Pada malam menjelang tanggal 3 Oktober 1990, di Berlin, ribuan warga merayakan reunifikasi Jerman. Perundingan-perundingan berat yang dijalankan para politisi berakhir.
Iklan
Saat kembang api raksasa menerangi angkasa, air mata tampak di wajah orang-orang yang berkumpul di sekitar gedung parlemen Jerman Reichstag di Berlin. Mereka menjadi saksi satu kejadian sejarah, yang baik oleh warga Jerman maupun warga Eropa lainnya dianggap mustahil. Melalui satu revolusi damai, warga Jerman Timur berhasil menggulingkan sistem politik sosialis dan mendepak para pemimpin Jerman Timur. Semuanya berjalan tanpa satu tembakan pun, tanpa kekerasan dan tidak seorangpun yang terluka. Pada tanggal 3 Oktober, Jerman Timur menyatukan diri dengan Jerman Barat – warga Jerman kembali hidup bersama dalam satu negara.
Presiden Jerman Barat kala itu, Richard von Weizsäcker, mengaitkan momen bersatu kembali Jerman dengan bersatunya benua Eropa. "Kami warga Jerman sadar atas tanggung jawab kami dan dengan bersatunya Eropa kami menginginkan perdamaian di dunia," kata von Weizsäcker, sebelum kembang api disulut.
Malam Yang Panjang
Minggu-minggu menegangkan yang melelahkan telah dijalani Kepala Kantor Kanselir Rudolf Seiters. Sebagai orang kepercayaan Kanselir Helmut Kohl, ia turut ambil bagian dalam begitu banyak peristiwa selama 12 bulan terakhir. Pada malam sebelum perayaan penyatuan kembali, Rudolf Seiters harus menginap di Bundeshaus, kantor pemerintahan Jerman Barat. Akan tetapi, tidak terlintas keinginan untuk tidur.
"Di kepala saya terlintas kembali perundingan yang saya lakukan mengenai izin untuk keluar dari Jerman Timur bagi mereka yang mengungsi ke Kedutaan Besar Jerman di Praha, Ceko, kejadian dengan Hans-Dietrich Genscher di atas balkon kedutaan di Praha, pidato saya ketika Tembok Berlin runtuh, pada saat Helmut Kohl berada di Warsawa (Polandia), dan juga pidato teramat penting yang disampaikan Helmut Kohl di depan gereja Fraunkirche di Dresden."
329 Hari Yang Menegangkan
Tanggal 9 November 1989, Tembok Berlin runtuh. Sampai tanggal 3 Oktober tinggal tersisa 329 hari. Bagi para politisi Jerman Barat dan Timur, masa tersebut merupakan hari-hari perundingan rumit dengan keputusan penting. Kesulitan terutama dihadapi politisi Jerman Timur, yang sebagian besar memang baru memegang jabatan. Dari pemerintahan kesatuan sosialis, para anggota parlemen yang terpilih dalam Pemilu Maret 1990, membentuk struktur pemerintahan federal dengan mendirikan negara-negara bagian baru, yang nantinya bisa disatukan dengan negara Jerman Barat.
Selain itu, aparat pengawasan pemerintah dihapuskan dan mata uang Deutsche Mark mulai diberlakukan. Bahwa semuanya harus berjalan dengan cepat, memang bisa dipahami. Sejak gerakan reformasi melanda Eropa Timur, di mana-mana warga menuntut kebebasan untuk melakukan perjalanan dan menuntut perubahan sistem politik.
Angin pembaharuan ini dipicu oleh slogan "Glasnost dan Perestroika" atau tranparansi dan reformasi, yang dihembuskan oleh bekas Uni Sovyet. Glasnost dan Perestroika menyebar cepat, menimbulkan demonstrasi-demonstrasi besar di negara-negara Eropa Timur. Rudolf Seiters masih ingat, "Ini menyangkut masalah kendali yang sangat hati-hati terhadap satu proses, yang bukan hanya menimbulkan kekhawatiran serta ketakutan di Moskow saja, akan tetapi juga di negara-negara Eropa Barat."
