1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Puluhan Ribu Warga Suriah Mengungsi ke Libanon

Dyan Andriana Kostermans21 Juli 2012

Pertempuran di Suriah mencapai jantung ibukota Damaskus. Pasukan rezim berusaha mendesak pemberontak dari sejumlah kawasan. Akibat pertempuran yang semakin hebat, puluhan ribu warga Suriah melarikan diri ke Libanon.

Syrians carry their belongings as they cross into Lebanon at the border crossing point in Masnaa, eastern Lebanon, about 40 kilometers (25 miles) from Damascus, Syria, Friday, July 20, 2012. Private cars as well as taxis and buses carried thousands of people fleeing the violence in the Syrian capital. Syrian troops regained control of a rebellious neighborhood in Damascus Friday as more than 300 people were reported killed the day before in a sharp escalation of the country's civil war. (AP Photo)
Foto: AP

Setelah serangan berdarah terhadap lingkungan terdalam kekuatan rezim Presiden Bashar al-Assad tampaknya militer reguler Suriah semakin terpecah. Menurut perkiraan lawan rezim, saat ini dua pertiga tentara membelot. Jumat (20/07) kembali seorang jenderal Suriah dan 20 perwira lainnya melarikan diri ke Turki. Di sana media melaporkan, dengan demikian sudah 22 jenderal yang membelot dan mencapai negara tetangga melewati perbatasan.

Asap membubung di atas Damaskus (18/07)Foto: dapd

Serangan di Damaskus Rabu (18/07) juga menewaskan kepala dinas rahasia Hisham Bachtiar. Televisi nasional Suriah mengkonfirmasi tewasnya tokoh yang dikenal setia kepada rezim itu. Dengan tewasnya Hisham Bachtiar sudah empat pejabat kepercayaan Assad yang tewas akibat serangan Rabu lalu, termasuk di antaranya menteri pertahanan dan saudara ipar Assad.

Sejak terjadinya serangan bunuh diri di Damaskus, Presiden Suriah itu tidak memberikan pernyataan. Bashar al-Assad hanya tampak di televisi saat melantik menteri pertahanan baru Suriah Kamis (19/07) lalu. Meskipun demikian kementerian penerangan Suriah menampik spekulasi, dimana Presiden Asad bersedia untuk mengundurkan diri. Sebelumnya duta besar Rusia di Perancis, menyatakan hal terkait.

Warga Suriah antri di perbatasan dengan LibanonFoto: dapd

Eksodus ke Libanon

PBB melaporkan hanya dalam kurun 48 jam lebih dari 30 ribu warga Suriah melewati perbatasan ke negara tetangga Libanon. Demikian disampaikan juru bicara Badan usuran pengungsi PBB UNHCR di Jenewa Jumat (20/07). Harian Libanon Daily Star melaporkan, di Checkpoint Masnaa terlihat kemacetan mobil hampir sepanjang satu km dan dalam empat jalur. Masnaa terletak sekitar 50 kilometer dari ibukota Suriah Damaskus. Dilaporkan, serbuan pengungsi itu dimulai Rabu (18/07) setelah terjadinya serangan di Damaskus terhadap para petinggi rezim Suriah.

Di Turki menurut keterangan resmi, saat ini tercatat lebih dari 43 ribu warga Suriah tercatat sebagai pengungsi. Mereka ditampung dalam kamp tenda-tenda dan kontainer.

Kamp penampungan pengungsi Suriah di TurkiFoto: Reuters

Pertempuran Mencapai Pusat Damaskus

Sementara itu di Damaskus, pemberontak melancarkan perang gerilya melawan pasukan dari Presiden Bashar al-Assad. Menurut keterangan aktivis, dalam dua hari terakhir di seluruh Suriah lebih dari 460 orang tewas.

Dalam pertempuran yang semakin berkobar memperebutkan Damaskus, pasukan pemerintah Jumat (20/07) berhasil merebut kembali sebuah kawasan yang dikuasai pemberontak. Dari keterangan pihak pemberontak,  mereka sengaja mengundurkan diri dari kawasan tersebut untuk mengkonsentrasikan diri pada strategi serangan gerilyanya.

Juga di kawasan lainnya di Damaskus, pasukan pemerintah berusaha menaklukkan pemberontak dengan granat, senapan dan helikopter, sementara itu sedikitnya dua pos polisi serta sejumlah konvoi dan pos penjagaan diserang secara gerilya.

DK/dpa/afp/rtr

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait