Puluhan Ribu Warga Gunung Agung Mengungsi
Monster Pembunuh dari Sumatera
Siapa nyana di balik keindahan danau Toba tersimpan monster pembunuh yang bisa mengamuk setiap saat. Ilmuwan meyakini, Toba adalah gunung supervulkan yang jika meletus bisa mengubah wajah Bumi untuk selamanya.
Api di Perut Bumi
Ledakan supervulkan bisa mengubah wajah Bumi dan menyeret manusia kembali ke zaman batu. Tidak cuma perubahan iklim drastis, ledakan supervulkan bisa memangkas populasi manusia menjadi tinggal segelintir saja. Saat ini terdapat 11 gunung api super di seluruh dunia yang bisa meletus setiap saat. Dan salah satunya terdapat di Indonesia.
Kematian di balik Keindahan
Siapa nyana di balik keindahan danau Toba tersimpan monster pembunuh. Sekitar 75.000 tahun silam langit Bumi menghitam oleh abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung Toba. Letusan vulkan purba itu diyakini 100 kali lipat lebih besar ketimbang erupsi terbesar dalam sejarah manusia modern, yakni gunung Tambora, yang menyebabkan tahun tanpa musim panas di langit utara pada 1816.
Hujan Lahar
Letusan Toba adalah erupsi terbesar dalam 2,5 juta tahun terakhir. Jejak abu vulkanik dari ledakan Toba misalnya tersebar di sepanjang Samudera Hindia hingga ke Afrika Timur. Menurut penelitian Michigan Technological University, letusan Toba memuntahkan 2800 kilometer kubik debu vulkanik hingga ketinggian 80 kilometer. Jumlah sebesar itu bisa dipakai buat membangun 19 juta gedung 100 tingkat.
Maut dari Langit
Toba tidak cuma membuat populasi nenek moyang manusia menyusut menjadi tinggal belasan ribu, tetapi juga mengubah iklim Bumi sepenuhnya. Diperkirakan awan vulkanik yang menutupi matahari menyebabkan penurunan suhu global antara 3 hingga 5 derajat Celcius. Ilmuwan mencatat letusan Toba menyebabkan tahun terdingin pada periode glasial terakhir di Eropa.
Kamar Api
Kamar magma Toba kini diyakini telah kembali terisi penuh. Salah satu buktinya adalah pulau Samosir yang tumbuh setinggi 450 meter sejak erupsi dahsyat 75.000 tahun silam. Selain itu sejumlah gempa bumi di kawasan juga menandai aktivitas di kamar magma, seperti gempa bumi tahun 1987 di pantai selatan danau Toba.
Potensi Ledakan
Ilmuwan meyakini danau Toba saat ini berpotensi menjelma menjadi supervulkan. Pasalnya Toba terletak di tepi Patahan Sumatera. Setiap aktivitas seismik pada patahan itu bisa memicu tekanan terhadap ruang magma di perut Toba. Potensi ledakan bertambah besar lantaran gerak lempeng Australia yang mendesak lempeng Sunda sebanyak 5,5 cm per tahun.
Semut di Mata Gajah
Ledakan lain yang mengubah Bumi adalah letusan gunung Krakatau. Berkekuatan 200 megaton TNT atau setara dengan 13.000 kali lipat bom Hiroshima, letusan Krakatau terdengar hingga jarak 4800 kilometer dan menyebabkan gelombang tsunami yang membunuh 36.000 orang. Tapi dibandingkan Toba, gunung Krakatau cuma memuntahkan 25 kilometer kubik abu vulkanik, 200 kali lipat lebih sedikit ketimbang Toba
Yellowstone Mengancam
Gunung supervulkan lain yang tak kalah mengancam adalah rantai pegunungan Huckelberry di taman nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Serupa Toba, ruang magma di kawasan ini menyimpan batuan cair sebanyak 2.500 kilometer kubik. Ilmuwan menghitung probabilitas ledakan Yellowstone sebesar 1:700.000. Jika meletus, diyakini 90.000 orang akan meninggal dunia sebagai dampak langsung.
Gunung Api Paling Berbahaya dan Mematikan
Di seluruh dunia terdapat 1.500 gunung api aktif, yang erupsinya dalam dua abad terakhir menewaskan ratusan ribu orang. Indonesia dengan 130 gunung api aktif, memegang rekor letusan terdahsyat dan korban terbanyak.
