Energi terbarukan jadi salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk pulihkan kondisi perekonomian secara berkelanjutan. Pemasangan PLTS Atap dengan kapasitas 1GWp per tahun ditargetkan dapat dimulai tahun 2021.
Iklan
Indonesia tengah mempersiapkan program pemasangan ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di sektor rumah tangga sebagai upaya memulihkan kondisi perekonomian yang melemah akibat hantaman pandemi virus corona. Program yang diberi nama Surya Nusantara ini pertama kali diinisiasi oleh Institiute for Essential Service Reform (IESR), sebuah lembaga think thank yang aktif melakukan advokasi dan kampanye untuk menjamin tercapainya pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.
Kepada DW Indonesia, Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan IESR, Marlistya Citraningrum menyampaikan program yang akan dijalankan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini jadi momentum untuk memulihkan kondisi ekonomi secara berkelanjutan yang ia sebut sebagai "Green Economic Recovery”.
"Dari dulu banget kami melihat bahwa sebenarnya subsidi listrik bisa diganti kok dengan PLTS Atap. Ini juga mendorong beberapa dampak lain, tumbuhnya industri (modul surya) dalam negeri, litsrik yang diterima juga lebih bagus,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Citra ini saat dihubungi DW Indonesia, Jumat (19/06).
Konsep Kreatif untuk Panen Energi
Sumber energi alternatif selalu dicari dalam rangka menjaga kelestarian alam dan bumi. Inilah 10 konsep paling kreatif dan berkelanjutan versi DW.
Foto: Wattway/COLAS/Joachim Bertrand
Urin dan Kotoran Manusia
Buangan dari tubuh manusia bisa punya banyak kegunaan. Para peneliti mencari jalan untuk mengubah hal-hal itu menjadi energi. Misalnya, di kamp pengungsi, ini bisa jadi sumber cahaya sekaligus memecahkan masalah sanitasi. Walaupun ada asosiasi negatif, buangan dari tubuh manusia nantinya bisa jadi "sekutu" paling handal.
Foto: Imago
Pertanian Alga
Ini baru ide awal yang masih perlu penelitian intensif lebih lanjut. Tapi menanam alga mikro bisa jadi solusi untuk memproduksi bahan bakar ekologis secara efisien dan berkelanjutan. Pertanian alga mikro berskala besar bisa mengubah cahaya matahari dan karbon dioksida menjadi bio etanol. Tapi dengan hasil optimalpun, jumlah energi yang dihasilkan tetap tidak banyak.
Foto: picture-alliance/dpa/MAXPPP
Memanfaatkan Angin Sejuk
Moya adalah lembaran sangat ringan dan fleksibel yang bisa memanen energi angin berskala rendah pada lokasi berbeda-beda. Demikian gambaran yang diberikan penemunya, Charlotte Slingsby dari Afrika Selatan. Lembaran seperti tirai ini bisa dipasang di infrastruktur yang sudah ada, tanpa perlu fasilitas mahal. Dan ini tidak membahayakan burung maupun kelelawar seperti halnya kincir angin.
Foto: Charlotte Slingsby
Kelapa Pengganti Batu Bara
Kayu menjadi sumber energi utama di banyak negara di dunia, dan ini menyebabkan deforestasi. Batok kelapa dan sabutnya bisa jadi alternatif baik bagi negara seperti Kenya atau Kamboja. Dibanding batu bara kayu yang tradisional, arang dari batok kelapa menghasilkan panas lebih lama, lebih murah dan tidak sebabkan penebangan pohon. Ini juga baik bagi manajemen sampah kelapa.
Foto: Imago/fotoimedia
Tulang dan Kulit Ikan
Pabrik produk dari ikan menghasilkan gunung sampah setiap harinya, dan ini bisa menghasilkan energi. Lemak yang terdapat pada jeroan, kulit dan tulang ikan bisa digunakan untuk memproduksi bio diesel. Negara-negara seperti Honduras, Brazil dan Vietnam sudah bereksperimen dengan sumber energi baru ini selama bertahun-tahun, tapi kendala finansial menghalangi sukses.
Foto: AP
Turbin Angin Terselubung
Pohon angin adalah inovasi dari Perancis, yang meniru alam untuk menghasilkan energi. Jerome Michaud-Lariviere, adalah otak di balik konsep ini. Ia terinspirasi daun-daun yang bergerak ketika dihembus angin. Struktur serupa pohon ini memiliki 72 turbin kecil, bukan daun, dan bisa memproduksi cukup listrik bagi 15 lampu jalanan, isi ulang mobil elektrik dan jadi sumber tenaga rumah keluarga kecil.
Foto: NewWind
Dari Gerakan Bangkitkan Energi
Bayangkan jika setiap langkah kaki bisa menghasilkan energi. Inilah konsep di balik permukaan pintar yang berada misalnya di bawah lantai dansa, lapangan olah raga, dan stasiun kereta. Energi yang dipanen bisa menyalakan lampu dengan daya rendah atau isi ulang baterai alat elektronik.
