengan bantuan Jerman.
Iklan
Pohon Araucarie atau cemara Brasil menjulang tinggi di tengah kawasan hutan pantai Mata Atlantica. Burung bangau berleher putih terlihat terbang di seputar hutan.
Wigold Schäffer, seorang aktivis perlindungan lingkungan dan fotografer amatir, merekam semua fenomena alam ini lewat lensa kameranya.
"Saya memotret sejak beberapa tahun silam. Pohon Araucarie adalah obyek yang paling sering saya foto. Pohonnya bagus dijadikan obyek, dan di sana juga tercermin keragaman hayati," ujar Schäffer. "Ada burung yang bersarang di sana, atau juga berbagai jenis monyet yang habitatnya berada di sana."
Mengembalikan keragaman hayati
Hutan campuran dengan pohon cemara Brasil merupakan ciri khas kawasan ini. Akan tetapi, sekarang hutan yang tersisa di cagar alam Sao Joaquim, kurang satu persen dari areal hutan asli.
Sebuah areal seluas 400 hektar kini dimiliki pasangan pengusaha Silvana Kruger dan Carlos Arno Jensen. Mereka mengaitkan perlindungan hutan dengan manfaat ekonomis. Dulu semua lahan digunakan untuk pertanian, kini sebagian dijual kepada pecinta alam.
Pohon Ajaib dari Seluruh Dunia
Pohon tertua, terbesar, aneh dan paling menarik... tengok di galeri gambar berikut!
Foto: imago/imagebroker/m fischer
Dilihat dari Ukurannya
Pohon 'General Sherman' adalah pohon terbesar di dunia. Pohon ini dapat ditemukan di Taman Nasional Sequoia di Kalifornia. Dengan tingginya yang menjulang hampir 84 meter, pohon ini bukan pohon tertinggi, tapi ketebalan batangnya rata-rata mencapai lima meter, sehingga pohon ini tergolong pohon berbatang amat tebal. Umurnya diperkirakan mencapai 1.900-2.500 tahun.
Foto: MLADEN ANTONOV/AFP/Getty Images
Si Gendut dari Meksiko
Pohon 'El Arbol del Tule' tingginya hanya 42 meter, tapi diameter batang kayunya mencapai rekor 14,05 meter. Menurut legenda, pohon ini ditanam sekitar 1.400 tahun yang lalu oleh seorang imam dari Suku Aztec Ehecatl. Posisinya yang berada di situs suci merupakan indikasi keakuratan legenda itu. Para peneliti telah menghitung beratnya: Hasilnya adalah 636 ton!
Foto: picture alliance/Arco Images GmbH
Metusalah Tak Lagi Tertua
Di Kalifornia juga terdapat pohon 'Metusalah,' persisnya terletak pada ketinggian 3.000 meter di White Mountains. Sejenis pinus ini sempat dianggap pohon tertua di dunia dengan usianya yang mencapai 4.779 tahun. Namun pada tahun 2012, ada pohon lain dari genus yang sama, yang usianya lebih tua 300 tahun dari Metusalah. Posisi tepatnya tidak pernah dipublikasikan, guna melindungi pohon tersebut.
Foto: GABRIEL BOUYS/AFP/Getty Images
Peninggalan Zaman Es
Pohon 'Old Tjikko' berdiri tegak di Swedia. Spruce atau sejenis cemara paku ini berusia sekitar 9.550 tahun dan merupakan jenis pohon tertua di dunia yang diketahui hidup secara individu. Yang tampak dalam gambar diperkirakan hanya beberapa ratus tahun usianya. Tapi bagian dari sistem akar - dimana selalu tumbuh galur baru - berasal dari zaman es hampir 10.000 tahun yang lalu.
Foto: imago/imagebroker
Cekikan Pohon Ara
Pada Abad Pertengahan, Angkor Wat di Kamboja adalah salah satu kota terbesar di muka bumi. Ketika candinya mulai diabaikan, alam datang menguasai. Benih ara yang dibawa oleh burung, berakhir di cabang-cabang pohon beringin. Dari sana kemudian tumbuh ke bawah tanaman ara dan 'mencekik' pohon inang mereka, sehingga kemudian terbentuk rongga yang khas.
Pohon bakau tak punya jenis yang khusus: mereka adalah pepohonan dan semak-semak yang telah beradaptasi dengan kondisi pesisir laut. Akarnya bergerak melalui air garam hingga ke sedimen yang mendasarinya. Jadi mereka bisa melindungi pantai dari erosi dan menyediakan rumah bagi reptil, burung, ikan, kepiting, alga dan mamalia.