Jendela Menuju Penyatuan
Impian bersatu kembalinya negara Jerman dipandang skeptis oleh negara-negara utama Eropa. Jerman dikuatirkan akan kembali menjadi negara yang terlalu kuat di benua ini. Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dengan terus terang menentang reunifikasi Jerman. Demikian pula Presiden Perancis Francois Mitterand bukan merupakan pendukung Jerman yang bersatu.
Perkembangan yang terjadi di Eropa juga mendapat tentangan dari Uni Sovyet. Karena negara ini merasa kuatir dengan makin berkurangnya pengaruh terhadap negara yang tergabung dalam Pakta Warsawa. Sementara di Barat, orang khawatir akan terjadinya kudeta, mengulingkan kekuasaan Mikhail Gorbachev, sebagai pemberi izin bagi penyatuan kembali Jerman.
Reunifikasi Jerman di Mata Dunia
Warga Jerman dapat dikatakan beruntung. Karena pada masa, yang nantinya disebut "Jendela Menjuju Penyatuan" di tahun 1990 ini, tidak ada peristiwa dunia penting lainnya yang terjadi. Tidak ada peristiwa yang dapat mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari proses penyatuan kembali Jerman ini.
Inilah 16 Negara Bagian Jerman
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara bagian di Jerman dibentuk secara bertahap. Untuk mengenal lebih dekat Jerman, kami ajak Anda untuk mengunjungi seluruh negara bagian Jerman.
Bayern
Negara bagian berpopulasi 12,5 juta warga dengan ibukota München ini jadi tujuan wisata paling populer di Jerman. Setiap tahunnya 7,5 juta wisatawan asing berkunjung ke sini. Pemandangannya amat indah dan pesta bir Oktoberfest, pakaian tradisional serta makanan khasnya terkenal ke seluruh dunia. Jangan lupa, juga ada kesebelasan Bayern München yang jadi salah satu klub sepakbola top dunia.
Baden-Württemberg
Negara bagian berpopulasi 10,7 juta warga dengan ibukota Stuttgart ini terkenal dengan motonya: kami bisa mengerjakan segala hal. Tradisi kecakapan memproduksi barangnya terkenal bermutu tinggi, contohnya pabrik mobil Mercedes dan Porsche berada di sini. Lanskapnya indah dan kulinernya lezat.
Berlin
Ada tiga negara bagian berbentuk kota, salah satunya Berlin yang sejak reunifikasi kota yang dulunya terbagi dua oleh Tembok Berlin itu kembali jadi ibukota Jerman. Kota metropolitan berpopulasi 3,4 juta warga ini terus berubah dan berdenyut seiring perkembangan zaman, dan ini pulalah yang menarik kedatangan banyak wisatawan asing.
Hamburg
Juga ini negara bagian berbentuk kota. Hamburg dengan populasi 1,7 juta jiwa terkenal dengan kebebasannya, juga di bidang seni, budaya serta seksualitas. Kota "Hansa" dengan pelabuhan ekspor impor terbesar yang berlokasi di tepi sungai Elbe ini juga menjadi pintu gerbang Jerman ke seluruh dunia.
Bremen
Kota negara bagian terkecil di Jerman ini berpenduduk 664.000 jiwa. Sejak lama Bremen dan Bremerhaven dua kota kembar ini terkenal untuk transaksi tembakau dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Warga Bremen terkenal amat terbuka dengan tradisi perdagangan sejak abad pertengahan.
Niedersachsen
Sedikit kota banyak pemandangan. Begitu menggambarkan negara bagian berpenduduk 8 juta jiwa dengan ibukotanya Hannover ini. Obyek wisata terkemuka adalah kawasan "Watt" yakni laut pasang surut di utara yang membentang hingga ke perbatasan Belanda serta kawasan pegunungan di daerah aliran sungai Weser.
Nordrhein-Westfalen
Negara bagian ini berpopulasi terbesar di seluruh Jerman dengan 18 juta warganya yang terkenal optimis dan riang gembira dengan karnaval tahunannya. Dulunya ini jadi kawasan industri besi dan baja serta pusat penambangan batubara Jerman. Kota terbesar adalah Köln yang berpenduduk 1 juta, tapi ibukotanya adalah Düsseldorf.
