Mahkamah Agung India memerintahkan peninjauan kembali pasal 377 KUHP India yang mengkriminalisasi homoseksualitas. Di bawah undang-undang era kolonial Inggris, homoseksual dapat dikenai hukuman 10 tahun penjara.
Iklan
Pasal 377 dari KUHP India melarang "hubungan seks (carnal intercourse) yang tidak alamiah baik dengan laki-laki, perempuan, maupun hewan." Aktivis telah menuduh pihak berwenang menggunakan undang-undang tersebut untuk mengintimidasi, melecehkan dan memeras anggota komunitas LGBT.
Namun pimpinan Majelis Hakim Agung India Dipak Misra mengatakan pada hari Senin (09/01) putusan pengadilan tahun 2013 yang menegakkan undang-undang tersebut tampaknya melanggar orientasi seksual individu. "Sebagian orang atau individu yang menggunakan pilihan mereka seharusnya tidak pernah berada dalam keadaan takut," kata pimpinan dari tiga hakim Mahkamah Agung tersebut.
"Pilihan tidak dapat diizinkan untuk melintasi batas-batas hukum namun batasan hukumtidak dapat menginjak-injak atau mengurangi hak yang melekat yang tertanam dalam individu berdasarkan Pasal 21 dari konstitusi, hak untuk hidup dan kebebasan," demikian ia menambahkan pernyataannya.
Larangan seks bagi hubungan sejenis dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Delhi pada tahun 2009 namun dipulihkan kembali oleh Mahkamah Agung empat tahun kemudian dalam sebuah keputusan yang menimbulkan kecaman luas, terutama oleh komunitas homoseksual di negara tersebut.
Komunitas sekitar lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) India yang berjumlah sekitar 33 juta orang memuji pengumuman Mahkamah Agung tersebut pada hari Senin (09/01).
Asia Perlahan Rangkul LGBT
Beberapa negara di Asia, perlahan mulai membuat langkah-langkah kecil dalam merangkul kalangan lesbian, gay, biseksual dan transjender(LGBT).
Foto: picture-alliance/dpa/R. B. Tongo
Taiwan
Mahkamah Konstitusi Taiwan membuka jalan yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Parlemen punya waktu dua tahun untuk ubah undang-undang yang sebelumnya melarang pernikahan sesama jenis. Keputusan itu menjadikan Taiwan sebagai negara Asia yang tergolong paling toleran bagi kelompok LGBT.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Chiang Ying-ying
Thailand
Thailand sejak lama dipandang sebagai benteng toleransi LGBT di Asia Tenggara. Negara ini telah mencabut larangan terhadap gay yang bertugas di militer. Sejak 1956, LGBT dilegalkan. Tidak ada larangan hukum untuk adopsi anak di antara pasangan gay. 2016, pasangan gay AS menangkan hak asuh atas bayi yang dilahirkan ibu penyewa rahim di Thailand, yang batal serahkan bayinya, saat tahu mereka gay.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Sangnak
Vietnam
Tahun 2013, Vietnam menghapus denda yang dikenakan pada pernikahan homoseksual dan mengizinkan pasangan sesama jenis untuk tinggal bersama. Dua tahun kemudian, Vietnam melegalkan pernikahan sesama jenis. Vietnam juga melegalkan pergantian kelamin bagi kalangan transjender.
Foto: picture-alliance/dpa
Cina
Menjadi gay tidak ilegal di Cina dan sejak tahun 2001, homoseksualitas sudah tidak lagi diklasifikasikan sebagai gangguan mental. Meski demikian, prasangka dan diskriminasi terhadap kaum LGBT masih terus berlanjut.
Foto: picture-alliance/dpa/Imagechina/Q. Peng
Jepang
Seks homoseksual legal sejak 1880, meski di masyarakat secara umum LGBT masih dianggap tabu. Pasangan gay menikmati hak serupa hetereseksual, seperti kemudahan untuk menyewa apartemen. Survei tahun 2015 dari Universitas Hiroshima Shudo: 51% dari 1.300 responden dukung perubahan undang-undang negara untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis.