Foto: Daan Roosegaarde
Bahan Bakar Bio Zaitun
Buah diperas untuk hasilkan minyak yang sering ditemukan dalam makanan dari kawasan Laut Tengah. Tapi setelah buah diperas minyaknya, sampahnya masih bisa digunakan untuk biofuel. Produksi minyak zaitun memproduksi sampah empat kali lipat dari minyaknya. Proyek Phenolive mengubah sampah itu jadi listrik dan panas.
Foto: Fotolia/hiphoto39
Sampah Biomassa
Sampah dari sisa tumbuhan atau biomassa jadi opsi terbaik pengolahan sampah organik untuk menghasilkan energi. Listrik yang dihasilkan bisa digunakan untuk ribuan rumah di pedesaan. Abu hasil pembakaran bisa disebar di ladang sebagai pupuk.
Foto: DW
Jalanan Sel Surya
Matahari tidak hanya menyebabkan fatamorgana di jalanan, tapi juga menghasilkan energi. Belanda sudah punya jalanan sepeda sepanjang 70 m, dan Perancis akan mengambil langkah sama. Negara ini merencanakan buat instalasi 1.000 km yang terdiri dari panel surya fotovoltaik dengan desain khusus di jalan-jalannya, dalam lima tahun ke depan. Tujuannya untuk memperluas kapasitas energi berkelanjutannya.
Foto: Wattway/COLAS/Joachim Bertrand
10 foto1 | 10
Skema pemasangan PLTS Atap dengan kapasitas 1 GWp per tahun ini dinilai dapat mengurangi beban anggaran subsidi listrik nasional untuk rumah tangga miskin hingga Rp 1,3 trilun per tahun dan menurunkan emisi gas 1,05 juta ton CO2e per tahun. Surya Nusantara juga diyakini dapat menyerap 20 hingga 22 ribu tenaga kerja terampil.
"Nantinya ini akan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak jadi mulailah ini dikomunikasikan dengan beberapa kementerian lain termasuk Kementerian Keuangan. Termasuk rekomendasi kami juga kartu prakerja ini bisa digabungin dengan ini, karena pelatihannya bisa dimasukkan ke situ. Jadi selesai pelatihan, orangnya bisa pasang,” ungkap Citra.
Dimulai tahun 2021
Saat ini IESR dengan berbagai kementerian terkait tengah mematangkan segala persiapan. Salah satunya memetakan sasaran strategis pemasangan PLTS Atap yang memiliki nilai anggaran APBN Rp 15 triliun per tahun ini. Program yang resmi direkomendasikan IESR pada bulan April lalu diharapkan sudah dapat dieksekusi pada awal tahun 2021 dan berlanjut hingga tahun 2025 mendatang.
"Untuk rumah tangga bersubsidi bisa kita pilih provinsi-provinsi yang penerima subsidinya paling banyak misal Jawa Tengah, Jawa Timur. Di Jawa masih banyak yang menerima susbsidi, jutaan jumlahnya. Atau kita menyasar provinsi dengan biaya pembangkitan listik yang paling besar, di kawasan Indonesia timur misalnya. Bisa juga dipikirkan soal dari segi lokasi mana yang lebih gampang karena ini berkaitan dengan barang, ditribusi logistik,” papar Citra.
Ditargetkan sebanyak 800.000 rumah berdaya 900vA dapat dipasangi satu unit PLTS Atap berkapasitas 1,5 KWp setiap tahun. Berdasarakan data IESR pada tahun 2019, Indonesia memiliki potensi PLTS Atap yang sangat besar mencapai 655 GWp.
Lebih lanjut, Citra menjelaskan terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pemanfaatan energi surya di kalangan rumah tangga masih sulit terealisasi hingga kini, antara lain harga, ketersediaan unit, informasi PLTS Atap yang masih belum tersosialisai dengan baik, hingga dari segi peraturan.
Pemanfaatan Energi Terbarukan Secara Efektif dan Efisien
03:54
"Jika ini disosialisasikan secara masif dan pemerintah memberikan dukungan pembiayaan, dorong bank-bank untuk kasih kredit murah saya rasa masyarakat akan tertarik,” pungkasnya.
Target bauran 23%
Indonesia memiliki target bauran energi terbarukan minimal 23% pada tahun 2025 mendatang yang dicanangkan dalam PP No. 79/2014 tentang Kebijakan Umum Nasional dan Perpres No. 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Namun nampaknya target tersebut bakal urung tercapai dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka lima persen, terlebih lagi pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh negatif di tengah krisis pandemi.
Direktur Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Harris Yahya mengatakan, pemanfaatan energi terbarukan dapat dipercepat di era normal baru, salah satunya energi surya.
