1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Tarik Neraca Kepemimpinannya

15 Februari 2008

Awal Maret Rusia akan mengadakan pemilihan umum. Tinggal menunggu hari bagi Vladimir Putin mengakhiri kepemimpinannya di Kremlin. Presiden Rusia itu sudah menyampaikan neraca kepemimpinan dalam konferensi pers.

Putin bersantai usai konferensi pers di MoskowFoto: AP

Tentang neraca kesuksesan yang ditarik oleh Presiden Vladimir Putin dan dinyatakan sendiri oleh presiden Rusia tersebut, harian Austria Salzburger Nachrichten berkomentar

"Peringkat mana yang diraih Rusia dalam delapan tahun terakhir, bagi Putin itu tidak hanya merupakan hasil politik luar negerinya. Daripada meragukan niat damai Moskow untuk mengikuti kepentingan nasionalnya, pihak Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat sebaiknya mengimbangi kekurangannya sendiri. Apakah itu menyangkut organisasi global seperti OSCE atau Uni Eropa yang berusaha mewujudkan demokrasi, versi yang dimiliki Rusia menurut Putin lebih baik dari semua itu. Justru setelah kampanye pemilunya untuk Medvedev Putin sekarang menilai model itu lebih baik dibanding sistim pemilu di Jerman. Sayang ia menutupi sebuah aspek. Pemimpin kekuasaan di Moskow itu mengambil kebebasan terlalu besar dan untuk mencapai kepentingannya melakukan segala cara.“

Sementara harian Prancis Le Monde menyoroti persiapan Moskow untuk pembagian baru kawasan pengaruhnya.

"Pernyataan dan sikap penguasa Rusia terhadap Barat berubah-ubah. Di satu hari Vladimir Putin menjelaskan bahwa Rusia dalam perlombaan senjata tidak akan tergantung dari Amerika Serikat. Kemudian wakil perdana menteri Sergey Ivanov yang digolongkan sebagai penganut garis keras menjelaskan membina hubungan kolegialnya dengan menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates dan mengusulkan dilakukannya kembali perundingan tentang strategi senjata atom. Sikap Kremlin yang berubah-ubah seperti ini lebih mencerminkan pembagian tugas untuk mengumpulkan kartu as, agar Rusia dalam fase mendatang dapat tampil dalam posisi yang lebih kuat ketimbang menandakan persaingan kekuasaan

Mengomentari konferensi pers terakhir Presiden Vladimir Putin harian Jerman Frankfurter Allgemeine menulis:

"Kosovo, penangkal rudal, Ukraina dan demokrasi. Itulah daftar tema-tema yang menjadi masalah bagi Kremlin dan pihak Barat. Memang tidak panjang tapi menggemparkan. Tema pertikaian tidak dapat didiamkan ataupun dianggap tidak ada. Semuanya eksis dan menjadi penghambat mulai dari pembinaan perkembangan ekonomi dengan Rusia hingga pertikaian terbuka. Bahwa Putin dalam konferensi pers terakhirnya sebagai presiden kembali mengancam dengan roket terhadap negara-negara yang akan menjadi tuan rumah senjata penangkal rudal Amerika Serikat, itu tampaknya tidak terhindarkan. Masa-masa pemikiran teritori khusus harus berakhir. Paling tidak Putin juga tidak ingin adanya konfrontasi dengan Barat. Demikian dikatakannya. Untuk itu ia ingin terus berupaya agar ekonomi Rusia menguat. Orang akan mengatakan. Bagus begitu!"(dk)