Produsen rokok Indonesia, mulai Selasa (24/6) diwajibkan mengganti bungkus rokok mereka dengan gambar penyakit yang ditimbulkan rokok, meski sudah diberi kelonggaran, namun sebagian besar produsen enggan patuh.
Iklan
“Peringatan ini dimaksudkan untuk mencegah para perokok baru,” kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial Agung Laksono.
Meski sudah diberi kesempatan satu setengah tahun untuk menutupi 40 persen bungkus rokok dengan grafis penyakit yang ditimbulkan, namun hampir semua perusahaan tidak menepati batas waktu yang ditetapkan pada hari Selasa. Demikian menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak. Hanya sedikit tanda-tanda perubahan dalam bungkus merek-merek rokok yang dijual di Jakarta dan kota-kota besar lain.
“Ini jelas mengindikasikan bahwa industri rokok telah menantang hukum Indonesia,“ kata ketua komisi tersebut Aris Merdeka Sirait. "Pemerintah telah dikalahkan oleh industri rokok.”
Hanya 409 dari lebih 3.300 merek rokok milik 672 perusahaan, yang mengganti bungkus dengan foto yang mereka rencanakan akan pakai pada hari Senin, demikian menurut Badan Pengawasan Makanan. Bulan lalu, mereka diberi pilihan lima gambar berbeda yang menggambarkan penyakit akibat kebiasaan merokok.
Rokok Elektronik - Modern dan Mematikan
Produsen mendaulat produknya itu tidak berbau dan lebih sehat ketimbang rokok konvensional. Benarkah? DW memperkenalkan rokok elektronik lebih dekat
Foto: picture-alliance/dpa
Kepulan Modern Asap Rokok
Rokok elektronik sebagai alternatif masih menjadi kontroversi. Rokok elektronik diyakini bisa membantu perokok untuk berhenti, tidak berbau dan tidak memaksa orang di sekitar untuk menjadi perokok pasif.
Foto: picture-alliance/dpa
Konstruksi Rokok Elektronik
Rokok elektronik tersusun atas baterai yang bisa diisi ulang, sebuah pemanas dan tabung yang berisi nikotin cair. Dengan menghisap, perokok mengaktifkan pemanas yang kemudian menguapkan nikotin cair. Uap itulah yang kemudian dihisap oleh sang perokok.
Lusinan Rasa Perkuat Dahaga
Produsen rokok elektronik menawarkan berbagai rasa yang terkandung di dalam nikotin cair. Yang paling digemari tentunya rasa menthol, kemudian strawberry dan apel. Kritikus mengecam, rasa pada rokok memperkuat ketergantungan dan mempermudah anak-anak di bawah umur untuk menghisap rokok.
Foto: picture alliance/Fredrik von Erichsen
Buat Berbagi Jenis Perokok
Selain rokok elektronik, produsen juga menawarkan sigaret dan pipa elektronik. Selain itu juga tersedia sigaret elektronik dalam bentuk mini. Dan buat perokok yang cuma menghisap sesekali, produsen menyediakan rokok elektronik sekali pakai.
Foto: picture-alliance/dpa
Berbeda dengan Tembakau
Merokok didefinisikan sebagai berikut: "dengan sengaja menghisap asap dari suatu jenis tanaman yang dibakar dan menghirupnya hingga ke rongga mulut atau sampai ke rongga pernafasan dan paru-paru." Menurut definisi tersebut, rokok elektronik yang tidak membakar tembakau jelas berbeda. Dengan begitu perokok bisa mengelabui larangan merokok di sebuah tempat.
Foto: picture-alliance/dpa
Gonjang Ganjing UU Anti Rokok
Badan Pengawasan Obat dan Makanan mewanti-wanti agar konsumen berhati-hati menggunakan rokok elektronik. BPOM berdalih, rokok elektronik bisa menghasilkan nitrosamine yang ditengarai menyebabkan kanker. Secara umum pembatasan rokok atau rokok elektronik di Indonesia baru sebatas peraturan daerah dan imbauan BPOM, belum menjadi aturan yang mengikat secara nasional.
Foto: picture-alliance/dpa
Kandungan yang Meragukan
Rincian kandungan di dalam nikotin cair hingga kini masih teka-teki. Propylenglycol misalnya termasuk senyawa yang terkandung di dalam rokok elektronik. Senyawa ini biasanya dipakai untuk membuat kabut di panggung atau produk higienis seperti krim kulit dan pasta gigi. Belum jelas efek samping apa yang ditimbulkan rokok elektronik dalam jangka panjang.
Foto: picture-alliance/dpa
Pendapat Terbelah
Jika ditanya apakah seorang perokok sebaiknya menghisap rokok elektronik atau konvensional, pakar kesehatan sepakat, varian elektrik jelas lebih sedikit merugikan kesehatan. Namun secara umum pandangan pakar kesehatan terbagi dua karena minimnya studi jangka panjang dampak rokok elektronik terhadap kesehatan manusia.
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan perusahaan-perusahaan yang gagal memenuhi tenggat akan diberi peringatan, dan mereka yang tidak memenuhi kewajiban akan didenda hingga Rp 500 juta dan ancaman penjara lima tahun. “Jika mereka masih (malas) menyeret kaki, artinya mereka tidak mau patuh,” kata dia.
Negeri perokok
Sekitar 36 persen orang Indonesia berumur 15 tahun ke atas merokok, dengan banyak diantaranya mulai kecanduan nikotin sejak usia dini, demikian laporan Kementerian Kesehatan.
Indonesia ada di peringkat kedua dunia setelah Rusia dalam persentase jumlah perokok, dengan rata-rata 39 persen.
Pada 2010, sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah laki-laki berusia 2 tahun sedang merokok, menarik perhatian dunia dan menjadi sangat terkenal di internet. Anak itu merokok 40 batang setiap hari, sebelum akhirnya dikirim ke pusat rehabilitasi.
Indonesia memperbolehkan iklan rokok di televisi, billboard dan media cetak, meski gambar bungkus rokok dan orang merokok dilarang ditampilkan secara langsung dalam iklan.
Berbagai konser musik dan pertandingan olahraga secara rutin diselenggarakan oleh berbagai perusahaan rokok.