Perhiasan Milik Putri Saudi Dicuri di Paris
11 September 2018Menurut sumber kepolisian, putri yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan pencurian itu terjadi pada Jumat (7/9) sore.
Permata-permata itu tidak ditaruh di dalam brankas hotel dan tidak ada tanda-tanda masuk paksa ke kamar sang putri.
Ini adalah pencurian kedua tahun ini yang dilaporkan terjadi di hotel mewah bintang lima yang terletak di Place Vendome di jantung ibu kota Perancis ini.
Pada bulan Januari, sebuah komplotan bersenjata menggunakan kapak untuk menghancurkan jendela-jendela toko di Paris Ritz. Mereka pun berhasil membawa kabur perhiasan senilai jutaan euro.
Pelanggaran HAM oleh Delapan Putri Arab
Mereka datang dari Uni Emirat Arab dan bermukim berbulan-bulan di hotel mewah Belgia. Di sana mereka menyiksa para pembantu yang dibawa dari negara asal. Kini mereka dihadapkan ke pengadilan.
Delapan Putri dengan 20 Pembantu
Jika Putri Sheikha Hamda Alnehayan dan 7 putrinya datang ke Brussel, mereka tinggal di hotel mewah Conrad. Juga di tahun 2008. Mereka menyewa seluruh tingkat selama berbulan-bulan. 20 pembantu memenuhi kebutuhan mereka selama 24 jam, tanpa diberi makan, tanpa tempat tidur, tanpa izin tinggal dan tanpa izin kerja.
Penyiksaan di Hotel Mewah
Keluarga Alneyahan termasuk yang paling berpengaruh di UEA. Sebelumnya mereka membeli klub sepak bola "Manchester City". Delapan putri keluarga itu kini dihadapkan ke pengadilan dengan tuduhan perdagangan manusia dan pelanggaran UU pekerjaan. Para pembantu juga harus tidur di lantai dan terus-menerus dimaki, kata Patricia Le Cocq dari organisasi HAM Myria. (Foto: Hotel Conrad)
Diajukan ke Pengadilan
Situasi mengenaskan itu terungkap setelah salah seorang pembantu lari dan melapor ke polisi. Pihak berwenang kemudian menemukan bukti pelanggaran di hotel itu, dan diajukan ke pengadilan. Tapi baru 9 tahun setelahnya 8 putri itu harus menghadap hakim. Pengacara keluarga kerajaan itu mengkritik bahwa pemeriksaan polisi tidak sesuai hukum. Oleh sebab itu kasus harus diproses melalui banyak tangan.
Bukan Kasus Penganiayaan Satu-Satunya
Penyebab lain, kasus semacam ini jarang diberitakan media. Demikian Nicholas McGeehan dari HRW. Ini bukan pertama kalinya, pembantu dibawa dari negara-negara Arab ke Eropa tanpa ijin kerja, kemudian dianiaya. Januari 2017, sebuah keluarga Dubai membawa 3 pembantu asal Filipina ke Wina. Mereka bekerja tanpa henti dan dicaci-maki jika melakukan kesalahan hingga mereka takut akan mengalami kekerasan.
Selamat dengan Melarikan Diri
Mereka juga lari dan menuntut majikan. Dengan bantuan organisasi HAM Austria kasus mereka bisa sampai ke pengadilan Straßburg. Tapi pengadilan menutup kasus karena tidak ada kemungkinan menang. Antara Austria dan Dubai tidak ada perjanjian yang mengatur masalah seperti ini. Dan yang bertanggungjawab sudah lama meninggalkan Austria. Foto: Gedung kehakiman Belgia, di sini kasus 8 putri diproses.
Lari dari Kemiskinan
Organisasi HAM sudah lama mengecam perbudakan modern di negara-negara Teluk. Akibat kemiskinan, pria dan perempuan mencari pekerjaan kepada penyalur di negara asal, misalnya Bangladesh, India, Sri Lanka. Mereka dijanjikan gaji besar. Ketika tiba di Arab Saudi, Bahrain atau UEA mereka menghadapi realita hidup yang pedas. Foto: Pekerja imigran ilegal Indonesia bersiap untuk berangkat ke Arab Saudi
Pelanggaran HAM "Diimpor" ke Eropa
Banyak orang kaya Arab adakan perjalanan ke Eropa untuk berlibur, berobat atau bekerja. Perlakuan buruk mereka terhadap pembantu tidak melanggar hukum di negara asal, seperti selalu dikatakan 8 putri dari keluarga Alnehayan untuk membela diri, kata Patricia le Cocq. Tetapi itu melanggar UU di negara-negara Eropa. Karena para pembantu tidak punya ijin kerja, Myria menyebutnya "perdagangan manusia".
Pengadilan Belgia Bisa Jadi Teladan
Kalau pengadilan memutuskan bersalah, 8 putri itu bisa divonis penjara atau ganti rugi. Tapi pelanggaran sudah terjadi 9 tahun lalu, sehingga hukuman bisa ringan. Selain itu, jika vonisnya penjara, diragukan bahwa pemerintah UEA akan menyerahkan 8 putri itu. Tapi HRW positif. Setidaknya kasus itu membuat orang lebih sadar akan pelanggaran HAM di negara-negara teluk. Penulis: N. Niebergall (ml/ap)
Tiga tersangka ditangkap saat melarikan diri. Semua barang yang dicuri, beberapa di antaranya dijatuhkan oleh pencuri yang ceroboh saat mencoba melarikan diri, ditemukan kembali.
Paris belakangan ini memang telah menjadi tempat beberapa perampokan perhiasan, termasuk di bulan Oktober 2016 ketika bintang sosialita dan media sosial Amerika, Kim Kardashian West dirampok di bawah todongan senjata.
Dia diikat dan dikunci di kamar mandi setelah sekelompok pria bersenjata masuk ke apartemennya di Paris, dengan perhiasan senilai sekitar $ 9,5 juta (€ 8,2 juta).
ae (AFP, Reuters)
Putri-Putri Raja Ini Tak Hanya Jelita, Tapi........
Banyak di antara mereka harus mengikuti berbagai aturan ketat kerajaan, menjaga tata krama atau tradisi. Namun beberapa di antara putri-putri ini punya impian menjalani kehidupan normal, dengan prestasi tertentu.
Putri Sirivannavari Nariratana dari Thailand
Putri Kerajaan Thailand ini cucu dari almarhum Raja Bhumibol Adulyadej. Sirivannavari yang lahir 8 Januari 1987 ini menyukai dunia fesyen & olah raga. Sarjana seni ini punya merek dagang fesyen sendiri & berpartisipasi dalam ajang-ajang fesyen internasional. Dia juga atlit badminton dan pernah menyabet medali emas di Sea Games 2006. Berlayar dan menyelam, juga ia tekuni dengan serius.
Putri Charlotte dari Monako
Karena piawai olahraga berkuda, anak kedua Putri Caroline dari Monako ini mendapat gelar kehormatan dari Asosiasi Palang Rintang Internasional Monte Carlo. Dia berada di garis ke delapan dalam suksesi tahta kerajaan Monako. Charlotte merupakan model yang sering tampil di majalah dan TV. Cucu Grace Kelly yang pernah jadi duta label rumah mode Gucci ini pun mendirikan publikasi fesyen ekologis.
Putri Ameerah Al-Taweel dari Arab Saudi
Mantan istri pangeran Arab Saudi, Alwaleed Bin Talal ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Al Waleed bin Talal yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, mengatasi kemiskinan, edukasi dan pemberdayaan pemuda dan perempuan. Perempuan kelahiran 1983 ini merupakan lulusan terbaik Universitas New Haven. Ameerah juga aktif memperjuangkan kesetaraan jender.
Putri Madeleine dari Swedia
Si bungsu putri Raja Carl Gustaf XVI dan Ratu Silvia dari Swedia ini masuk daftar lima besar putri tercantik di Bumi versi majalah Forbes. Menyukai palang rintang berkuda, ia menghimpun dana bagi akum muda yang berhasrat mendapat beasiswa olah raga berkuda. Ia juga mendirikan lembaga yang membantu anak-anak korban kekerasan seksual. "Setiap anak berhak atas keamanan dan kebahagiaan," tandasnya.