Foto: TED ALJIBE/AFP/GettyImages
Diarahkan angin
Pohon Juniperus phoenicea yang cerdik ini mudah menyerah oleh angin. Karena saking banyaknya angin kencang bertiup di El Hierro, Kepulauan Kanaria, beberapa batang pohon ini melengkung sebagian ke arah tanah. Hutan Sabinar yang dipenuhi pohon-pohon juniper tersebut selama berabad-abad menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Foto: imago/imagebroker/m fischer
Pemanjat Hijau
Pinus atau cemara gunung juga bisa ditemukan di Pegunungan Alpen. Gunung-gunungnya tak terlalu terjal, ada dinding yang halus menekan akar mereka ke batu. Angin, es atau salju - seolah-olah tidak bisa membahayakan mereka. Mereka sangat mudah beradaptasi. Seringkali pepohonan ini juga mudah untuk diolah menjadi mebel.
Foto: picture alliance/blickwinkel/McPHOTO
Teman Kecil di Jendela
Kuat seperti pohon, tapi tak setinggi pohon aslinya. Dialah yang disebut: Bonsai. Istilah ini datang dari bahasa Cina, di mana 'bon' berarti baki dan 'sai' berarti tanaman. Seni yang berasal dari Timur Jauh ini menjaga tujuan dasarnya, yakni membentuk pohon menjadi kerdil, sekitar sepuluh sampai 20 sentimeter. Yang sangat cocok untuk dibonsai adalah pohon Maple Jepang.
Foto: imago/imagebroker/hohenacker
9 foto1 | 9
Silvana Kruger yang menggagas proyek ini menjelaskan rencananya: "Konsep kami: di bagian atas ada kawasan lindung, dan barangsiapa membeli bagian lahan di bawahnya, otomatis mendapat bagian kawasan lindung. Jadi, mereka juga pemilik suaka alam, dan ikut bertanggung jawab."
Carlos Arno Jensen menambahkan, "Saat kami mulai membangun proyek perumahan, semua sapi diusir dari hutan dan pembakaran semak dilarang. Kami mengamati, alam melakukan regenerasi dan banyak pohon muda tumbuh."
Awalnya ditentang
Di lahan persemaian, bibit pohon muda disemai. Lahan milik organisasi perlindungan lingkungan Apremavi, dalam beberapa tahun terakhir memproduksi bibit pohon untuk penghutanan kembali sejumlah kawasan. Lebih dari 5 juta bibit pohon disemai.
Pembibitan merupakan sumber utama pendapatan Apremavi. Hampir setiap hari, rombongan pengunjung mendatangi lahan persemaian tersebut.
Miriam Prochnow, istri Wigold Schäffer memprakarsai penanaman pohon buah-buahan lokal bagi petani kecil. "Kami sebanyak mungkin menyebarkan biodiversitas regional," ucapnya. Inilah sasaran pelindung lingkungan. Termasuk juga menyebar pohon cemara Brasil atau Araucarie.
Wigold Schäffer dan istrinya Miriam Prochnow adalah aktivis lingkungan yang pantang menyerah. Saat mendirikan Apremavi sekitar 27 tahun silam, banyak warga memusuhi mereka. Sekarang suami istri itu merupakan pakar lingkungan ternama. Sedikitnya 12 hutan campuran sudah direboisasi memanfatkan cemara Brasil. Keduanya juga memberikan konsultasi kepada politisi dan pemerintah regional mengenai perlindungan hutan.
Perjalanan masih panjang
Perlindungan hutan di Brasil semakin sulit, karena sekarang kawasan hutan juga terpencar-pencar. Pohon cemara Brasil juga tetap berstatus terancam, walau penebangan pohon ini sudah dilarang dalam 10 tahun terakhir. Alam perlu waktu untuk memulihkan diri.
"Saya selalu terharu jika melihat pohon ini. Saya menamanya saat berusia 5 tahun, dulu ayah yang memberikan bibitnya," tutur Schäffer. "Sekarang, kami sudah menanam lebih dari 2.500 Araucarie, dan memiliki hutan dengan biodiversitas luar biasa."
Siapapun yang berniat melindungi keragaman hayati, harus meneladani kiprah Wigold Schäffer dan istrinya Miriam Prochnow, yakni pantang menyerah dan terus berjuang selama puluhan tahun.