Pusat Kebudayaan Yahudi di Jerman Jadi Warisan Dunia UNESCO
29 Juli 2021
Langkah ini menandai pengakuan UNESCO atas warisan budaya Yahudi yang berada di Jerman. Selain itu, hamparan benteng perbatasan militer Romawi juga dapat pengakuan.
Iklan
Lembaga budaya di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni UNESCO, baru saja menganugerahi dua situs budaya yang terdapat di Jerman dengan status Warisan Dunia, atau World Heritage.
Pada hari Selasa (27/07) anggota komite mengakui kota Mainz, Speyer, dan Worms di Jerman sebagai pusat budaya Yahudi Eropa pada Abad Pertengahan. Ini adalah pengakuan pertama UNESCO atas warisan budaya Yahudi di Jerman.
Mereka juga menyetujui pengakuan sebagian tembok kuno yang berfungsi sebagai perbatasan dan tempat pengintaian oleh pasukan Kekaisaran Romawi. Tembok yang baru saja diakui UNESCO ini, atau dalam bahasa Inggris disebut Limes, berada di sepanjang Sungai Rhein, Jerman.
Apa saja pusat budaya Yahudi yang diakui UNESCO?
Kota Mainz, Speyer, dan Worms di Jerman dikenal sebagai situs SchUM, yang diambil dari huruf pertama dari nama Ibrani kota ini pada abad pertengahan. Ketiga kota tersebut adalah bagian dari apa yang dulunya disebut sebagai "Yerusalem di Sungai Rhein."
Negara bagian Rheinland-Pfalz telah berjuang selama lebih dari 15 tahun untuk mendapatkan pengakuan ini. Para advokat mencatat bahwa masalah terbesar mereka adalah kenyataan bahwa sangat sedikit artefak fisik yang tersisa setelah penjarahan dan vandalisme yang terjadi selama berabad-abad.
Panitia dari UNESCO juga mengakui kuburan, sinagoga, dan pemandian ritual Mikvah di kota-kota ini layak untuk menyandang status sebagai Warisan Dunia. Pemakaman Heiligen Sand atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Pasir Suci di kota Worms, misalnya, sering dianggap sebagai pemakaman Yahudi tertua dan terbesar di Eropa. Kuburan tertua di sana berasal dari abad ke-9 Masehi.
Andreas Lehnardt, profesor studi Yahudi di Johannes Gutenberg University Mainz, mengatakan bahwa kurangnya situs bersejarah yang berhasil dilestarikan sering mengecewakan para tamu dari luar negeri yang ingin terhubung ke masa lalu Yahudi di kawasan itu. Namun ia menambahkan bahwa "itu hanya cerminan sejarah Yahudi di Jerman."
Pendukung pendaftaran kota itu sebagai situs Warisan Dunia termasuk Wali Kota Worms, Alfred Kessel. Ia mengatakan pengakuan oleh UNESCO tidak hanya akan membantu menarik wisatawan, tetapi juga akan membantu masyarakat melindungi apa yang tersisa dari situs yang dulunya adalah pusat penting budaya Yahudi dan pengajaran teologis ini.
Iklan
Tembok Romawi sebelah mana yang diakui Unesco?
Limes atau tembok yang dibangun dari zaman Kekaisaran Romawi yang baru saja diakui UNESCO membentang dari daerah Rheinbröhl di negara bagian Rheinland-Pfalz, melewati negara bagian Nordrhein-Westfalen, lalu terus hingga ke Laut Utara di Belanda.
Pengakuan bagian tembok yang disebut Upper Germanic Rhaetian Limes ini mengukuhkan visi UNESCO untuk menempatkan keseluruhan perbatasan militer yang membentang dari Skotlandia hingga Laut Hitam di bawah perlindungan sebagai situs warisan Pan-Eropa.
Spa Besar di Eropa Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO
Sebelas area spa di Eropa masuk ke dalam dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Cari tahu lebih lanjut tentang spa-spa unik tersebut di sini.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
Bad Kissingen, Jerman
Kekuatan penyembuhan air adalah inti dari setiap perawatan spa. Tujuh mata air yang kaya mineral untuk penyembuhan muncul di sekitar kota Bad Kissingen di Bayern. Kita bisa mandi air mineral, menghirupnya — atau meminumnya. Air bersih tersebut tersedia di bar air mancur bersejarah yang dilengkapi serambi. Air disajikan oleh pekerja wanita di sana yang juga memberi saran perawatan buat para tamu.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
Bad Ems, Jerman
Kenyamanan selalu sama pentingnya dengan kesehatan. Keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri memicu bentuk pariwisata baru ini di akhir abad ke-19. Para bangsawan melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dan sering menghabiskan waktu lama di satu tempat. Fasilitas spa canggih, taman dan hotel diciptakan untuk kebutuhan mereka.
Foto: picture-alliance /imageBROKER/M. Moxter
Baden-Baden, Jerman
Kota-kota di Eropa menawarkan hiburan yang berlimpah, pementasan dan pertunjukan artistik untuk menghibur pengunjung. Sepanjang musim panas, para bangsawan datang ke sini untuk merayakannya dengan penuh gaya. Perjudian di kasino di Baden-Baden sangat populer. Seniman, musisi, dan penyair beken seperti Fyodor Doystoevsky dan Leo Tolstoy sering bersenang-senang di sini.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Frantiskovy Lazne, Republik Ceko
Spesial di antara spa di Eropa adalah di Segitiga Spa Bohemian Barat. Frantiskovy Lazne adalah yang termuda dan terkecil dari tiga spa ini. Baru pada awal abad ke-18 mata air penyembuhan ditemukan di sini. Seratus tahun kemudian, Kaisar Franz II membangun spa yang megah. Reputasi Frantiskovy Lazne sebagai area spa mandi lumpur sangat legendaris; dan menjadi salah satu yang pertama di Eropa.
