1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pupuk Organik Dari Tulang Belulang

6 Juli 2018

Limbah tulang belulang rumah jagal yang biasanya dibuang, kini diolah jadi pupuk organik alternatif pupuk kimia. Metodenya dikembangkan ilmuwan Hongaria untuk melawan penggunaan bahan kimia yang mahal dan merusak alam.

Pupuk Organik Tulang Belulang

03:33

This browser does not support the video element.

Sebuah instalasi ujicoba di Hongaria terus melakukan eksperimen istimewa. Para ilmuwan dari proyek riset Eropa mengembangkan pupuk organik fosfor dari bahan baku baru: tulang babi. Tulang belulang dari rumah jagal ini, di Eropa biasanya dibuang ke tempat sampah.

Koordinor proyek, insinyur teknik lingkungan Edward Soméus menjelaskan prosesnya: "Kami di sini menggiling tulang babi berkualitas pangan. Tulang ini kaya fosfat dan mineral lainnya. Dengan membakar material, kami menciptakan arang yang bisa dipakai sebagai pemasok fosfat dalam pertanian organik."

Tulang Babi dibakar pada suhu rata-rata 600ºC, dalam bejana vakum tanpa oksigen. Tidak ada emisi gas ke atmosfer. Produk akhir yang disebut "biochar" tulang, kaya mineral. Berbeda dengan pupuk kimia, pupuk ini bebas logam berat. Para peneliti melihat produk ini sebagai pupuk fosfat organik ideal.

"Tulangnya punya struktur poros makro. Sangat bagus untuk mikroorganisme dalam tanah, terutama jamur. Yang bisa menggunakan tulang sebagai medium, dan itu tumbuh amat bagus", tambah Soméus.

Kaya unsur nutrisi tanaman

Di laboratorium di Budapest para peneliti menilai produknya. Disebutkan, arang tulang babi itu bebas potensi cemaran logam berat dan beberapa tipe hidro karbon. Sampelnya juga dianalisa untuk melacak rahasia komposisi kimianya. Hasilnya amat menjajikan:

Pakar kimia Zoltán Palotai menerangkan: "Produk ini dapat menjadi pasokan alami fosfat yang baik untuk tanahPertanian di masa depan, karena senyawa tersebut mencapai sekitar 30 persen dari itu. Selain fosfor, produknya juga mengandung banyak alkaloida seperti kalsium, terutama dalam bentuk kalsium fosfat."

Para peneliti kini melakukan riset, bagaimana produk ini bisa berguna untuk tanaman pangan. Mereka menarik kesimpulan positif.

Massimo Pugliese, pakar agronomi University of Turin mengatakan: "Memakai pupuk kualitas tinggi dari tulang binatang, memungkinkan tanaman lebih tahan menghadapi stres lingkungan seperti kekeringan. Juga membantu tanaman lebih tangguh melawan patogen. Semua ini memungkinkan tanaman hasilkan panen lebih bagus."

Kulitas pupuk bagus, harga terjangkau

Langkah berikutnya: pemasaran. Di instalasi pengolah air Limbah  di dekat Budapest, diproduksi sekitar 5.000 ton kompos biologis tiap tahunnya. Manajer di sini yakin, produk limbah tulang bisa jadi pupuk alami yang bagus. Atau dijadikan suplemen bagi pupuk lainnya. Harganya terjangkau.

Direktur pabrik pengolah kompos biologis ProfiKomp, László Alexa menjelaskan problemnya: "Masalah realnya daya saing. Bahkan jika kami secara ilmiah dapat membuktikan efeknya baik, pertanyaannya apakah pasar akan mendukung tambahan biaya campuran arang tulang?"

Para peneliti optimistis pupuk organik dari tulang belulang bisa jadi poduk kompetitif untuk tanaman pangan di Eropa dalam waktu dekat ini.

as/vlz (DW Inovator)