Sig Sauer Jual Ribuan Pistol Secara Ilegal ke Kolombia
13 April 2018
Kejaksaan Jerman menuduh perusahaan senjata ternama Sig Sauer mengekspor puluhan ribu pistol secara ilegal ke Kolombia. Sig Sauer dinyatakan melanggar regulasi perdagangan senjata Jerman.
Iklan
Kantor Kejaksaan di kota Kiel hari Kamis (12/4) membenarkan bahwa mereka telah mengajukan dakwaan terhadap lima orang manajer Sig Sauer yang dituduh menyuplai senjata secara ilegal ke Kolombia.
Kasus ini berkaitan dengan pengiriman lebih dari 36.000 pistol Sig Sauer ke Kolombia melalui anak perusahaannya di Amerika Serikat, kata jurubicara kejaksaan. Senjata-senjata itu kemudian jatuh ke tangan polisi Kolombia, melalui perantara di Amerika Serikat.
Jika terbukti bersalah, para tersangka bisa menghadapi hukuman lima tahun penjara. Kejaksaan juga menyatakan akan menuntut perusahaan membayar denda snilai 12 juta Euro.
Sig Sauer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui adanya dakwaan "karena pelanggaran Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri." Namun perusahaan itu bersikeras, "ekspor ke Amerika Serikat sudah sesuai hukum."
Tidak ada izin ekspor senjata ke Kolombia
Kejaksaan di Kiel mulai menyelidiki Sig Sauer pada tahun 2014, ketika ada tuduhan pertama kali mengenai ekspor senjata ilegal. Menurut pihak kepolisian, Sig Sauer antara 2009 sampai 2012 mengirim sekitar 70.000 pistol tipe SP2022 ke sebuah anak perusahaannya di AS.
Senjata-senjata itu dideklarasikan dengan tujuan pasar Amerika Serikat. Tetapi lebih dari setengah senjata itu kemudian diduga berakhir di tangan polisi Kolombia, yang sedang menggalang program perang melawan narkoba.
Semua ekspor senjata ke luar Jerman sebelumnya harus disetujui lebih oleh Kantor Perdagangan dan Pengawasan Ekspor Federa. Jerman misalnya melarang ekspor senjata ke negara yang tengah dilanda perang saudara.
Kejaksaan di Kiel mengatakan, Sig Sauer ketika itu tahu bahwa penjualan senjata ke Kolombia tidak akan diijinkan, karena Kolombia saat itu masih dilanda perang saudara dengan kelompok gerilyawan.
Sig Sauer adalah perusahaan senjata tertua di Jerman. Produk utamanya adalah senapan dan pistol khusus untuk berburu dan untuk perlengkapan militer dan kepolisian.
Eksportir Senjata Terbesar di Dunia 2016
Perdagangan senjata global antara tahun 2011-15 meningkat 14 persen dibanding tahun 2006-10. AS masih menjadi negara pemasok senjata terbesar. Berikut daftar yang disusun Stockholm International Peace Research Institute:
Foto: Fotolia/Haramis Kalfar
1. Amerika Serikat
Ekspor senjata AS meningkat 27 persen antara 2005-2010 dan 2011-2015. Dari 96 negara yang menjadi konsumen senjata AS, penerima terbesar adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.. Sementara 41 persen dijual ke Timur Tengah. Asia dan Oseania menerima 40 persen dari penjualan senjata AS. Sampai akhir 2015, AS meneken berbagai kontrak besar, termasuk penjualan 611 pesawat F-35 generasi baru.
Foto: Reuters
2. Rusia
Sebanyak 50 negara melengkapi alutistanya dengan produk buatan Rusia. Negeri beruang merah itu saat ini menguasai 25 persen perdagangan senjata di dunia. India, Cina dan Vietnam adalah pembeli terbesar. Pesawat tempur, tank, kapal selam nuklir dan senapan serbu adalah jenis senjata yang paling banyak menemui pembeli.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Belcher
3. Cina
Antara 2011-15 Cina menyuplai senjata kepada 37 negara. Pakistan (35%), Bangladesh (20%) dan Myanmar (16%) adalah pelanggan terbesar. Antara 2006-10 dan 2011-15, ekspor senjata Cina meningkatkan sebesar 88 persen. Negeri tirai bambu itu tahun ini menguasai 5,9 persen pangsa pasar perdagangan senjata global.
Foto: AP
4. Perancis
Walaupun ekspor senjata Perancis berkurang sebanyak 9,8 % sejak 2010, posisi negeri di jantung Eropa itu naik setingkat menggeser Jerman. Kenaikan ini didongkrak oleh beberapa kontrak besar yang diterima Perancis, termasuk kontrak penjualan masing-masing 24 pesawat tempur Rafale kepada Mesir dan Qatar.
Foto: Reuters/ECPAD
5. Jerman
Ekspor senjata Jerman mengalami penurunan sebesar 51% sejak 2005. Antara tahun 2011-15, Jerman menjual senjata ke 57 negara, dengan Eropa sebanyak 29%, Asia, Amerika dan Oseania sebesar 23% serta sisanya sebanyak 23 % ke Timur Tengah. Amerika Serikat, Israel dan Yunani adalah konsumen terbesar senjata Jerman. Kebanyakan membeli tank, senjata laras panjang dan kapal selam.
Foto: Ralph Orlowski/Getty Images
6. Inggris
Tanpa Arab Saudi, India dan Indonesia industri senjata Inggris akan gulung tikar. Negeri para emir itu menyerap 46% produksi senjata Inggris, diikuti oleh India dengan 11 % dan Indonesia 8,7 %. Pesawat tempur Eurofighter Typhoon, helikopter pengangkut Lynx, kapal selam kelas Astute, senjata laras panjang SA80 dan berbagai sistem persenjataan untuk jet tempur modern adalah dagangan terbesar Inggris
Foto: Reuters
7. Spanyol
Selain pesawat angkut militer Airbus A400M Atlas yang diproduksi bersama negara-negara Eropa lainnya, Penjualan terbesar industri alutista Spanyol adalah pesawat angkut CASA dan pengangkut personel lapis baja Pegaso BMR. Militer Mesir dan Arab Saudi memiliki sekitar 460 kendaraan beroda enam itu. Australia sejauh ini adalah pembeli terbesar dengan 29%, diikuti Arab Saudi 12% dan Turki 8,7%