Proses Naik Banding Abu Bakar Ba'asyir Dimulai di Cilacap
12 Januari 2016
Ratusan pendukung pendiri kelompok ekstrimis Jemaah Islamiyah, Abu Bakar Ba'asyir, mendatangani kompleks Pengadilan Negeri Cilacap hari pada Selasa (12/01) pagi, sambil meneriakkan Allahu Akbar berulang-ulang.
Iklan
Ruang sidang yang disediakan tidak dapat menampung semua pengunjung, sehingga kebanyakan pendukung tokoh kelompok teror paling berbahaya di Indonesia itu hanya bisa mengikuti sidang dari layar monitor di luar ruang pengadilan.
Kepolisian di Cilacap menjaga ketat ruang sidang dan lokasi sekitarnya. Kawasan itu diamankan dengan pagar lawat berduri. Sekolah yang ada di dekatnya diliburkan.
Abu Bakar Ba'asyir tiba menjelang pukul 9 pagi di bawah pengawalan ketat dan langsung digiring ke ruang belakang gedung pengadilan untuk beristirahat, sebelum persidangan dimulai
Pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki ini sudah divonis hukuman penjara 15 tahun bulan Juni 2011 lalu karena keterlibatannya dalam pengumpulan dana untuk pelatihan teroris bersenjata di Aceh.
Tapi menjelang persidangan naik banding di Cilacap, Ba'asyir membantah mengumpulkan dana untuk pelatihan kelompok teror.
"Pelatihan fisik dan senjata di Aceh ditujukan untuk membela Islam dan umat Islam di Indonesia dan luar negeri, dan kewajiban umat Islam harus memenuhi karena perintah Allah," kata Ba'asyir, yang mengenakan sorban dan jubah putih.
Ba'asyir, yang berusia 77 tahun, juga mengatakan kepada hadirin yang memenuhi ruang sidang bahwa hakim harus bertobat karena sudah bertindak menentang Al Quran.
Lebih dari 1000 aparat keamanan dikerahkan untuk pengamanan. Para pendukung Ba'asyir mengepalkan tangan ke udara menyambut orang yang mereka sebut-sebut sebagai pahlawan itu.
"Ba'asyir seorang ulama, bukan teroris," teriak para pendukungnya, yang disambut dengan seruan "Allahu Akbar! Allahu Akbar!"
Abu Bakar Ba'asyir dianggap sebagai pemimpin spiritual militan Islam di Indonesia dan salah satu tokoh kunci dalam jaringan teror Jemaah Islamiyah, yang antara lain bertanggung jawab atas pemboman di Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Tapi Ba'asyir tidak dijatuhi hukuman sehubungan dengan aksi teror itu, melainkan karena tuduhan mendanai latihan militer kelpompok teroris di Aceh. Setelah divonis 15 tahun di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tahun 2011, dia mengajukan naik banding dan diterima oleh Pengadilan Tinggi Jakarta, yang menurunkan vonisnya menjadi 9 tahun penjara.
Namun di tingkat kasasi, Mahkamah Agung (MA) membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta itu dan menguatkan kembali pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Para pengacara Ba'asyir kemudian mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas vonis 15 tahun penjara tersebut. Sejak Januari 2013, Abu Bakar Ba'asyir ditahan di Pulau Nusakambangan.
Indonesia beberapa kali menjadi sasaran serangan teror besar antara 2000 sampai 2009. Namun aparat keamanan akhirnya berhasil menggulung jaringan Jemaah Islamiyah. Banyak pentolah kelompok itu yang tertangkap atau tertembak mati.
Inilah Negara Sarang Teroris
Indeks Terorisme Global merunut daftar negara-negara yang paling sering menjadi korban serangan teror. Kebanyakan berada di Arab, Asia Selatan dan Afrika. Sementara posisi Indonesia membaik
Foto: picture-alliance/dpa/S. Suna
1. Irak
Sebanyak 3370 serangan teror terjadi di Irak selama tahun 2014. Hampir 10.000 orang tewas dan 15.000 lainnya luka-luka. Serangan teror terbesar dilancarkan Islamic State saat menyerbu penjara di Badush, 10 Juni tahun lalu. Mereka membebaskan tawanan Sunni dan membunuh 670 narapidana Syiah.
Foto: SAFIN HAMED/AFP/Getty Images
2. Afghanistan
Sedikitnya 4500 korban jiwa dan 4700 luka-luka tercatat akibat 1591 serangan teror yang terjadi di Afghanistan tahun lalu. Setahun setelah pencabutan pasukan perdamaian internasional, hindukush masih berada di bawah bayang-bayang Taliban. Kelompok teror itu berulangkali dilaporkan melancarkan serangan kilat di provinsi Kundus yang memakan korban jiwa dari warga sipil.