Foto: DW/S. Assimenios
Kamboja
Tidak ada hukum yang melarang aktivitas LGBT di Kamboja. Sejak 2003, aktivis mulai gelar acara merayakan hak LGBT, dengan festival film dan pameran seni.
Meski demikian, kritikus mengatakan bahwa kaum gay dan lesbian masih terpinggirkan secara sosial. Bahkan tahun 2007, Perdana Menteri Hun Sen mengatakan dia "kecewa" bahwa anak angkatnya adalah seorang lesbian.
Foto: Getty Images
Korea Selatan
Homoseksualitas tidak ilegal di Korea Selatan, namun tidak ada undang-undang yang melarang diskriminasi. Tahun 2013, seorang sutradara film gay dari Korea Selatan secara simbolis menikahi pasangan jangka panjangnya dalam upaya untuk menyampaikan pesan bahwa minoritas seksual harus diberi hak yang sama.
Foto: Reuters/K. Hong-Ji
Nepal
Berabad-abad berstatus monarki religius, Nepal merangkul demokrasi dan sekularisme. Meski berjuang melawan kemiskinan dan lemahnya infrastruktur, bangsa yang konservatif secara sosial dan mayoritas Hindu ini melangkah maju dengan mengakui hak-hak gay dan minoritas, menjadi negara Asia Selatan pertama yang melegalkan homoseksualitas tahun 2007.
Foto: picture alliance/AP
Israel
Israel merupakan negara pertama di Asia yang mengeluarkan peraturan anti-diskriminasi untuk LGBT. Israel sangat melindungi kaum minoritas ini. Pasangan LGBT dapat mengadopsi anak dan melakukan inseminasi buatan. Namun hal ini menggusarkan kelompok Yahudi konsevatif. Tahun 2015 pernah terjadi serangan terhadap parade gay di Israel. (Ed: ap/as/rtr/berbagai sumber)
"Keputusan tersebut menghangatkan hati dan memperbaharui harapan," ujar Onir, seorang pembuat film gay, mengatakan kepada DW. "Identitas saya telah dikriminalisasi. Sebagai artis gay, saya memiliki masalah dalam mengekspresikan pandangan saya, semoga ini segera diperbaiki."
Shaman Gupta, seorang aktivis LGBT, juga sangat gembira. "Mengapa kita berpegang pada hukum usang saat dunia bergerak maju? Hanya orang-orang dengan visi rabun dapat mendukung undang-undang semacam itu," kata Gupta kepada DW.
Selain India, sejumlah negara, termasuk Afghanistan, Iran, Ghana, Mauritania, Pakistan, Nigeria, Qatar dan Arab Saudi, mengkriminalkan homoseksualitas. Mahkamah Agung India diperkirakan akan mengumumkan putusan undang-undang itu pada akhir tahun ini.
Waria Menyatu Dalam Panggung Ludruk
Selain ketoprak dan wayang kulit, ludruk merupakan seni budaya tradisional yang lama mengakar dalam masyarakat Jawa Timur. Kehadiran waria menjadi bagian dari seni itu sendiri.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Tak lekang dimakan zaman
Berbagai jenis kesenian modern terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Namun pertunjukan ludruk masih terus bertahan. Selain menampilkan hikayat, kisah-kisah yang diangkat dalam ludruk tak lepas dari cerita keseharian masyarakat. Cerita dan tari gemulai yang dibumbui lawakan yang diiringi dengan alunan musik gamelan ini jadi tontonan yang banyak ditunggu penggemarnya.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Meraih penghargaan
Salah satu kelompok ludruk yang terkenal di Mojokerto, Jawa Timur adalah Ludruk Karya Budaya. Kelompok kesenian ini lahir tanggal 29 Mei 1969. Dalam kiprahnya di dunia kesenian tradisional, kelompok Ludruk Karya Budaya Mojokerto telah mengantungi banyak perhargaan. Tahun 2010, grup ini mendapat penghargaan dari gubernur Jawa Timur karena dianggap memperhatikan kesejahteraan anggotanya.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Karena tak boleh sepanggung