Rheinland-Pfalz
Terkenal dengan hamparan kebun anggur dan produksi minuman anggur, kawasan hutan serta lokasi wisatanya. Alamnya indah dan diolah tangan manusia, menjadikan kawasan di pinggiran sungai Rhein dan Mosel ini kawasan wisata alam nan cantik diwarnai kulinernya yang lezat. Negara bagian berpopulasi 4 juta jiwa ini ibukotanya adalah Mainz.
Hessen
Terkenal dengan lanskapnya dari dongeng Grimm bersaudara. Kota paling terkenal adalah Frankfurt am Main dengan kawasan perbankan-nya termasuk Bank Sentral Eropa serta bandara internasional tersibuk se Eropa. Negara bagian berpenduduk 6,1 juta jiwa ini ibukotanya adalah Wiesbaden.
Saarland
Inilah negara bagian terkecil berpenduduk 1.4 juta jiwa dengan ibukota Saarbrücken. Lokasinya di perbatasan Peranci dan Luxemburg menjadikan negara bagian ini memancarkan aura perasaan kehidupan Eropa.
Schleswig-Holstein
Berpopulasi 2,8 juta jiwa dan berada diantara Laut Utara dan Laut Baltik dengan karisma maritim dan udara laut yang segar dan sehat, menarik banyak wisatawan datang menikmati pesisir, pulau dan pelabuhannya. Ibukotanya, Kiel terkenal dengan event olahraga lomba kapal layar yang mendunia.
Mecklenburg-Vorpommern
Bekas negara bagian Jerman Timur ini juga terkenal dengan wisata pesisirnya di Laut Baltik. Dulu terkenal dengan industri galangan kapalnya. Populasinya 1,7 juta jiwa dengan ibukota Schwerin.
Brandenburg
Berlokasi diantara Mecklenburg-Vorpommern dan Berlin, negara bagian baru bekas Jerman Timur ini menawarkan jeda dari turbulensi perkotaan dengan alamnya yang kaya hutan. Populasinya 2,5 juta jiwa, ibukotanya Potsdam juga terkenal dengan istana dan danaunya yang megah dan indah permai.
Sachsen
Berlokasi di bagian paling timur Jerman, negara bagian bekas Jerman Timur dengan ibukotanya Dresden ini menawarkan kekayaan budaya bergaya barok serta lanskap yang dijuluki Swissnya Sachsen. Tapi lebih banyak lagi lokasi wisata menarik di negara bagian baru ini.
Sachsen-Anhalt
Negara bagian baru bekasa Jerman Timur ini terkenal dengan lanskap dan kebun rayanya yang termasuk warisan budaya UNESCO seperti Wörlitz-Dessau yang berasal dari abad ke 18. Juga ada mahakarya arsitektur modern Bauhaus dari arsitek legendaris Walter Gropius. Dengan ibukotanya Magdeburg negara bagian ini berpopulasi 2,4 juta orang.
Thüringen
Dijuluki jantung hijau dan titik pusatnya Jerman, negara bagian baru bekas Jerman Timur ini terkenal dengan para pemikir besarnya, seperti Luther, Schiller und Goethe. Negara bagian berpopulasi 2,3 juta ini ibukotanya adalah Erfurt.
16 foto1 | 16
Jika saja proses reunifikasi dimulai lebih lambat, mungkin Jerman sampai kini masih terbelah dua. Karena pada awal Agustus 1990, mata dunia internasional mulai diarahkan pada Irak, yang melakukan invasi ke Kuwait serta memaklumatkan Kuwait sebagai provinsi baru milik Irak. Pertengahan 1991, dunia juga harus menahan nafas, menyaksikan usaha beberapa petinggi militer dan bagian dari Tentara Merah untuk menggulingkan Mikhail Gorbachev. Seandainya usaha kudeta ini terjadi setahun lebih awal, pada tahun 1990, kemungkinan proses reunifikasi Jerman akan berjalan lebih rumit dan panjang. Akan tetapi tahun 1990 memang milik Jerman. Jerman menjadi fokus dunia pada saat itu.