Tambora, Indonesia
Letusan gunung Tambora di Sumbawa tahun 1815 memuntahkan jutaan kubik meter material ke atmosfir, yang menyebabkan Eropa pada 1816 mengalami tahun tanpa musim panas. Sedikitnya 92.000 orang tewas akibat erupsi. Sekitar 100.000 korban lain tewas di Eropa dan Amerika akibat kelaparan yang dipicu gagal panen gara-gara abu letusan Tambora menyebabkan musim dingin panjang.
Krakatau, Indonesia
Letusan gunung Krakatau 27 Agustus 1883 menyemburkan material ke atmosfir hingga ketinggian 20 km. Debu vulkaniknya tersebar ke seluruh dunia dan erupsi memicu tsunami dahsyat. Dentumannya terdengar hingga ke Mauritius yang jaraknya 4.800 km. Sedikitnya 36.000 orang meninggal akibat letusan tersebut. Kini dari bekas kaldera muncul gunung Anak Krakatau.
Mt. Pelee, Martinique Perancis
Letusan dahsyat yang terjadi mulai 25 April hingga mencapai puncaknya 8 Mei 1902 menewaskan lebih 40.000 orang di pulau kawasan Antilles Kecil milik Perancis. Gunung api yang diduga sudah mati itu tiba-tiba aktif dan melontarkan isi dapur magmanya. Letusan final tanggal 8 Mei sangat hebat, sehingga meluluhlantakkan kota St. Pierre. Hanya dua orang warga kota yang selamat dari kematian.
Vesuvius, Italia
Erupsi yang dicatat sebagai paling dramatis dalam sejarah dunia, adalah letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Masehi. Akibat letusan, kota-kota Pompeii, Herculaneum dan Stabia hancur dan lebih dari 10.000 orang tewas dilanda awan dan lahar panas. Sementara letusan tahun 1631 tercatat menewaskan lebih 6.000 orang.
Kelud, Indonesia
Letusan gunung Kelud 19 Mei 1919 menghancurkan lebih dari 100 desa dan menewaskan sedikitnya 5.000 orang. Saat erupsi, 38 juta kubik meter air dilontarkan dari danau kawah. Letusan terakhir terjadi 2014 yang membuat sengsara warga di sekitar Blitar hingga ke Yogyakarta.
Nevado del Ruiz, Columbia
Gunung api ini sebetulnya sudah melontarkan sinyal akan meletus hebat, dengan tremor dan gempa kecil terus menerus. Tapi pemerintah Columbia mengabaikannya, hingga sebuah erupsi hebat tanggal 13 November 1985 malam, menyemburkan lava, lahar panas serta lahar dingin yang menimbun kota Armero. Sedikitnya 23.000 orang tewas akibat letusan gunung api tersebut.
Merapi, Indonesia
Gunung Merapi di dekat Yogyakarta yang berpopulasi padat terkenal sebagai gunung api paling aktif dalam beberapa dekade terakhir ini. Erupsi yang terjadi tahun 1930 tercatat menelan korban terbanyak, 1.300 tewas. Letusan tahun 2010 yang merupakan erupsi terhebat sejak 1872 menewaskan sedikitnya 350 orang.
Mount Nyiragongo, Republik Demokrasi Congo
Gunung berapi yang berlokasi di Virunga National Park dekat perbatasan antara Republik Demokrasi Congo dan Ruanda ini terkenal karena danau lava cairnya dengan diameter sekitar 1,2 km. Erupsi yang terjadi 2002 meluluhlantakan kota Goma dengan aliran lava cairnya. Sejarah mencatat erupsi, gunung api Nyiragongo menyumbang kontribusi 40% dari seluruh kasus letusan gunung api di benua Afrika.
Unzen, Jepang
Erupsi gunung api Unzen pada tahun 1792 dicatat sebagai salah satu bencana alam terhebat dalam sejarah Jepang. Letusan Unzen yang berlokasi dekat kota Nagasaki itu memicu tanah longsor dan tsunami. Sedikitnya 15.000 orang tewas akibat kombinasi bencana alam letusan gunung api, tanah lonsor dan tsunami.
