Puntung Rokok Diduga Penyebab Ledakan Sumur Minyak di Aceh
26 April 2018
21 warga desa Gambong Pasir Putih dinyatakan meninggal dunia dan sedikitnya 41 orang mengalami luka bakar serius akibat ledakan sumur minyak di Aceh. Siapa yang bertanggungjawab atas insiden di pengeboran ilegal?
Iklan
Jumlah korban tewas bertambah dua kali lipat dari data awal yang dirilis Badan Penaggulanan Bencana Aceh (BPBA) pasca kecelakaan Rabu (25/04). Korban meninggal dunia adalah warga yang meninggal di rumah sakit akibat mengalami luka bakar.
"Kami masih memantau korban luka dan situasi di lokasi kejadian,” kata Henny Nurmayani, staf Pusat Data dan Informasi BPBA. "Tiga korban luka masih berada di rumah sakit", tambahnya seperti dikutip dari AFP.
Meski demikian bukan berarti bahaya di lokasi sumur minyak telah berakhir. "Api sudah dipadamkan pagi ini tapi gas masih terus menyembur,” ungkap Teuku Ahmad Dadek, Kepala Pelaksana BPBA Kamis (26/04) seperti dikutip kantor berita Jerman, DPA.
Pencemaran minyak adalah salah satu dosa lingkungan terbesar di era modern. Saat Pertamina masih berkilah, bencana di Teluk Balikpapan sudah menciptakan kerusakan alam tiada bandingan.
Foto: Getty Images/AFP
Ringan dan Berbahaya
Jenis minyak yang tumpah berperan besar dalam memitigiasi dampak pencemaran di laut atau kawasan pesisir. Minyak ringan seperti bensin atau diesel cenderung menguap dengan cepat. Namun selain mudah terbakar atau meledak, minyak ringan juga dikenal sangat beracun sehingga bisa membunuh satwa atau menyebabkan gangguan pernafasan atau kerusakan pada kulit manusia.
Foto: Reuters
Berat dan Lama
Sebaliknya minyak berat seperti bahan bakar kapal membutuhkan waktu lama sebelum menguap secara alami. Meski tidak terlalu beracun seperti bensin atau solar, minyak berat juga bisa membunuh mahluk hidup atau menyebabkan penyakit tumor. Beberapa jenis minyak berat akan mengeras menyerupai aspal setelah beberapa pekan. Pada titik ini minyak tidak lagi berbahaya buat tanaman atau mahluk hidup
Foto: picture-alliance/dpa/G. Esiri
Naas Nasib Satwa
Satwa yang paling rentan terkena dampak pencemaran minyak adalah jenis yang terbiasa hidup di permukaan air. Teluk Balikpapan terkenal lantaran populasi ikan Pesut alias lumba-lumba air tawar. Sejauh ini tumpahan minyak Pertamina telah membunuh seekor mamalia laut tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mendata kerusakan alam di Teluk Balikpapan.
Foto: picture-alliance/dpa/WWF/Roland Seitre
Pembantaian Sunyi
Pencemaran minyak memiliki dampak jangka panjang yang tidak kalah mengerikan. Tumpahan pada kawasan pesisir misalnya bisa merusak telur atau membunuh bayi binatang yang baru menetas. Sejumlah satwa di Teluk Mexiko yang terpapar tumpahan minyak dari Deepwater Horizon misalnya dilaporkan mengalami gangguan reproduksi. Dalam skala besar fenomena ini bisa berujung pada menyusutnya populasi satwa lokal
Foto: Getty Images/D. McNew
Minyak Pakan Mikroba
Membersihkan tumpahan minyak di atas permukaan air bukan tugas ringan. Di Teluk Balikpapan Pertamina menggunakan Oil Skimmer alias perangkat pembersih lapisan minyak. Selain itu petugas juga menggunakan dispersan yang mengencerkan minyak dan memudahkan mikroba buat mengurai cairan beracun tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/Aridjwana
Pembersihan Massal di Darat
Sebaliknya pembersihan minyak di kawasan pantai dan hutan bakau membutuhkan cara-cara manual dengan mengerahkan sebanyak mungkin petugas atau alat berat untuk mengumpulkan minyak yang tercecer. Selain itu petugas juga bisa menggunakan material khusus serupa tisu yang bisa mengikat minyak secara otomatis.
Foto: Reuters/Antara Fotos
Kerusakan Jangka Panjang
Pencemaran minyak selalu menyisakan dampak jangka panjang. Karena bencana ini tidak hanya melukai ekosistem lokal, meracuni air tanah dan merusak pantai, tetapi juga membunuh sektor pariwisata dan perikanan. Dalam kasus pencemaran minyak di Teluk Mexiko 2010 silam, Exxon Valdez harus membayar kerugian senilai lebih dari 70 trilyun Rupiah kepada masyarakat (rzn/yf - noaa, guardian, nytimes)
Foto: Getty Images/AFP
7 foto1 | 7
Api berasal dari mana?
Investigasi terhadap penyebab ledakan sumur minyak di Aceh Timur telah berlangsung. Dugaan sementara ledakan dipicu oleh puntung rokok.
