1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikRusia

Putin: 'Teoritis ‘Seluruh Ukraina adalah milik kami’

23 Juni 2025

Presiden Rusia kembali menyebarkan narasi kontroversial dan mengklaim bahwa secara teoritis Rusia punya kedaulatan penuh Rusia atas Ukraina. Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih wilayah Sumy di Ukraina.

Putin yang menghadiri Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg, Russia
Putin yang menghadiri Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg, RussiaFoto: Sefa Karacan/Anadolu/picture alliance

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendeklarasikan bahwa Rusia dan Ukraina adalah 'orang sebangsa' dan karenanya "seluruh Ukraina adalah milik kami.”

Moskow menolak mengakui kedaulatan Ukraina sebagai negara merdeka, hal ini membunyikan alarm peringatan akan ambisi penguasaan teritorial oleh Rusia.

Berbicara pada Forum Ekonomi Internasional di Saint Petersburg pada hari Jumat (20/6), Putin memberikan serangkaian pernyataan provokatif, mengatakan "Kami memiliki pepatah... di mana kaki seorang tentara Rusia berpijak, tempat itu adalah milik kami," sebagai respon pertanyaan akan tujuan Rusia melakukan skala penuh ke Ukraina, pada Februari 2022.

Narasi lama

Putin mengatakan, meskipun Rusia "tidak pernah mempertanyakan" kedaulatan Ukraina setelah kemerdekaannya pada tahun 1991, Ukraina telah mendeklarasikan diri sebagai negara netral, sikap yang dianggap Putin telah ditinggalkan oleh Ukraina.

Mengulangi narasi yang sudah lama ada, Putin mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina pada dasarnya adalah negara yang sama - sebuah narasi yang ditolak mentah-mentah oleh Kyiv dan sekutu-sekutu Baratnya.

"Saya telah mengatakan berkali-kali bahwa saya menganggap rakyat Rusia dan Ukraina sebangsa. Dalam hal ini, Ukraina secara keseluruhan adalah milik kami," kata Putin.

Ukraina mengatakan bahwa pernyataan Putin tersebut "menghina” proses perdamaian yang sedang berlangsung.

"Pernyataan sinis Putin menunjukkan penghinaan terhadap upaya perdamaian yang ditengahi AS," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, dalam sebuah postingan di X. "Satu-satunya cara untuk memaksa Rusia berdamai adalah dengan mencabut kekebalan hukumnya."

Apa kata Putin tentang wilayah Sumy?

Putin mengatakan bahwa ia tidak "mengesampingkan" perebutan kota Sumy yang terletak di timur laut Ukraina, 30 kilometer dari perbatasan Rusia.

"Kami tidak bertujuan merebut Sumy, namun pada prinsipnya, saya tidak mengesampingkan hal tersebut,” jelas Putin yang mengklaim pasukan Ukraina terus-menerus menembaki daerah perbatasan Rusia.

Dia menambahkan, pasukan Rusia telah menembus hingga 12 kilometer wilayah Ukraina di Sumy, dan menetapkan "zona penyangga” dengan perlindungan.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

​​​​​

Sumy, meskipun tidak termasuk di antara lima wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Moskow, yaitu Donetsk, Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia, dan Krimea, sering menjadi target serangan Rusia.

Sumy menjadi titik awal Ukraina menggencarkan serangan balasan ke wilayah Kursk, Rusia, pada Agustus 2024 lalu.

Pasukan Kyiv sempat merebut kembali puluhan permukiman sebelum akhirnya dipukul mundur oleh pasukan Rusia, yang didukung ribuan tentara Korea Utara, menurut laporan berbagai sumber.

Pernyataan Putin muncul di tengah-tengah meningkatnya skeptisisme terjadinya negosiasi perdamaian Kyiv-Moskow. Rusia terus menuntut penyerahan sukarela teritorial Ukraina sebagai prasyarat untuk gencatan senjata.

Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Sorta Caroline

Editor: Hendra Pasuhuk