Pada awalnya seluruh pemain dalam kelompok seni ini adalah laki-laki. Dalam risetnya "Eksistensi Transgender dalam Hiburan Masyarakat Pedesaan", Ganisa Rumpoko menulis, kehadiran waria dalam ludruk, berawal dari aturan di pesantren Jawa Timur—yang melarang lelaki dan perempuan sepanggung. Maka, ludruk diisi oleh pria yang berdandan layaknya perempuan, untuk menggantikan peran perempuan asli.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Kehadiran waria
Antropolog AS James L. Peacock yang meneliti ludruk menyebutkan ludruk sudah ada sejak abad ke-13, pada masa Kerajaan Majapahit. Namun data soal saksi mata pertama yang menonton pertunjukan ludruk ditemukan tahun 1800-an. Saksi mata menggambarkan tokoh ludruk berupa pemain dagelan dan waria. Waria yang tampil dalam panggung ludruk terus berlanjut hingga ke bentuknya yang mendekati teater.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Tantangan isu LGBT
Berikut Neni Wijaya sebelum bersiap pentas dan siap pentas. Ia menjadi penari dalam panggung ludruk. Tahun 2016, tentangan terhadap keberadaan lesbian, gay, biseksual dan transjender (LGBT) semakin menguat. Meski demikian, para waria yang tergabung dalam ludruk tetap menunjukan totalitasnya dalam berkesenian.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Mandiri secara ekonomi
Yang ini, Pur sebelum pentas dan saat bersiap naik panggung. Para waria yang tergabung dalam kelompok ludruk mendapatkan perhatian khusus untuk tetap mandiri secara ekonomi adalah melalui penguatan keterampilan feminin seperti menjahit, salon, dan wirausaha, demikian dikutip dari hasil penelitian yang diterbitkan Universitas Airlangga.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Memasuki usia senja
Berdandan, berganti kostum, kembali naik panggung, demikian rutinitas mereka dalam berkarya. Kini meski banyak yang memasuki usia senja, tak berarti mengurangi totalitas mereka dalam berpentas. Banyolan dan polah mereka masih menghibur penonton hingga terpingkal-pingkal.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Waria bagian dari ludruk
Waktu menggerus zaman, seni modern berdampingan dengan seni tradisional. Namun seiring berjalannya waktu, kehadiran waria kemudian tak terpisahkan dalam kesenian ludruk. Editor : ap/vlz
Pada bulan Agustus tahun lalu, pengadilan tinggi India yang memberi pertimbangan atas penilaian privasi menyatakan bahwa orientasi seksual adalah atribut penting dari privasi. Dalam penilaianmya, pengadilan memutuskan bahwa diskriminasi terhadap individu berdasarkan orientasi seksual sangat menyinggung martabat dan harga diri seseorang.
Pakar hukum mengatakan sebenarnya hanya masalah waktu sebelum pasal 377 dicabut. "Penghakiman privasi adalah titik balik dan menunjukkan pemikiran sekarang dari Mahkamah Agung. Ada alasan untuk optimistis," kata Advokat Mahesh Jethmalani kepada DW.
Beberapa pengacara mengatakan bahwa undang-undang tersebut adalah noda atas reputasi internasional India. "Kami adalah masyarakat munafik yang menghibur gagasan moralitas yang keliru. Kita harus maju dengan dunia," kata Dushyant Dave, seorang pengacara yang berkantor di New Delhi.
Keputusan Pengadilan Tinggi Delhi tahun 2009 telah memberi banyak kepercayaan diri pada komunitas gay India, yang telah mengadakan sejumlah acara kebanggaan gay dan festival film homoseksual dalam beberapa tahun terakhir. "Tapi di tahun 2013 pintu ditutup lagi," kata Tony Christopher dari Queer Professional Network.
Jerry Johnson, seorang aktivis hak gay di Mumbai, mengatakan bahwa kriminalisasi gay telah meningkat sejak 2013. "Kami telah terpinggirkan apalagi orang Homoseksual bahkan tidak bisa berinteraksi dengan bebas," kata Johnson kepada DW.