”Banyak orang yang merokok di sana," ujar Irjen Setyo Wasisto, Kadiv Humas Mabes Polri. "Itu adalah desa, banyak orang yang mencari minyak dan suasananya ramai.”
Saat kejadian, warga sedang menggali namun tiba-tiba lubang pengeboran minyak mengeluarkan semburan api dan meledak hingga mencapai ketinggian 70 meter di udara. Kobaran api turut membakar empat rumah warga.
Ahli perminyakan dari Pertamina akan datang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Mereka ahli perminyakan. Ini sumur tua, seperti daerah Blora, Cepu, ada sumur yang ditarik oleh orang dengan tali. Supaya keluar minyaknya. Itu tidak ada izinnya, ilegal," kata Irjen Setyo Wasisto menegaskan.
Kilang Minyak Rumahan di Suriah
Sebelum perang sipil pecah di Suriah, Msheirfeh adalah sebuah desa pertanian yang tentram. Kini warga membuat kilang minyak rumahan untuk bertahan hidup, tanpa memedulikan bahaya gas beracun bagi lingkungan.
Foto: Rozh Ahmad
Lahan Pertanian Terkontaminasi
Asap hitam membumbung tinggi di atas jalanan utama menuju desa di bagian timur laut Suriah. Puluhan kilang minyak rumahan bermunculan sejak perang sipil pecah tahun 2011. Warga setempat beralih ke emas hitam untuk mencari nafkah. Konflik telah mengubah wilayah pertanian untuk selamanya.
Foto: Rozh Ahmad
Butuh Emas Hitam
Sebagian besar kilang minyak milik negara sudah hancur atau diambil alih oleh kelompok militan. Permintaan atas minyak bumi melonjak, dan industri kilang minyak rumahan meroket. Namun teknik primitif berujung pada pelepasan gas beracun ke udara, dan minyak yang bocor telah mencemarkan tanah serta air tanah.
Foto: Rozh Ahmad
Boro-Boro Impas
Begitu selesai disuling, minyak dituang ke dalam jeriken minyak, siap untuk dijual. Para pekerja di kilang minyak rumahan ini dibayar 24 Euro atau Rp. 370.000,- per barel.
Foto: Rozh Ahmad
Situasi Berbahaya
Ini adalah pekerjaan penuh risiko - acapkali pekerja jatuh sakit, atau bahkan terancam dibunuh. Asap pembakaran minyak mentah pekat di udara dan ledakan kerap terjadi. Banyak pekerja yang menderita ruam kulit, luka bakar, amputasi akibat keracunan, kesulitan bernapas, sakit kepala, batuk tiada henti atau infeksi mata.
Foto: Rozh Ahmad
Senjata dan Minyak Bumi
Berdiri di samping kolam minyak pascasuling, pekerja yang berada di sebelah kiri berkata bahwa dirinya susah tidur, "bukan karena baku tembak yang sering terdengar, tapi karena badan saya gatal-gatal dan saya sering merasa tidak nyaman sejak bekerja di sini."
Foto: Rozh Ahmad
Minyak Dimana-mana
Kilang minyak rumahan umumnya digarap oleh dua orang yang membeli minyak mentah dari pasukan bersenjata di provinsi Deir ez-Zor. Banyak pekerja yang memakai sepatu bot karet dan juga syal untuk menutupi wajah mereka. Namun ini tidak menghentikan minyak hitam untuk menodai pakaian, rambut dan kulit mereka. Menghirup gas beracun dan mendapatkan luka bakar adalah keseharian di sini.
Foto: Rozh Ahmad
Dunia yang Terbalik
Sebelum perang, banyak pekerja di kilang minyak rumahan yang punya mata pencaharian lain. Mereka adalah mahasiswa, petani, pegawai negeri dan guru, yang terpaksa mencari cara lain untuk mendapat pemasukan. Bekas petani Nu'man Uthman, terlihat dalam foto, kini mengelola kilang minyak rumahan bersama anak lelakinya, Sherif.
Foto: Rozh Ahmad
Kehidupan Sebelum Perang Sipil
Mantan guru ini terpaksa meninggalkan sekolah tempatnya bekerja ketika perang dimulai. Kini sembari menyalakan api di bawah kilangnya, ia berpikir: "Saya kengen menjadi seorang guru karena dulu saya berguna bagi sesama. Dalam kerjaan ini, saya merasa sangat tidak berguna."
Foto: Rozh Ahmad
8 foto1 | 8
Sumur minyak ilegal di permukiman warga
Lokasi ledakan yang berada di sekitar permukiman warga menyebabkan jumlah korban cukup tinggi. Tidak hanya di Gambong Pasir Putih, dilaporkan ada ribuan sumur minyak dalam skala kecil tersebar di Aceh dan biasanya ditambang secara ilegal oleh warga secara tradisional. Tak sedikit warga yang nekat melakukan pengeboran di sekitar sumur minyak yang telah ditinggalkan pertamina, dengan harapan untuk menemukan sumber minyak yang baru.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganinduto menilai kejadian di Aceh mencerminkan lemahnya pengawasan pengelolaan sumber daya alam nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina.
