Rainbow Warrior III akan ke Indonesia
7 Mei 2013Kapal organisasi lingkungan Greenpeace yang legendaris, Rainbow Warrior III, akan berada di Jayapura dari 9 – 11 Mei, Manokwari dari 16 – 18 Mei, kemudian melewati Benoa, Bali antara 31 Mei – 1 Juni dan mampir di Tanjung Priok, Jakarta dari 7 hingga 10 Juni 2013.
"Akan tiba waktunya saat para penjaga bumi dari berbagai suku, bangsa dan budaya berkumpul dan membuat bumi kembali hijau. Merekalah kunci umat manusia menuju kehidupan kembali. Mereka adalah sang Satria Pelangi”.
Begitu visi seorang perempuan Indian dari suku Cree, yang tertera dalam buku Warriors of the Rainbow (1962) karya William Willoya dan Vinson Brown. Kedua penulis ini menghimpun berbagai kisah kehidupan suku Indian di Amerika Serikat.
Sebuah nama penuh harapan
Dalam blog-nya aktivis lingkungan, Longgena Ginting menulis, perempuan Cree itu bernama “Mata Api”. Visinya menjawab ramalan gelap mengenai nasib alam dan bumi yang disebabkan oleh keserakahan manusia.
Dalam ramalan “Mata Api”, bumi akan hancur dan tercemar, hutan ditebangi, burung-burung berjatuhan dari langit, air menjadi hitam, ikan-ikan menelan air beracun, tidak lagi ada pepohonan, daun-daun berubah warna, udara terlalu sesak hingga manusia sulit bernafas, musim berganti musim lebih cepat dari yang seharusnya, badai hebat melanda, laut tidak lagi menyimpan harta kekayaan berharga dan pada saat itu manusia perlahan-lahan akan punah. Para "Satria Pelangi" berjuang agar visi dan harapan pulihnya bumi terpenuhi.
Bukan pertama kalinya ke Indonesia
Sejarah panjang kapal Greenpeace bergulir selaras dengan visi orang bijak dari suku Cree itu. Kepada media Longgena Ginting mengatakan: "kapal Rainbow Warrior adalah jantungnya kampanye global Greenpeace selama 30 tahun”.
Bermula tahun 1978 ketika Greenpeace membeli Raibow Warrior I, bekas kapal penangkap ikan itu pertama sengaja digunakan untuk mengkampanyekan perlindungan alam dan lingkungan hidup. Saat itu, salah satu aksi yang paling mencolok adalah pembelaan ikan Paus di kawasan Islandia.
Greenpeace seringkali disasar oleh pemerintahan suatu negara, terkait kepentingan mereja seperti pembuangan sampah nuklir dan melakukan tes-tes nuklir Amat berat dan berbahaya melawan pihak yang memiliki kekuasaan besar. Rainbow Warrior I berakhir naas, ditenggelamkan dengan cara diledakkan oleh militer Perancis di perairan New Zealand.
Meski begitu, kampanye anti nuklir Rainbow Warrior turut menghentikan kegiatan tes nuklir Perancis di atol Mururoa di kawasan samudra Pasifik.
Rainbow Warrior II pernah ke tiga kali ke Indonesia, pada tahun 2004 sehubungan dengan Konvensi Keragaman Hayati PBB , lalu tahun 2005 saat membawa bantuan darurat untuk korban tsunami, kemudian di tahun 2007 ketika berlangsung Konferensi Perubahan Iklim di Bali. Setelah 22 tahun di garis depan kampanye, Rainbow Warrior II dipensiunkan pada 16 Agustus 2011.
Kapal Rainbow Warrior III dirancang khusus untuk Greenpeace, handal menghadapi gelombang tinggi di laut lepas dan sangat cepat. Tentunya juga memenuhi berbagai persyaratan ramah lingkungan.