Keputusan Mahkamah Agung pada hari Senin itu dianggap membuka jalan yang lebih besar bagi majelis hakim India untuk meninjau putusan pengadilan tinggi tahun 2013. Ini adalah perkembangan terakhir dalam perdebatan hukum yang telah berlangsung lama mengenai undang-undang yang disahkan oleh Inggris pada tahun 1860-an.
Kehidupan Waria di Kampung Bandan
Kampung Bandan di Jakarta Utara akan disulap menjadi stasiun megah. Di kampung ini menetap para waria yang hidupnya tergantung pada area itu. Banyak dari mereka mengonsumsi obat anti letih. Simak bagaimana kesehariannya.
Foto: DW/M. Rijkers
Membebaskan diri dari kekangan sosial
Sore hari Kezia sudah selesai merias wajah dan menata rambutnya. Sabtu adalah malam panjang buat waria seperti Kezia. Kezia sudah siap mengamen sebagai pekerjaan utamanya. Lahir sebagai Reza, Kezia memilih menjadi waria dan tinggal di Kampung Bandan, kawasan padat penduduk miskin meski ayahnya tergolong mampu dan sudah membelikan rumah untuk anak laki-lakinya di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Foto: DW/M. Rijkers
Berjalan jauh dengan hak tinggi
Gaun, tas dan sepatu hak tinggi merupakan andalan Darno yang mengubah namanya menjadi Vera, dalam meraup rupiah. Dari jam 19 hingga 2 pagi, Vera menelan sirup obat batuk merek tertentu sebanyak 30 bungkus per hari agar kuat berjalan jauh, mengamen. Pilihan lain.,obat penenang atau pereda sakit yang dibeli dari apotek secara diam-diam. Pemakaian obat secara berlebihan bisa berakibat fatal.
Foto: DW/M. Rijkers
Ruang hidup di kamar sempit
Di kamar kontrakan berukuran 1,5 x 2,5 meter seharga 400 ribu rupiah sebulan ini, Ella dan Dede tinggal bersama. Pasangan ini sudah hidup bersama selama tujuh tahun. Dede bekerja menyewakan alat mengamen untuk para waria dengan ongkos lima puluh ribu rupiah seminggu.
Foto: DW/M. Rijkers
Komitmen pada kesetiaan
Ella bekerja mengamen tanpa kencan dengan pria lain karena ia sudah berkomitmen setia pada Dede. Sama seperti Vera, Ella mengaku memerlukan obat-obatan agar tidak letih berjalan kaki.
Foto: DW/M. Rijkers
Terbiasa hidup dengan obat anti letih
Kosmetik termasuk kebutuhan utama para waria. Alas bedak, bedak dan umumnya setiap waria bisa dandan sendiri. Namun ada kalanya para waria saling bantu merias wajah teman. Seperti yang lainnya, merekapun mengkonsumsi obat anti letih.
Foto: DW/M. Rijkers
Siap mencari nafkah
Butuh waktu minimal dua jam untuk merias wajah, mengubah raut muka pria menjadi perempuan. Selain rias wajah, rambut palsu atau wig menjadi pelengkap andalan para waria.
Foto: DW/M. Rijkers
Operasi payudara di Singapura
Christine operasi payudara di Singapura pada tahun 2015 silam. Butuh biaya 12 juta rupiah untuk menambah silikon padat seberat 100 cc. Christine mengaku bekerja sebagai PSK di Taman Lawang. Sama seperti Vera dan Ella, Christine mengaku mengonsumsi obat-obatan agar kuat berdiri dan tidak lekas lelah.
Foto: DW/M. Rijkers
Ketika mereka sakit...
Emak tinggal di kamar berdinding tripleks di lantai atas sebuah kamar kontrakan di Kampung Bandan. Sewa kamar sempit ini 250 ribu rupiah sebulan. Hari itu Emak sedang sakit di bagian kanan perut dan rongga dadanya sehingga ia tidak mengamen.