"Satu kondisi yang memperlihatkan kita saat ini fokus mengembangkan EBT termasuk yang intermiten atau berselang, yakni solar photovoltaic (PV) atau panel surya kalau kita lihat secara global harganya semakin turun, biaya implementasinya juga semakin murah,” tutur Harris dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/06).
Pada tahun 2019, anggaran subsidi energi negara mencapai angka Rp 136,9 triliun di mana Rp 52,7 triliun dialokasikan untuk subsidi listrik.
Kepada Jakarta Post, Peneliti Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Joko Tri Haryanto, mengatakan BKF mencoba mendiversifikasikan sumber anggaran di luar APBN seperti dengan penambahan surat utang negara dan obligasi syariah. Joko mengaku tengah menunggu respon dari Kementerian ESDM terkait diversifikasi ini.
"Jika program ini memiliki efek berganda yang baik, apakah dalam pendapatan masyarakatatau membuka lapanagn kerja lokal, maka 15 triliun bisa berasal dari APBN,” ungkap Joko, Jumat (19/06).
rap/as (dari berbagai sumber)
Energi Surya Bantu Cegah Perubahan Iklim
Masyarakat internasional memutuskan pembatasan pemanasan global di bawah 1,5 derajat. Energi fosil kini harus secepatnya digantikan. Tenaga surya punya potensi besar dan sedang "boom" di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/AP Images/Chinatopix
Naik Daun Secara Global
Sel fotovoltaik siap mengambil alih penyediaan energi. Di seluruh dunia, satu persen kebutuhan listrik diperoleh lewat panel energi surya, di Uni Eropa sekarang sudah empat persen. Tahun 2020 modul sel surya akan menyuplai listrik tiga kali lebih banyak, dan 2030 sekitar 13 kali lebih banyak dari saat ini, demikian prognosanya.
Foto: BELECTRIC.com
Cina Dorong Perluasan Secara Cepat
Cina memimpin perluasan penggunaan panel tenaga surya. Instalasi fotovoltaik dengan kapasitas pembangkitan 78 Gigawatt (GW) dibangun hingga akhir 2016.di Cina. Kapasitas itu setara 78 PLTN atau 150 pembangkit tenaga batu bara. Jepang hanya menarget 43 GW hingga akhir 2016, sementara AS 42 GW dan Jerman 41 GW.
Foto: Getty Images/T.Yiwei
Tenaga Surya Jadi Energi Lebih Murah
Energi surya jadi makin penting. Di India kapasitasnya 10 GW (foto) dan 2020 kapasitas pembangkitan energi surya di sini akan 11 kali lebih besar. Di seluruh dunia listrik dari tenaga surya dan instalasi baru sekarang lebih murah daripada listrik dari tenaga batu bara, gas atau nuklir. India dan Cina kini juga menghentikan rencana perluasan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Foto: SAM PANTHAKY/AFP/Getty Images
Berkembang dengan Energi Surya
Sekitar dua milyar manusia tidak punya akses listrik. Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu minyak. Tapi minyak tanah mahal, dan abu dari asapnya merusak saluran pernapasan. Sistem pembangkit tenaga surya kecil yang dilengkapi aki dan LED yang hemat energi memenuhi kebutuhan energi empat juta rumah tangga di Bangladesh
Foto: ME SOLshare Ltd.
Tren Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Walau terhubung ke jejaring perusahaan pemasok listrik, banyak rumah tangga dan perusahaan lebih memilih memenuhi kebutuhan sendiri dengan panel surya yang ditempatkan di atap. Di Jerman, listrik yang diperoleh dari tenaga surya harganya sekitar separuh lebih murah. Oleh sebab itu cara ini dianggap baik untuk menghemat uang.
Foto: DW/Gero Rueter
Harga Baterai Turun Percepat Tren
Teknik penyimpan listrik saat ini masih mahal. Tapi harga baterai sekarang terus turun tajam. Dengan begitu pembangkitan enegri surya semakin manarik bagi pemilik rumah dan perusahaan. Ditambah pula teknik dan efektivitasnya kini semakin baik.
Foto: DW/G. Rueter
Para Visioner Tunjukkan Caranya
Pesawat terbang tenaga surya Solar Impulse 2 terbang dengan energi surya mengitari bumi. Pesawat ini sangat ringan. Sel-sel surya dan baterai menjamin suplai tenaga bagi motor penggerak hemat energi. Dengan terbang mengitari bumi, para pionir ingin menunjukkan kehandalan energi surya dan mendorong penggunaan energi ini secara lebih luas lagi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Berger
Potensial bagi Perlindungan Iklim
Matahari memancarkan energi 1.000 kali lipat lebih besar daripada energi yang dibutuhkan di seluruh dunia. Untuk menutupi kebutuhan energi secara global dan membatasi pemanasan global, teknik tenaga surya punya fungsi kunci. Untuk mencapai target pembatasan pemanasan global, boom tenaga surya penting, tapi perkembangannya masih harus lebih cepat lagi. Penulis: Gero Rueter (ml/as)