"Pemerintah harus mengawasi dong. Itu kan sektor ESDM. Tidak bisa lempar tanggung jawab begitu saja. Harus diawasi,” ujar Dito sambil menyebutkan peran BUMN pengelola penambangan minyak Indonesia.”Pertamina kan tahu sumber-sumber yang ditutup di mana. Itu laporkan kepada penegak hukum supaya tidak boleh dilakukan pengolahan sumur tersebut,” katanya kepada tirto.id.
Meski demikian Kementerian ESDM berkilah. "Karena ini ilegal ya, jadi bukan tugas kami melakukan pengawasan.. Bahwa ilegal ini tetap ilegal, kemudian nanti kita carikan skema. Tentunya kami bekerjasama dengan aparat hukum terkait.” ungkap Agung Pribadi, Kepala Buro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM.
Negara Dengan Harga BBM Termurah Sedunia
Harga minyak mentah terus melorot. Namun bukan berarti harga BBM juga ikut turun. Walau begitu 10 negara ini mematok harga bensin paling murah sedunia.
Foto: picture alliance/dpa
10. Iran
Dengan harga bensin pada kisaran 42 sen US Dollar, Iran menempati ranking ke 10 negara dengan harga BBM paling murah sedunia. Data dari lembaga kerjasama pembangunan Jerman menunjukkan, kisaran harga rata-rata bensin dunia saat ini 0,99 Dollar/Liter. Hitungan kurs 1 USD saat ini Rp.13.000. (Foto: lalulintas di Teheran)
Foto: picture alliance/dpa/A. Taherkenareh
9. Uni Emirat Arab
Negara Teluk anggota OPEC ini menempati peringkat ke 9 negara dengan harga bensin termurah sedunia. Harga seliter bensin di Uni Emirat Arab sekitar 41 sen US Dollar. (Foto: Panorama Abu Dhabi)
Foto: picture alliance/AP Images/K. Jebreili
8. Kazakhstan
Negara bekas Uni Sovyet ini mematok harga bensin pada kisaran 40 sen US Dollar/Liter. Kazakhstan memiliki cadangan minyak mentah setara 30 milyar Barrel, terutama di kawasan laut Kaspia. Seiring berkah minyak pemerintah di Astana menerapkan politik harga bensin murah bagi rakyatnya. (Foto: Astana dengan lalulintas lengang)
Foto: AFP/Getty Images/S. Filippov
7. Oman
Negara di kawasan Teluk ini berdasar data lembaga kerjasama pembangunan Jerman, memasang harga bensin 40 sen US Dolar/ Liter. Oman seperti negara Teluk lainnya adalah negara yang kaya cadangan minyak bumi (Foto: pariwisata di Muscat)
Foto: picture-alliance/dpa/P. Grimm
6. Ecuador
Inilah satu-satunya negara di Amerika Selatan yang masih menerapkan harga bensin murah. Anggota OPEC ini mematok harga bensin 39 sen US Dollar/Liter. Minyak bumi memberi kontribusi sekitar 30 persen bagi hasil ekspornya. (Foto: jalanan di ibukota Quito yang bersih tapi sepi lalulintas)
Foto: Imago/Zuma Press/P.R. Bravo
5. Qatar
Seperti negara Teluk lainnya, Qatar mematok harga bensin murah. Kisaran harga 1 Liter bensin di negara anggota OPEC ini rata-rata 39 sen US Dollar. (Foto: Skyline di ibukota Doha)
Foto: imago/imagebroker
4. Aljazair
Negara di Afrika Utara ini masih menetapkan harga BBM murah walau diguncang serangkaian badai Politik dan anjloknya harga minyak mentah di pasar dunia. Anggota OPEC ini mematok harga bensin 31 Sen Dolar/Liter. (Foto: bagian kota tua Kasbah di ibukota Aljir)
Foto: picture-alliance
3. Turkmenistan
Negara di Asia Tengah Yang bekas Republik Uni Sovyet ini memanen berkah dari cadangan minyak dan gas buminya yang berlimpah. Harga satu liter bensin bekisar pada 30 sen US Dollar. (Foto: monumen untuk presiden Gurbanguly Berdymukhamedov di ibukota Ashgabat)
Foto: Getty Images/AFP/I. sasin
2. Arab Saudi
Negara anggota OPEC ini menempati ranking kedua dalam harga BBM termurah sedunia berdasar data lembaga kerjasama pembangunan Jerman. Dengan cadangan minyak bumi berlimpah, harga seliter bensin di Arab Saudi bekisar pada 26 sen US Dollar. (Foto: ibukota Riyadh modern dan gemerlap)
Foto: Hassan Ammar/AFP/Getty Images
1. Kuwait
Negara keemiran di kawasan Teluk ini menjadi pemuncak peringkat harga BBM termurah sedunia. Dengan cadangan minyak lebih dari 100.000 milyar barrel dan uang melimpah dari ekspor minyak, harga seliter bensin bekisar pada 23 sen US Dollar. (Foto: Panorama Kuwait City)