Foto: DW/M. Rijkers
Layanan kesehatan gratis belum diperoleh
“Saya baru mau periksa dokter nanti kalau pulang ke Cikarang,” tutur Emak sendu. Layanan kesehatan gratis bagi warga belum bisa diakses oleh kelompok marjinal ini.
Foto: DW/M. Rijkers
Aktif ikuti kegiatan rohani
Dian waria tertua di Kampung Bandan. Usianya sudah 67 tahun. Ia menjadi waria ketika berusia 19 tahun. Karena sudah tua, Dian cuma mengamen 2 kali seminggu. Waria kerap dinilai tak peduli soal keimanan. Namun Dian, yang baru memeluk agama Kristen, mengaku cukup relijius. Dian aktif mengikuti kegiatan rohani serta datang beribadah setiap Minggu di gereja. Saat beribadah ia memakai pakaian pria.
Foto: DW/M. Rijkers
Akan disulap menjadi stasiun
Terletak di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara, Kampung Bandan dikenal sebagai kampung waria. Saat ini ada sekitar 27 waria yang tinggal di sini, area padat penduduk di pinggir rel kereta api. Biaya sewa kamar bervariasi mulai dari 200 ribu hingga 400 ribu rupiah sebulan.
Foto: DW/M. Rijkers
Tantangan dari luar
Beberapa kalangan warga Kampung Bandan tidak menolak kehadiran para waria. Tantangan sebagai waria justru datang dari kelompok ormas keagamaan yang kerap menyerang waria jika bertemu di kendaraan umum atau di jalanan. Jika kampung ini berubah wajah menjadi stasiun modern, bagaimana nasib mereka nanti?(Monique Rijkers/ap/vlz)
Foto: DW/M. Rijkers
12 foto1 | 12
Bagaimana di Indonesia?
Di Indonesia, Mahkamah Konstitusi menolak kriminalisasi LGBT dan hubungan di luar nikah, bulan lalu, Mahkamah Konstitusi menyatakan pasal-pasal KUHP yang dipermasalahkan kelompok anti-LGBT, Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (AILA) yang mengajukan Uji Materi -tidak bertentangan dengan konsitusi. .
Dalam proses persidangan, Ketua MK Arief Hidayat, Anwar Usman, Wahiduddin Adam dan Aswanto mendukung kriminalisasi perilaku seksual kaum Gay dan Lesbian. Arief mengatakan Pasal 284 KUHP "bertentangan dengan konsep persetubuhan terlarang menurut nilai agama."
Pendapatnya itulah yang ditanggapi secara kritis oleh LBH Masyarakat karena dianggap "menciptakan narasi punitif bagi minoritas seksual." Dikhawatirkan, padangan hukum ke-empat hakim itu bisa dijadikan landasan oleh ormas radikal untuk melakukan presekusi terhadap kelompok LGBT.
Sikap lunak MK terhadap kaum LGBT sendiri mulai muncul sejak hakim konservatif Patrialis Akbar diganti oleh Saldi Isra lantaran terjerat kasus korupsi. Bersama Arief Hidayat, Patrialis termasuk praktisi hukum yang paling getol membatasi hak kaum LGBT. Sebaliknya Saldi, bersama Maria Farida, I Dewa Gede Palguna, M. Sitompul, dan Suhartoyo menolak gugatan AILA.
ap/Murali Khristan (vlz)
Taiwan, Pertama di Asia Akui Pernikahan Sesama Jenis
Mahkamah konstitusional Taiwan mendukung pernikahan sesama jenis- Ini menjadikan Taiwan tempat pertama di Asia yang mengakui pernikahan sesama jenis. Keputusan penting itu mengubah hidup kaum LGBT di negara itu.
Foto: Reuters/T.Siu
Daphne & Kenny: 'Begitu undang-undang lolos, kita dapat perlindungan hukum
Daphne dan Kenny akan menikah pada akhir tahun 2017, lima bulan setelah Kenny berlutut di hadapan Daphne melamarnya, tepat pada saat digelarnya demonstrasi lesbian, gay, biseksual dan transgender di boulevard terbesar di Taipei. Keduanya mencoba pakaian pernikahan. Sampai saat ini, pasangan sesama jenis di Taiwan hanya dapat mendaftar sebagai pasangan hidup.
