Demo Anti-Semitisme, Imam dan Rabi Boncengan di Berlin
25 Juni 2018
Warga Yahudi dan Muslim di Berlin naik sepeda tandem untuk memprotes meningkatnya kekerasan anti-semitisme dan Islamofobia. Aksi ini digelar menyusul masalah migrasi di Jerman dan bangkitnya partai ultra-nasionalis AfD.
Iklan
Sekitar 50 orang, terutama warga Yahudi dan Muslim, mengendarai sepeda tandem di jalan-jalan kota Berlin pada hari Minggu (24/06) dalam upaya menunjukkan sikap bersatu melawan kekerasan anti-semitisme dan anti-Muslim.
Para pengendara sepeda - di antara mereka para rabi dan imam - menempuh rute dari monumen Holocaust Berlin ke Bebelplatz, di mana rezim Nazi memerintahkan pembakaran sekitar 20.000 buku pada tahun 1933. Orang-orang Kristen dan non-agama serta politisi Berlin juga ikut serta dalam aksi ini.
Lika Liku Perdebatan Jilbab di Jerman
Selama bertahun-tahun hingga sekarang, pemakaian kerudung karena alasan agama telah menjadi fokus periodik perdebatan dan konflik dalam kehidupan publik. Berikut fase kunci dari debat jilbab di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gentsch
Masuknya pekerja asing dari Turki
1961: Republik Federal dan Turki mencapai perjanjian perekrutan tenaga kerja. Jutaan orang Turki datang ke Jerman sebagai pekerja tamu dalam beberapa dekade setelahnya - kebanyakan dari mereka tetap tinggal. Ini juga memperkenalkan masyarakat Jerman pada jilbab sebagai ciri busana Muslim perempuan.
Foto: kebox - Fotolia.com
Kehidupan yang bermartabat bagi umat Islam
2002: Dalam Piagam Islam, Dewan Pusat Muslim di Jerman berkomitmen pada konstitusi sementara dan pada saat bersamaan menuntut kehidupan yang bermartabat bagi umat Islam di Republik Federal Jerman. Hal ini termasuk dalam mengenakan jilbab.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Tiada alasan untuk memecat seseorang karena jilbab
2003: Mahkamah Konstitusi Federal menjunjung tinggi putusan Pengadilan Perburuhan Federal di Erfurt tahun 2002, yang mengatakan tidak ada alasan cukup untuk memecat seseorang karena mengenakan jilbab karena alasan agama di sebuah tempat kerja non-pemerintah.
Foto: picture-alliance/dpa
Guru Muslim tak boleh dilarang kenakan jilbab ketika mengajar
2003: Dalam kasus Fereshta Ludin, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa seorang guru Muslim perempuan tidak dapat dilarang mengenakan jilbab selama jam pelajaran tanpa aturan hukum tertentu. Hal ini menempatkan tanggung jawab pada parlemen negara untuk membuat undang-undang tentang masalah ini. Perdebatan ini dibawa ke Mahkamah Konstitusi Federal.
Foto: picture-alliance/dpa
Pengadilan HAM Eropa Bahas masalah jilbab untuk pertama kalinya
2004: Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa membahas masalah jilbab untuk pertama kalinya dan menjunjung larangan yang diberlakukan oleh lembaga pelatihan Turki. Para hakim di Strasbourg menolak pengaduan bahwa undang-undang itu melanggar hak atas kebebasan beragama dan hak atas kebebasan berekspresi.
Foto: Imago/blickwinkel
Larangan penggunaan topi sebagai pernyataan agama
2011: Pengadilan Perburuhan Federal di Erfurt mengatur bahwa penggunaan topi di sekolah dapat dianggap sebagai pernyataan agama dan karenanya dapat dilarang. Pengadilan melanjutkan dengan mengatakan bahwa penutup kepala "jelas dipakai sebagai pengganti jilbab".
Foto: Fotolia/by-studio
Larangan di Bayern dicabut
2015: Mahkamah Konstitusi Federal menolak larangan jilbab panjang bagi guru Muslim perempuan di sekolah umum. Larangan hanya mungkin, katanya, jika pemakaian penutup kepala Muslim menimbulkan risiko konkret yang menyebabkan gangguan di sekolah.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Pegawai magang menang di pengadilan dalam perkara jilbab
2016: Pengadilan Administratif di Augsburg menetapkan bahwa larangan jilbab bagi seorang mahasiswa jurusan hukum saat magang di kantor hukum di Bayern adalah melanggar hukum dan mengatakan bahwa hal itu merupakan campur tangan dalam kebebasan beragama dan pendidikan tanpa dasar hukum.
Foto: picture alliance/dpa/K.J.Hildenbrand
Kebebasan beragama di Jerman
Kebebasan beragama adalah hak fundamental di Jerman. Berdasarkan hukum Eropa, kebebasan beragama dijamin oleh Piagam Hak Fundamental Uni Eropa. Setiap warga/penduduk Jerman memiliki hak untuk beragama dan menjalankan agamanya tanpa persyaratan atasu dibatasi. Dan tidak seorangpun dipaksa untuk menjalankan atau mengamalkan ibadah keagamaan. Editor: ap/vlz (qantara)
Foto: picture-alliance/dpa/W.Kastl
9 foto1 | 9
"Kami, para imam dan rabi, harus memberi contoh yang baik," kata Ender Cetin, seorang imam di Berlin. Dia mengatakan, dengan bekerja sama dengan rabi dan anggota komunitas Yahudi lainnya "kami mengirim sinyal kepada komunitas Muslim bahwa kami tidak akan mentolerir anti-semitisme."