Parlemen Gabungan
Sisa-sisa kembang api masih berserakan di jalanan kota Berlin, ketika anggota parlemen Jerman Barat dan Jerman Timur duduk bersama mengadakan pertemuan. Dua bulan kemudian dilangsungkan pemilu parlemen untuk seluruh Jerman bersama yang pertama kali sejak tahun 1932. Pemilu ini dimenangkan secara mutlak oleh koalisi Kristen-Liberal dengan Helmut Kohl sebagai pemimpinnya.
Negara Yang Terbelah dan Bersatu Kembali
3 Oktober 1990 - setelah 45 tahun terpecah, Jerman akhirnya bersatu lagi. Satu peristiwa sejarah yang mengubah tatanan dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
9 November 1989 - Perbatasan Dibuka
Seorang anggota politbiro, Günter Schabowski, dalam satu konferensi pers mengatakan, warga Jerman Timur bisa pergi ke luar negeri tanpa perlu visa. Setelah penundaan yang menyebabkan warga berdesak-desakan di gerbang perbatasan, akhirnya pintu perbatasan kembali dibuka. Tembok Berlin runtuh. "Kita warga Jerman, warga yang kini paling berbahaiga," dikatakan walikota Berlin Walter Momper.
Foto: picture-alliance/dpa
18 Maret 1990 - Pemilu Bebas Pertama di Jerman Timur
Suasana yang makin panas di Jerman Timur memaksa parlemen memajukan pemilu yang bebas. Tema kampanye yang paling bergaung adalah isu penyatuan Jerman. Pemilu dimenangkan Aliansi Pro Jerman. Ini mempercepat penyatuan kembali Jerman. 12 April 1990, Lothar de Maizière terpilih sebagai presiden Jerman Timur.
Foto: cc-by-sa/Bundesarchiv
1 Juli 1990 - Penyatuan Mata Uang
Pertengahan tahun 1990, Jerman Timur makin terancam bubar. 15 ribu warga setiap minggunya lari meninggalkan negeri ini. Demonstrasi memaksa pemerintah memakai mata uang bersama. 1 Juli, pukul 00:00, D-Mark menjadi mata uang Jerman Timur. Satu langkah awal yang penting dalam penyamarataan standar hidup warga di wilayah barat dan timur Jerman.
Foto: picture alliance/dpa
16 Juli 1990 - Awal Sejarah Dunia di Gubuk Kecil
Di rumah berburu milik Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev di Kaukasus dibuat terobosan penting antara Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl dan Gorbachev: Jerman akan mendapat lagi kedaulatan penuh. Imbalan bagi Moskow: Uni Soviet mendapat bantuan dana sebesar 63 juta Mark, yang antara lain dipakai untuk penarikan mundur pasukan militernya dari wilayah Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
23 Agustus 1990: Jerman Timur Setuju Bersatu Kembali
Lothar de Maizière (kanan) memanggil parlemen untuk rapat darurat. Keputusannya: "Mulai tanggal 3 Oktober 1990, Jerman TImur akan masuk dalam cakupan hukum negara Jerman seperti yang tertera dalam paragraf 23 konstitusi negara Jerman." Kepala Partai PDS Gregor Gysi (kiri) menyebut tanggal 3 Oktober sebagai "hari runtuhnya Republik Demokrasi Jerman."
Foto: cc-by-sa/Bundesarchiv
12 September 1990 - Andil Banyak Pihak
Sejak bulan Mei, para menteri luar negeri keempat negara pendudukan (AS; Uni Soviet, Inggris, Perancis) dan kedua negara Jerman telah tiga kali bersidang. Di Moskow, 12 September 1990, ditandatangani kesepakatan oleh keenam menteri luar negeri: Jerman tidak boleh melanggar garis batas yang telah ditetapkan, serta diberikan kedaulatan penuh.
Foto: picture-alliance/dpa
3 Oktober 1990 - Hari Bersejarah bagi Jerman
Jerman Timur bubar. Di malam tanggal 2 Oktober, warga Jerman merayakan penyatuan kembali dengan membunyikan lonceng gereja dan menyulut kembang api. Ratusan ribu warga berkumpul di depan gedung parlemen Jerman Reichstag di Berlin. Seluruh dunia turut menyaksikan peristiwa besar ini.