Laki Volcanic System, Islandia
Erupsi berlangsung 8 bulan mulai 8 Juni 1783 hingga Februari 1784 muntahkan lebih dari 14,7 kubik kilometer lava dan sebabkan munculnya retakan sepanjang 27 kilometer. Tapi sekitar 9.500 korban tewas bukan diakibatkan lontaran material vulkanik padat, melainkan akibat dilanda gas beracun yang juga dilontarkan ke atmosfir dan memicu hujan asam, yang membunuh ribuan hewan ternak dan meracuni tanah.
Pulau Paling Vulkanik di Dunia
Empat tahun sejak gunung Eyjafjallajökull meletus dan mengganggu lalulintas udara Eropa, Islandia kembali bergemuruh. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di bawah permukaan pulau paling vulkanik itu?
Gelegar di Bawah Gletser
Tingkat peringatan tertinggi, merah, telah diberlakukan untuk gunung berapi Bardarbunga di Islandia. Gunung ini nyaris tak terlihat, sepenuhnya tersembunyi di bawah gletser Vatnajokull. Badan cuaca mengatakan hampir 2.500 gempa bumi terekam selama sepekan. Tanda-tanda pergerakan magma juga terdeteksi.
Mengingat Eyjafjallajökull
Empat tahun lalu, letusan gunung berapi Eyjafjallajökull di Islandia mengganggu lalulintas udara Eropa selama 6 hari. Lebih dari 10 juta calon penumpang terkena dampaknya, dan letusan berujung pada kerugian dunia bisnis sebesar 1,3 miliar Euro. Bardarbunga bahkan lebih besar dari Eyjafjallajökull dan mengeluarkan lebih banyak magma ketika erupsi.
Fenomena Alam atau Bencana?
Di seluruh dunia terdapat sedikitnya 500 hingga 600 gunung berapi aktif. Setiap tahun 50 diantaranya meletus. Erupsi gunung berapi bisa dibilang menakjubkan sebagai fenomena alam, namun ketika manusia terancam, segalanya dapat berubah menjadi bencana. Aliran lava dan piroklastik yang hebat mampu melahap wilayah pedesaan secara tiba-tiba.
Hijau dari Lava yang Membakar
Namun tak lama setelah letusan yang menghanguskan, kehidupan kembali. Pertama-tama, tanaman tumbuh lagi dan orang-orang kembali untuk membangun ulang kota-kota yang hancur di kaki gunung berapi. Mereka melakukannya meski terancam bahaya, karena tahu bahwa abu vulkanik menghasilkan tanah yang sangat subur dan berarti panen yang bagus. Abu vulkanik kaya akan fosfor, potasium dan kalsium.
Pulau Vulkanik Terbesar
Dengan luas wilayah sekitar 103.000 kilometer persegi dan 30 gunung berapi aktif, Islandia dianggap sebagai pulau vulkanik terbesar di dunia. Letusan Eyjafjallajökull pada April 2010 dan Grímsvötn pada Mei 2011 menjadi dua dari rentetan erupsi paling tersohor. Meski gunung-gunung berapi pemecah rekor letaknya bukan di Islandia.
Gunung Berapi Paling Aktif
Kilauea di Hawaii adalah gunung berapi teraktif di muka bumi. Gunung ini mengeluarkan magma terbanyak meski umumnya tidak eksplosif. Nama gunung ini dalam bahasa Hawaii berarti 'meludah' atau 'menyebar luas.' Lava tidak dilepaskan melalui letusan, namun keluar dari permukaan bumi dalam bentuk aliran lava. Pada tanggal 3 Januari 1983 sebuah letusan dimulai yang terus berlangsung hingga detik ini.
Gunung Berapi Terbesar
Gunung vulkanik terbesar juga dapat ditemui di Hawaii: Mauna Loa. Tingginya mencapai 4.169 meter, dan kalau diukur dari permukaan laut, gunung ini adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Diukur dari dasar laut, ketinggian gunung ini sekitar 10.000 meter. Mauna Loa terakhir meletus 25 Maret 1984 dan saat ini tidak aktif.
Air Mancur Lava Terbesar
Kalau membicarakan letusan, Izu-Oshima di Jepang yang meletus pada tahun 1986, melepas air mancur lava setinggi 1.600 meter, yakni tertinggi yang pernah tercatat.