Rabi Elias Dray, yang mengendarai sepeda tandem bersama Cetin, menambahkan bahwa sangat penting untuk tidak membiarkan kaum populis memisahkan masyarakat. Dray dan Cetin secara teratur mengunjungi sekolah-sekolah di Berlin untuk mengajarkan murid-murid tentang toleransi beragama.
Bersamaan dengan kebangkitan partai anti migran AfD yang berhasil mengumpulkan 12,6 persen suara dalam pemilihan nasional tahun lalu, tercatat adanya peningkatan serangan terhadap Muslim dan Yahudi di Jerman. Beberapa orang telah diserang karena mengenakan kippah - atau yarmulke - sebagian karena memakai jilbab.
vlz/hp (epd, KNA, AP)
Monumen-Monumen Peringatan Yahudi di Berlin
Peristiwa Holocaust sudah hampir delapan dekade yang lalu, tetapi itu tidak dilupakan. Berbagai peringatan besar dan kecil di seluruh ibu kota Jerman, Berlin dibuat untuk memperingati kelamnya kejahatan NAZI.
Foto: DW/M. Gwozdz
Peringatan Holocaust
Tugu peringatan di pusat ibu kota Jerman ini dirancang oleh arsitek New York, Peter Eisenmann. Hampir 3.000 blok batu dipasang memperingati enam juta orang Yahudi dari seluruh Eropa yang dibunuh oleh NAZI.
Foto: picture-alliance/Schoening
Pelat-pelat peringatan
Pelat kuningan ini sangat kecil, hanya 10 kali 10 sentimeter (3,9 x 3,9 inci). Anda dapat menemukannya di mana-mana di trotoar di Berlin. Ini dibuat untuk memperingati orang-orang yang dulu tinggal di dekat lokasi lempengan ditempatkan, sebelum mereka dideportasi oleh NAZI. Total ada lebih dari 7.000 dari batu semacam ini di Berlin.
Foto: DW/T.Walker
Rumah Konferensi Wannsee
Lima belas pejabat tinggi NAZI bertemu di vila ini di Danau Wannsee pada tanggal 20 Januari 1942 untuk membahas pembunuhan sistematis orang Yahudi Eropa yang mereka sebut "solusi akhir untuk Yahudi". Kini rumah tersebut jadi peringatan tentang dimensi genosida yang tak terbayangkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Melacak 17 memorial
Mawar putih di trek 17 di stasiun Grunewald ini untuk memperingati lebih dari 50.000 orang Yahudi Berlin yang dikirim ke kamp kematian mereka dari sini. 186 pelat baja menunjukkan tanggal, tujuan dan jumlah orang yang dideportasi. Kereta pertama menuju ke ghetto Litzmannstadt (Łódź) pada tanggal 18 Oktober 1941, kereta terakhir ke kamp konsentrasi Sachsenhausen pada 5 Januari 1945.
Foto: imago/IPON
Bengkel kerja orang buta Otto Weidt
Hackesche Höfe di Berlin Mitte disebutkan di setiap panduan perjalanan. Ini adalah labirin halaman belakang di mana banyak orang Yahudi tinggal dan bekerja - misalnya di pabrik sikat pengusaha Jerman Otto Weidt. Selama era NAZI, ia mempekerjakan banyak orang Yahudi buta dan tuli dan menyelamatkan mereka dari deportasi dan kematian. Lokakarya orang buta ini sekarang menjadi museum.
Foto: picture-alliance/Arco Images
Pusat mode Hausvogteiplatz
Jantung metropolis mode Berlin pernah berdetak di sini. Sebuah tanda peringatan yang terbuat dari cermin tinggi mengingatkan banyaknya para perancang busana dan stylist Yahudi yang membuat pakaian untuk seluruh orang Eropa di Hausvogteiplatz. NAZI mengambil alih dari pemiliknya yang beretnis Yahudi. Kerusakan pusat fesyen Berlin ini tak terhindarkan selama Perang Dunia Kedua.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Monumen Peringatan di Koppenplatz
Sebelum masa Holocaust, 173.000 orang Yahudi tinggal di Berlin, pada tahun 1945 tersisa hanya ada 9.000. Monumen "Der verlassene Raum" terletak di tengah kawasan pemukiman Koppenplatz. Ini adalah pengingat warga Yahudi yang diambil dari rumah mereka tanpa peringatan dan tidak pernah kembali.
Foto: DW
Museum Yahudi
Arsitek Daniel Libeskind memilih desain dramatis: dilihat dari atas, bangunan itu tampak seperti Bintang Daud yang rusak. Museum Yahudi adalah salah satu museum yang paling banyak dikunjungi di Berlin, menawarkan gambaran sejarah Jerman-Yahudi yang bergolak.
Foto: AP
Pemakaman Yahudi di Weissensee
Masih ada delapan pekuburan Yahudi yang tersisa di Berlin. Yang terbesar di distrik Weissensee, dan terdiri dari lebih dari 115.000 kuburan yang jadi kuburan Yahudi terbesar di Eropa. Pada tanggal 11 Mei 1945, hanya tiga hari setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, ibadah Yahudi pertama diadakan di sini.
Foto: Renate Pelzl
Sinagoga Baru
Ketika Sinagoga Baru di Oranienburger Strasse pertama kali ditahbiskan pada tahun 1866, itu dianggap sebagai sinagoga terbesar dan paling megah di Jerman. Sinagoga ini terbakar saat Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1995, sinagoga yang direkonstruksi diresmikan. Sejak itu, kubah emas setinggi 50 meter sekali lagi mendominasi pemandangan kota Berlin. Penulis: Kerstin Schmidt (ap/ml)