1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Inggris: Produksi Vaksin Corona Mungkin Dimulai Akhir Tahun

23 Juli 2020

Dua studi telah menunjukkan hasil positif dalam pencarian vaksin corona. Salah satunya dikembangkan di Universitas Oxford, bahkan mungkin bisa tersedia akhir tahun ini, kata pemimpin proyek.

Foto pekerja laboratorium di Oxford University
Penelitian vaksin corona di Oxford University, InggrisFoto: picture-alliance/AP Photo/J. Cairns

"Targetnya, peluncuran vaksin bisa dilakukan akhir tahun ini - itu suatu kemungkinan, tetapi sama sekali tidak ada kepastian tentang itu, karena kita membutuhkan tiga hal untuk terjadi," kata pemimpin proyek pengembangan vaksin Corona di Oxford University, Sarah Gilbert, kepada stasiun siaran Inggris, BBC.

Vaksin percobaan yang telah dilisensikan oleh perusahaan AstraZeneca sejauh ini memang menghasilkan respons kekebalan dalam uji klinis tahap awal. Sarah Gilbert mengatakan, masih diperlukan bukti lebih lanjut mengenai keefektifannya.

Dia juga mengatakan, otoritas kesehatan masih harus menyetujui lisensinya dengan cepat untuk penggunaan dalam situasi darurat, dan vaksin harus bisa diproduksi dengan cepat dalam jumlah besar.

"Ketiga hal ini harus terjadi secara sekaligus sebelum kita dapat mulai melihat sejumlah besar orang divaksinasi," katanya.

Perusahaan AstraZeneca berjanji akan menyalurkan 400 juta dosis vaksin corona tanpa mengambil keuntunganFoto: picture-alliance/dpa/A. Grant

Harapan besar

Vaksin yang dikembangkan Sarah Gilbert dan timnya adalah salah satu dari dua penelitian yang berpotensi dan membangkitkan harapan baru untuk meredam virus corona yang telah menginfeksi hampir 15 juta orang di seluruh dunia.

"Jika vaksin kami efektif, ini merupakan opsi yang menjanjikan karena jenis vaksin ini dapat diproduksi dalam skala besar," kata Sarah Gilbert selanjutnya. Kedua studi kandidat vaksin corona diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet awal minggu ini, yang menunjukkan kemajuan.

Lebih dari 1.000 orang dewasa di Inggris ambil bagian dalam uji coba vaksin dari Oxford University. Penelitian ini menemukan bahwa kandidat vaksin itu menginduksi "antibodi kuat dan respon imun sel-T" terhadap virus baru.

Sebuah uji coba terpisah di Cina yang melibatkan lebih dari 500 orang juga menunjukkan bahwa sebagian besar orang telah mengembangkan respons imun antibodi yang luas. Penelitian di Cina menggunakan teknik yang mirip dengan tim Oxford.

WHO "hati-hati optimistis”

Direktur Eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, Mike Ryan, mengatakan bahwa hasil uji coba vaksin COVID-19 adalah "kabar baik", namun memperingatkan bahwa masih ada prosedur "yang harus ditempuh."

"Kita sekarang harus bergerak ke uji coba di dunia nyata dalam skala lebih luas," kata Mike Ryan kepada wartawan pada konferensi pers di Jenewa.

"Tetapi tentu baik melihat ada lebih banyak data dan lebih banyak produk bergerak ke fase yang sangat penting dalam penemuan vaksin ini," tambahnya.

hp/pkp  (rtr, afp)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait