Pyongyang Buka Hotline Kembali
7 Juni 2013Menyusul rencana pertemuan itu, hari Jumat (07/06) Korea Utara menyatakan akan segera membuka layanan hotline Palang Merah.
Korea Utara menutup akses saluran informasinya dengan Korea Selatan pada bulan Maret, ketika ketegangan kedua Korea meningkat, setelah Korut melakukan uji coba nuklir.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan kantor berita KCNA, yang disampaikan oleh juru bicara Komite untuk Reunifikasi Perdamaian Korea CPRK disebutkan: “Kami menghargai pada kenyataannya bahwa Korea Selatan merespon tawaran proposal kami dengan positif. Proposal dialog itu untuk bahan pembicaraan antara pejabat kedua pihak.“
Namun, tidak segera jelas apakah Seoul telah menyetujui usulan Pyongyang. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan pihaknya "mempelajari" tawaran itu, menurut kantor berita AFP.
Tawaran balik dari Korea Utara itu datang menyusul undangan dari Korea Selatan untuk mengadakan pembicaraan tingkat kabinet di Seoul Rabu pekan depan. Sejumlah isu termasuk kompleks industri bersama yang terletak di Kaesong --tepat di utara zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea – akan dibahas.
Tanggal dan lokasi masih belum jelas
Pada prinsipnya pada hari Kamis (06/06) kemarin kedua belah pihak telah setuju untuk mengadakan pembicaraan, tapi masih ada ganjalan, termasuk beberapa perbedaan kunci dari tawaran balik Pyongyang yang masih dipertimbangkan Korea Selatan.
Dalam pernyataan yang dikutip CPRK disebutkan: "Menurut pandangan kami kontak kerja antara petinggi Utara dan Selatan diperlukan sebelum pembicaraan tingkat menteri yang diusulkan oleh Korea Selatan.“
Selain itu disebutkan setiap pertemuan seharusnya diadakan di Kaesong pada hari Minggu (09/06) bukan di Seoul, hari Rabu (12/06). Pembukaan kembali kompleks industri bersama diharapkan menjadi topik kunci dari negosiasi. Namun, di mana pun dan kapan waktunya, kedua belah pihak sudah setuju untuk bertemu.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki-moon menyambut baik pernyataan Korea Utara yang memutuskan untuk membuka kembali jalur komunikasi.
"Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan, di mana kedua pihak akan mengurangi ketegangan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," demikian pernyataan Ban Ki Moon yang disampaikan juru bicaranya.
(Reuters, AFP, AP)