Foto: Getty Images/AFP/J. Tanveer
3. Nigeria
Boko Haram tidak perlu banyak melancarkan serangan teror buat menghasilkan sebanyak mungkin korban. Dari 662 serangan, kelompok teror pimpinan Abu Bakar Shekau itu membunuh 7512 orang dan melukai 22.000 lainnya. Boko Haram pun menurut studi Vision of Humanity lebih getol membidik warga sipil dengan 77% korbannya berasal dari kelompok non militer tak bersenjata.
Foto: picture-alliance/AP Photo
4. Pakistan
Sebanyak 1821 insiden beraroma teror tercatat terjadi di Pakistan selama 2014. Geliat teror di negara bermayoritas mulsim itu menelan sedikitnya 1760 korban jiwa dan melukai 2836 lain. Ada banyak kelompok teror yang beroperasi di Pakistan. Tapi kelompok Tehrik-i-Taliban (TTP) adalah yang paling ganas. Desember 2014 silam mereka menyerbu sebuah sekolah di Peshawar dan membunuh 132 murid sekolah.
Foto: AFP/Getty Images/A Majeed
5. Suriah
Tidak mudah membedakan korban serangan teror dengan korban perang di negeri yang remuk oleh konflik seperti Suriah. Menurut Vision of Humanity, 2014 silam Suriah mencatat 1698 korban jiwa dari 232 insiden berbau teror. Islamic State adalah kelompok teror terbesar dengan jumlah korban jiwa 615 orang. Sementara Front Al Nusra berada di tempat kedua dengan 461 korban jiwa.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Akgul
6. India
India seakan berada di luar radar teroris sejak serangan mematikan di Mumbai 2008 silam. Tapi nyatanya Vision of Humanity mencatat 763 insiden yang menelan 416 korban jiwa selama 2014. Terorisme di India kebanyakan digalang oleh kelompok Komunis, Islamis atau separatis. Serangan terbesar tahun lalu dilancarkan oleh kelompok Maoist yang menyerang iring-iringan polisi dan membunuh 22 aparat keamanan
Foto: AP
7. Yaman
Sebanyak 512 serangan teror menewaskan sekitar 654 orang selama 2014 di Yaman. Kelompok Al-Qaida dan pemberontak Houthi adalah dua kekuatan terbesar. Al-Qaida adalah satu-satunya kelompok di Yaman yang menggunakan taktik bom bunuh diri. Yang terparah adalah ketika kelompok tersebut menyerang perayaan tahun baru di wilayah yang dikuasai Houthi dan membunuh 50 warga sipil.
Foto: Reuters/K. Abdullah
8. Somalia
Tahun lalu Somalia mencatat tahun paling berdarah dalam perang melawan terorisme: sebanyak 800 korban jiwa dari 469 insiden. Laskar Al-Shabbab adalah kelompok terbesar yang merongrong keamanan di negeri tanduk Afrika itu. Berkekuatan sebanyak 9000 gerilayawan, Al-Shabbab yang berafiliasi dengan Al-Qaida itu sering mengandalkan serangan bom untuk menyebar teror.
Foto: Getty Images/AFP/M. Abdiwahab
9. Libya
Libya mencatat lonjakan tajam sebesar 225% tahun 2014 dalam jumlah korban serangan teror. Tercatat negeri di utara Afrika itu mengalami 554 serangan yang menelan 429 korban jiwa. Ada banyak kelompok teror yang beroperasi di Libya, salah satunya adalah Islamic State.
Foto: Reuters/E.O. Al-Fetori
10. Thailand
Sebanyak 366 insiden berbau teror terjadi selama 2014 di Thailand dan menelan 156 korban jiwa. Gejolak terutama terjadi di wilayah selatan, di mana kelompok minoritas muslim Melayu berperang melawan pasukan pemerintah. Sekitar 60% serangan teror di Thailand berupa ledakan bom.
Foto: P. Kittiwongsakul/AFP/Getty Images
33. Indonesia
Posisi Indonesia banyak membaik, meski belum keluar dari jangkauan terorisme global. Sebanyak 27 insiden tercatat selama tahun 2014 dengan jumlah korban jiwa 12 orang. Jemaah Islamiyah merupakan kelompok terbesar. Belakangan Islamic State juga mulai menunjukkan geliarnya di tanah air.
Foto: picture-alliance/dpa
11 foto1 | 11
Selama beberapa minggu terakhir, satuan anti teror Detasemen Khusus 88 (Densus 88) kembali berhasil menangkap belasan orang yang terlibat dalam jaringan teror. Tapi salah satu buron yang paling berbahaya, Santoso, masih belum tertangkap.