1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Propaganda Taliban Makin Canggih

Potts, Nina-Maria (DW Englisch)25 Juli 2008

Propaganda Taliban semakin hari semakin canggih. Begitu laporan organisasi peneliti konflik, International Crisis Group (ICG). Laporan yang baru diterbitkan ini meneliti tehnik dan alat yang digunakan Taliban.

Foto: AP

Warga Afghanistan semakin frustasi menghadapi situasi di negaranya. Hal ini menjadi perhatian penggerak mesin propaganda Taliban. Dan dari hari ke hari, kelompok Taliban terus mengembangkan retorika yang dipakai.

Nick Grono, wakil ketua organisasi peneliti konflik, International Crisis Group, menilai propaganda yang disampaikan Taliban semakin efektif. Nick Grono mengatakan, “Taliban memiliki mesin propaganda yang sangat efektif. Dengan mengunakan DVD, kaset dan selebaran, mereka berhasil menyampaikan pesannya ke rakyat Afganistan dengan baik. Dengan cara ini mereka bisa menebar citra sebagai kelompok yang efisien. Bisa jadi, lebih efisien dari sebenarnya.”

Menurut International Crisis Group (ICG) keberhasilan propaganda Taliban terkait dengan semakin sulitnya kehidupan di Afghanistan. Grono menambahkan, “Ada banyak keluhan rakyat Afghanistan yang legitim. Hal-hal seperti serangan bom yang terus berlanjut atau aksi gerebek dan geledah di rumah-rumah rakyat. Semua ini berdampak buruk bagi rakyat Afghanistan yang sudah kesal terhadap campur tangan asing. Juga hal-hal seperti Guantanamo Bay sangat mempengaruhi masyarakat. Ada kecemasan besar melihat bagaimana sesama bangsanya diperlakukan. Isu-isu seperti itulah yang dimainkan oleh Taliban secara efektif.”

Laporan ICG juga menilik bagaimana pemerintahan Afghanistan dan pasukan internasional menyampaikan sudut pandang mereka. Dibandingkan dengan penyampaian kelompok Taliban, menurut ICG, masih banyak yang harus dilakukan. Nick Grono menilai, ini bukan masalah melawan propaganda dengan propaganda lagi. Melainkan adanya kebutuhan untuk mengubah kebijakan.

“Tentu bukan pesannya saja yang perlu diperhatikan. Ini terkait dengan menanggapi keluhan masyarakat, tentang menghadapi korupsi di pemerintahan Afghanistan dan bagaimana menangani peran Pakistan yang buruk dampaknya untuk Afghanistan. Semua ini adalah isu-isu substantif, tapi pada saat ini kita tidak efektifitas dalam menangani isu substansif maupun dalam berbagi informasi", begitu ungkap Grono.

Laporan ini juga menyorot cara Taliban menggunakan internet untuk mempromosikan pesan mereka. Nick Grono bertutur, “Mereka punya situs yang menampilkan lima atau enam bahasa, Pashtu, Dhari, Urdu, Inggris dan Arab. Yang bahasa Inggrisnya tidak begitu canggih, tapi selalu diperbaharui dan aktual. Lalu mereka menggunakan brosur, DVD, kaset dan sebagai pengganti dering telepon genggam keratan-keratan musik patriotik.”

Laporan organisasi peneliti konflik International Crisis Group (ICG) dipublikasikan pada saat yang amat penting bagi kedua kandidat presiden Amerika Serikat yang sedang memperdebatkan politik luar negeri. (ek)