1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Publisher Rights: Platform Digital Wajib Bayar Konten Berita

21 Februari 2024

Aturan ini yang mengatur hubungan bisnis antara platform digital seperti Google hingga Facebook dengan pembuat konten berita. Hal ini dinilai sebagai upaya menjaga industri media nasional.

 Joko Widodo
Presiden Joko Widodo teken Peraturan Presiden terkait Publisher Rights, pemerintah menyebut aturan ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap industri pers nasionalFoto: Kris/Presidential Secretariat Press Bureau

Bertepatan dengan perayaan Hari Pers Nasional 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Publisher Rights. Regulasi pemerintah tersebut untuk mengatur platform digital, seperti Google, YouTube, X/Twitter, Instagram, Facebook, maupun TikTok terkaitkonten berita.

Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital Untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas ditandatangani Jokowi pada 20 Februari 2024.

"Prosesnya sangat panjang dan saya tau ini melelahkan bagi banyak pihak, sulit sekali menemukan titik temu. Sebelum tanda tangan, saya juga betul-betul mendengarkan aspirasi dari rekan-rekan pers. Aspirasinya tidak benar-benar bulat, ada perbedaan aspirasi antara media konvensional dan digital," kata Jokowi di puncak Hari Pers Nasional 2024 yang digelar di Ecovention, Ancol, Jakarta, Selasa (20/2).

"Kita harus timbang-timbang terus implikasinya. Setelah mulai ada titik kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah Dewan Pers yang mendesak terus, asosiasi media mendorong terus akhirnya saya kemarin meneken perpres tersebut," ungkap Jokowi menambahkan sebagaimana dikutip dari detiknews.

Kerberlanjutan industri media

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan semangat pembahasan perpres Publisher Rights itu guna memastikan keberlanjutan industri media nasional ke depannya.

"Semangat awal perpres ini kita ingin jurnalisme berkualitas, yang mengedukasi untuk kemajuan Indonesia. Kita juga ingin memastikan keberlanjutan industri media, kita ingin kerja sama yang adil antara pers dan platform digital," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan perpres Publisher Rights tidak dimaksudkan untuk mengurangi kebebasan pers. Pemerintah hanya mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital.

"Tidak dimaksudkan untuk mengurangi kebebasan pers. Saya tegaskan publisher rights lahir dari insan pers. Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara pers dan platform digital dengan semangat meningkatkan jurnalisme berkualitas," ucapnya. (rs)

 

Baca artikel detikNews,

Selengkapnya "Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Google Cs Wajib Bayar Konten Berita"