Foto: Reuters/T.Siu
Daniel Cho dan Chin Tsai: 'kita akan jadi yang pertama dalam antrean'
Hak-hak mereka seringkali terbatas dibandingkan pasangan suami istri heteroseksual. "Daniel pindah ke New York karena pekerjaan, tapi karena pemerintah Taiwan tidak mengakui hubungan kami, saya tidak dapat ajukan visa pasangan untuk pergi bersamanya ke NY. Jika undang-undang tersebut lolos, kami yang pertama antre mendaftar perkawinan." ujarnya.
Foto: Reuters/T.Siu
Hare Lin & Cho Chia-lin: 'Taiwan dapat berubah'
Hare Lin, berprofesi sebagai penerbit. Cho Chia-lin, seorang penulis. Keduanya percaya pada dunia yang berpikiran terbuka: "Ketika saya pertama kali mengadakan parade gay tahun 2003, hanya ada sekitar seribu orang peserta, namun beberapa tahun kemudian, pawai dihadiri 60 ribu orang," kata Lin."Juga ada artis, politisi, anggota dewan dan calon presiden yang gay. Saya percaya dunia bisa berubah."
Foto: Reuters/T.Siu
Aktivis hak LGBT, Chi Chia-wei: 'akan melanjutkan perjuangan'
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang dalam kabinetnya juga terdapat menteri transgender, menulis di Twitter: "Menyelesaikan perbedaan adalah awalnysa, lalu dibutuhkan semakin banyak dialog dan pemahaman."Aktivis hak-hak Gay Chi Chia-wei setuju: "Jika Taiwan menolak ke arah perbaikan, kami akan melanjutkan usaha kami dan membuat negara pelangi, bahkan sebuah revolusi."
Foto: Reuters/T.Siu
Wang Yi & Meng Yu-mei: 'Taiwan adalah negara demokratis'
Taiwan terkenal dengan parade gay tahunannya yang memamerkan semangat komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender. Seniman Wang Yi berkata, "Anda pikir kami ingin lewati proses berat ini? Kami memiliki hubungan yang sulit dengan orang tua kami. Tapi saya merasa diskusi tentang pernikahan sesama jenis harus dilakukan di bawah payung aturan hukum."
Foto: Reuters/T.Siu
Huang Chen-ting & Lin Chi-xuan: 'berjuang untuk perlakuan yang adil'
Huang Chen-ting dan Lin Chi-xuan: "Kami sama dengan pasangan heteroseksual. Diskriminasi ada dalam banyak bentuk, dari warna kulit, sampai orientasi seksual, tapi kita semua adalah manusia. Kita semua berjuang untuk perlakuan yang adil," kata Chi-xuan. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan mayoritas penduduk Taiwan mendukung pernikahan sesama jenis.
Foto: Reuters/T.Siu
Leber Li dan Amely Chen: 'cinta antara kami kuat‘
Leber Li menyetir mobil membawa Amely Chen dan putra mereka Mork. "Adalah impian kami untuk bisa memiliki anak, kami memiliki anak melalui inseminasi buatan, tapi hanya satu dari kita yang bisa terdaftar menjadi ibu. Ini sangat tidak adil. Bayi itu memiliki cinta dua ibu. Keluarga terbentuk asalkan ada cinta," kata Chen.
Foto: Reuters/T. Siu
Huang Zi-ning dan Kang Xin: 'Kami adalah generasi penerus'
Pelajar Huang Zi-ning dan Kang Xin berpose selfie di Taoyuan. "Kelompok anti perkawinan sejenis mengatakan bahwa mereka menentang, karena ingin melindungi generasi berikutnya Tapi saya adalah generasi berikutnya Mengapa mereka mendengarkan orang-orang yang akan meninggal dunia dan bukan suara kami? Kita perlu keluarkan pendapat," Kata Zi-ning. (Ed: Nadine Berghausen/ap/as)