Putin Tolak Tindakan Keras Terhadap Suriah
2 Juni 2012Putin kembali menegaskan haluannya terkait krisis di Suriah itu saat kunjungan ke Jerman dan ke Perancis. Dalam pertemuan dengan kanselir Jerman, Angela Merkel di Berlin maupun dengan presiden Perancis, Francois Hollande di Paris. Presiden Rusia itu mengatakan :"sanksi tidak selalu berdampak sesuai yang diharapkan".
Putin juga ngotot menuntut agar krisis Suriah dituntaskan lewat jalan politik. Secara senada, Putin, Merkel dan Hollande menuntut segera diterapkannya rencana perdamaian dari utusan khusus Liga Arab dan PBB, Kofi Annan.
Presiden Perancis Hollande juga menuntut mundurnya presiden Bashar al Assad. "Selain langkah itu tidak ada solusi lainnya bagi krisis di Suriah", ujar dia.
Di sisi lainnya, Putin tetap menolak tegas opsi penugasan militer di Suriah dengan mandat PBB. "Kita tidak boleh memaksa dengan kekerasan militer", katanya. Rezim Assad dilaporkan terus melakukan gempuran militer yang menewaskan ratusan orang.
Moskow sejauh ini juga tetap membela rezim Assad. Dalam sidang Dewan Keamanan PBB Jumat (01/06), Rusia juga mendukung paparan Damaskus, yang menuduh pembantaian di Hula dilancarkan oleh kelompok oposisi militan.
Padahal PBB sudah menunjukkan, aksi pembantaian brutal di Hula, diduga keras dilakukan tentara Suriah dan milisi pro-Assad. Juga Amerika Serikat mempublikasikan foto-foto satelit yang menunjukkan lokasi kuburan massal serta serangan artileri militer Suriah terhadap warga sipil di berbagai kota, termasuk di Hula.
AS(dpa,afp,rtr,dapd)