Foto: picture-alliance/akg-images/Rodemann
Karlovy Vary, Republik Ceko
Kota tetangganya, Karlovy Vary mungkin adalah salah satu tempat spa paling tradisional di dunia. Mata airnya sudah digunakan sejak abad ke-14. Sekitar 500 tahun kemudian dokter pribadi kekaisaran, Josef von Löscher membuat tempat itu populer dengan esai tentang efek penyembuhan air. Karlovy Vary berkembang menjadi salah satu spa paling modis di Eropa.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/J. Hubatka
Marianske Lazne, Republik Ceko
Tempat spa ketiga di Ceko juga glamor dan terkenal di dunia: Marianske Lazne. Dari Kaisar Habsburg Franz Joseph dan Raja Inggris Edward hingga Richard Wagner, Johann Wolfgang von Goethe dan Frederik Chopin, mereka semua pernah ke sini. Di Hotel Nove Lazne yang bersejarah dengan 225 kamar mewahnya, hingga hari ini kita masih dapat memesan kabin kekaisaran yang bersejarah.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
Spa, Belgia
Kini, tidak ada yang mengatakan air penyembuhan; istilah "spa" lebih umum. Spa, seperti kota Belgia dengan nama yang sama. Tiga ratus mata air membantu karir cepat kota itu. Pada abad ke-18 dan 19, gedung spa, aula spa, dan, tentu saja, kasino yang dibangun di sebelah mata air. Spa menjadi tempat pertemuan para kepala kerajaan Eropa, itulah mengapa ini disebut "Café de l'Europe."
Air dari Vichy terkenal di seluruh dunia. Tanpa melebih-lebihkan, kita dapat menyebutnya sebagai fondasi kota dan jiwanya. Louis XV dan Bonaparte pernah ke sini, dan Napoleon III menjadikan Vichy sebagai tempat tinggal musim panas. Ini memicu dibangunnya rumah-rumah mewah, hotel, dan pusat termal besar dengan aula tempat minum dan deretan kolom beton, pemandian bergaya oriental dan gedung opera.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/B. Jaubert
Montecatini Terme, Italia
Di tengah jalur perjalanan antara Pisa dan Florence terletak Montecatini Terme. Dengan populasi hanya 20.000 penduduk, ini merupakan spa terbesar dan paling elegan di Toskana. Para tamu dapat memilih dari 200 hotel dari semua kategori dan tiga pemandian air panas. Yang paling indah adalah Spa Stabilimento Tettucio. Area pintu masuknya saja sudah membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
Foto: picture-alliance/Photononstop/B. Bacoup
Bath, Inggris
Pada abad ke-19, saat pekerjaan konstruksi di kota Bath, sisa-sisa rumah pemandian Romawi, dan asal-usul budaya mandi di Inggris, ditemukan secara kebetulan. Kompleks kuno itu ditemukan dan dibuka untuk umum. Untuk alasan higienis, tidak diperbolehkan mandi di sini. Untuk mandi, pengunjung harus pergi ke gedung sebelah, yaitu Thermae Bath Spa modern, yang dibuka pada tahun 2005.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Kung
Baden bei Wien, Austria
Baden punya tradisi berusia 2.000 tahun, didirikan oleh orang Romawi. Di sini tentu saja dikembangkan arsitektur spa yang khas. Tetapi ada juga arsitektur modern untuk dikagumi. Atap kaca menggantung terbesar di Eropa membentang di Römertherme Baden. Di bawahnya, 14 mata air semburkan air panas yang mengandung belerang untuk penyembuhan. (sc/as)
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
11 foto1 | 11
Maria Böhmer, Presiden Komisi Perwakilan Jerman untuk UNESCO, mengatakan bahwa beberapa "sisa-sisa tertua dari perbatasan Kekaisaran Romawi" dapat ditemukan di situs tersebut.
"Orang-orang Romawi membangun benteng dan pemukiman di sepanjang Rhein yang kemudian tumbuh menjadi kota-kota besar seperti Köln, Bonn, dan Nijmegen. Wilayah ini berkembang karena Limes bukannya menutup melainkan selalu memfasilitasi perdagangan antara wilayah Roma dan tetangganya."
Meskipun dibuat sebagai perbatasan, Limes bukanlah sekadar garis pertahanan statis, melainkan tempat pertukaran seperti tempat pengumpulan bea cukai dan didirikannya pasar-pasar di penyeberangan perbatasan. Selain itu, Limes juga berfungsi sebagai pengawas dan benteng.
UNESCO masih mempertimbangkan untuk memberikan status yang sama kepada benteng Romawi yang membentang di selatan di sepanjang Sungai Donau atau yang disebut sebagai Danube Limes. Namun Hungaria secara sepihak telah menggagalkan proposal yang sebelumnya diajukan bersama oleh Jerman, Austria, Slovakia, dan Hungaria.
Negara itu secara tidak terduga menarik dukungannya dari aplikasi tersebut. Di Hungaria sendiri terdapat tembok Romawi yang membentang sepanjang sekitar 400 kilometer. Selain itu, ada 98 dari total 175 situs Romawi yang berada di wilayah Hingaria. Komite menyebut langkah itu "belum pernah terjadi sebelumnya."