'Puluhan' Orang di Lingkaran Terdekat Putin Positif COVID-19
17 September 2021
Presiden Rusia Vladimir Putin membatalkan semua acara tatap muka pada awal pekan ini setelah mengumumkan ada wabah COVID-19 di Kremlin. Putin kemungkinan masih harus menjalani isolasi mandiri selama satu minggu lagi.
Iklan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (16/09) bahwa puluhan orang di lingkaran terdekatnya positif COVID-19. Oleh karenanya, Putin harus menjalani isolasi mandiri.
"Kasus infeksi virus corona terdeteksi di lingkaran terdekat saya. Bukan hanya satu atau dua tetapi puluhan orang,” kata Putin melalui tautan video dalam sebuah pertemuan aliansi keamanan yang dipimpin Moskow.
"Dan saya harus tetap melakukan isolasi mandiri selama beberapa hari,” tambahnya.
Putin sebelumnya dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di ibu kota Tajikistan, Dushanbe. Namun, Putin pada Selasa (14/09) mengatakan bahwa ia akan bergabung secara daring sebagai gantinya.
Di awal pekan ini, Putin juga dilaporkan telah membatalkan semua acara tatap muka.
Putin dalam ‘kondisi sehat'
Putin dilaporkan telah menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, sebanyak dua kali. Dan Kremlin mengatakan Putin dalam kondisi sehat.
Vaksin Covid-19 yang Sudah Siap Pakai dan Masuki Uji Fase Akhir
Ada 4 vaksin Covid-19 yang sudah berizin dan digunakan secara massal. Efikasinya diklaim antara 70% hingga 95%. Sedikitnya ada 7 kandidat vaksin lainnya yang masuk fase akhir uji klinis dan akan segera diluncurkan.
Foto: H. Pennink/AP Photo/picture-alliance
Vaksin BioNTech/Pfizer dari Jerman
Perusahaan Bio-farmasi BioNTech dari Jerman yang digandeng Pfizer dari AS menjadi yang pertama umumkan sukses memproduksi vaksin anti-Covid-19 yang diberi nama BNT162b2 dengan efektifitas 95%. Vaksinnya sudah mendapat izin. Vaksinasi massal di AS dan Jerman dimulai bulan Desember 2020. Satu-satunya kendala, vaksin harus didinginkan hingga minus 70°C sebelum dipakai.
Foto: SvenSimon/picture alliance
Vaksin Moderna dari Amerika Serikat
Perusahaan Bio-farmasi Moderna dari AS menyusul umumkan sukses dengan vaksin yang diberi nama mRNA-1273 dengan efektifitas 94,5%. Belum lama ini UE izinkan vaksin. Sama dengan BioNTech, vaksin dikembangkan dengan teknologi teranyar berbasis mRNA virus. Keunggulan vaksin Moderna adalah hanya perlu pendinginan minus 30° C dan tahan seminggu dalam lemari pendingin biasa.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/J. Porzycki
Vaksin AstraZeneca/Oxford dari Inggris
Perusahaan farmasi AstraZeneca dari Inggris menjadi yang ketiga umumkan sukses uji coba vaksin yang ampuh 70% hingga 90%. Pengembangan vaksin menggandeng para ilmuwan dari Oxford University. Unsur aktifnya AZD1222 berasal dari gen virus corona yang dilemahkan dan sudah diuji klinis pada 60.000 responden.
Foto: picture-alliance/Flashpic
Vaksin Janssen/Johnson&Johnson dari AS
AS dan Kanada sudah memberikan izin bagi vaksin Johnson & Johnson. Vaksin berasal dari vektor virus yang memicu jawaban imunitas perlindungan tubuh. Disebutkan pemberian satu dosis vaksin mencukupi untuk mengembangkan antibodi pencegah Covid-19.Juga penyimpanan vaksin relatif mudah pada kulkas yang lazim.
Foto: Michael Ciaglo/Getty Images
Vaksin Sinovac dari Cina
Perusahaan farmasi Sinovac Biotech dari Cina sedang menuntaskan fase tiga uji klinis vaksin Covid-19 dengan sekitar 29.000 responden. Uji klinis skala besar dilakukan di Brazil, Indonesia dan Turki. Vaksin dikembangkan dari virus corona yang inaktif.
Foto: Wang Zhao/AFP/Getty Images
Vaksin Sinopharm dari Cina
Perusahaan farmasi lain dari Cina, Sinopharm juga sudah masuki fase tiga uji klinis kandidat vaksinnya pada 55.000 responden. Uji klinis antara lain dilakukan di Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, Maroko, Peru dan Argentina. Sinopharm menggunakan virus yang inaktif sebagai basis pembuatan vaksinnya.
Foto: picture-alliance/Photoshot/Z. Yuwei
Vaksin Sputnik V dari Rusia
Berdasar klaim sendiri, Rusia menyatakan vaksin Sputnik V buatan Gamaleya ampuh perangi Covid-19. Vaksin yang kini sudah mendapat izin regulasi dari Moskow itu dilaporkan baru melakukan uji klinis fase 1 dan 2 tanpa kejelasan berapa jumlah sampelnya. Vaksinnya berbasis vektor adenovirus manusia yang diizinkan WHO. Penulis: Agus Setiawan
Foto: picture-alliance/dpa/V. Pesnya
7 foto1 | 7
Sebelum wabah di Kremlin muncul, protokol ketat untuk menjauhkan Putin dari infeksi virus corona telah dijalankan. Pengunjung Kremlin misalnya harus melewati terowongan desinfeksi khusus. Para jurnalis yang akan meliput agendanya juga harus menjalani serangkaian tes PCR. Bahkan beberapa orang yang ditemui Putin secara tatap muka diminta untuk dikarantina terlebih dahulu dan dites COVID-19.
Belum ada informasi rinci tentang siapa saja lingkaran terdekat Putin yang terinfeksi COVID-19. Namun, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan pada Kamis (16/09) bahwa kasus infeksi itu kebanyakan ditemukan di antara anggota pengamanan pribadi Putin.
‘Hampir semua' sudah divaksinasi
Lebih lanjut Peskov mengatakan bahwa "hampir semua orang” yang bekerja untuk Putin telah divaksinasi.
Masih belum jelas berapa lama Putin akan menjalani isolasi mandiri, tetapi Peskov mengatakan presiden Rusia itu akan menjalani isolasi mandiri "setidaknya” satu minggu lagi.
Berita wabah di Kremlin ini muncul sehari sebelum pemilihan parlemen dibuka pada hari Jumat (17/09) ini di Rusia.
Putin pada pekan ini juga sempat bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Assad dan para atlet yang baru kembali dari Tokyo Paralympic Games.
Menurut data terbaru, Rusia telah mencatat lebih dari tujuh juta kasus positif COVID-19 dan sedikitnya 195.835 kematian. Ini merupakan jumlah kematian tertinggi di Eropa.