Putri Alexandra dari Luxemburg
Lahir di Luksemburg, 16 Februari 1991, ia anak keempat dan putri satu-satunya dari Adipati Agung Henri dan Grand Duchess Maria Teresa Luksemburg. Ia bekerja di bidang jurnalisme di Timur Tengah. Ia mendalami bidang hubungan internasional tatkala menjalani magang di PBB, New York. Kini ia aktif dalam kajian politik dan agama, serta menjadi relawan bagi pengungsi.
Putri Mako dari Jepang
Putri Mako menempuh pendidikan di sekolah bergengsi Gakushuin. Dia belajar bahasa Inggris di Perguruan Tinggi Dublin tahun 2010 & Universitas Edinburgh 2012. Lulusan Universitas Kristen Internasional (ICU) Tokyo ini menyamar menjadi gadis biasa saat studi master di Universitas Leicester, Inggris. Kini peneliti di museum Universitas Tokyo & aktif mendukung aktivitas anak-anak tunarungu.
Putri Kate Middleton dari Inggris
Kate Middleton adalah istri Pangeran William dan menantu Pangeran Charles dari Kerajaan Britania Raya. Seperti mertuanya, almarhum Putri Diana, ia sering melakukan kunjungan ke rumah-rumah sakit dan mengikuti kegiatan amal. Putri beranak dua ini sekarang memfokuskan diri dalam kampanye membantu anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Putri Charlene Wittstock dari Monako
Mantan atlit renang asal Afrika Selatan ini pernah memenangkan medali emas & medali perak di All-Africa Games 1999 di Johannesburg. Dia mewakili Afrika Selatan tahun 1998 & 2002 di Commonwealth Games, dan anggota tim Afsel di Olimpiade 2000. Perenang Afsel ini kemudian menikah dengan Pangeran Monako, Albert II. Pernah jadi duta Olimpiade Tunagrahita, kini ia aktif di yayasan kemanusiaan.
Putri Zara Phillips - Tindall dari Inggris
Ia atlet olahraga berkuda Britania Raya. Zara mendapat penghargaan BBC Sports Personality of Year 2006 tanggal 10 Desember 2006 di Birmingham. Pebisnis mode dan perhiasan yang sukses ini rajin berpartisipasi dalam lelang amal dan aktif dalam kampanye #bringbackourgirls, yakni kasus penculikan anak-anak perempuan di Nigeria yang dilakukan Boko Haram.
Putri Victoria dari Swedia
Pewaris tahta kerajaan Swedia ini sudah mempersiapkan kehidupan diplomasi sejak lulus dari universitas Yale tahun 1998 dan menjalankan tugas di kementerian luar negeri Swedia. Berbekal studi di bidang politik dan perdamaian, putri mahkota ini kini ditunjuk PBB sebagai salah satu dari 16 penasihat Sasaran Pembangunan Berkelanjutan PBB
Putri Sheikha Maitha bint Mohammed bin Rashid Al Maktoum dari UAE
Sheikha Maitha atlet karate kelas dunia. Dia mendapat pengakuan internasional untuk mewakili Uni Emirat Arab dalam turnamen karate internasional dan tae kwon do. Putri ini memenangkan medali perak di Asian Games.2006. Selain jago bela diri, sang putri ini adalah atlet polo berprestasi. Mottonya,jika punya motivasi, segala hal bisa dilakukan. Ia pun membuktikannya.
Putri Sikhanyiso Dlamini dari Swasiland
Pada usia 14 tahun, Sikhanyiso Dlamini dikirim ke Inggris untuk belajar di St. Edmund College. 2012, ia kuliah bidang komunikasi digital di Universitas Sydney. Ia dikenal sebagai penentang sistem poligami, yang juga dilakukan oleh ayahnya, raja Swasiland yang beristri 10 orang. Menentang tabu, ia menjadi aktris, penyanyi/rapper. Ia pun dikenal sebagai aktivis penanggulangan HIV/AIDS.
Putri Kako dari Jepang
Netizer sempat heboh melihat foto-foto anak kedua dari Pangeran Fumihito dan Putri Kiko yang tampak cantik ini. Lahir Desember 1994, ia populer di kalangan orang Jepang. Putri Kako menekuni olahraga figure skating atau seluncur indah. Pada tahun 2007, dia mewakili Meijijingu Gaien Figure Skating Club di Spring Cup Figure Skating Competition. Putri Kako duduki peringkat teratas di divisi Shinjuku.