Pangeran Salman gantikan Abdullah
24 Januari 2015Salman bin Abdulaziz Al Saud (79), anak ke-6 dari istri ke-6 pendiri kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz bin Saud, dianggap memiliki pandangan yang sama dengan mendiang Raja Abdullah terkait reformasi di negaranya.
"Reformasi di Arab Saudi harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor sosial dan budaya. Ini harus dilakukan secara hati-hati dalam jangka panjang", demikian kutipan WikiLeaks. Lebih lanjut ia mengingatkan, negara akan pecah ke dalam tribalisme jika demokrasi diterapkan.
Pangeran Salman yang berpandangan Barat dikenal pragmatis dan lebih progresif. Ia diangkat menjadi putra mahkota tahun 2012 setelah dua calon terkuat lainnya meninggal. Sejak 2011 pangeran Salman memangku jabatan sebagai menteri pertahanan.
Sebelumnya selama hampir lima dekade, ia menjadi gubernur ibukota Riyadh dan menjabat sebagai menteri dalam negeri. Dalam masa jabatannya, Salman memacu pembangunan infrastruktur Riyadh menjadi kota metropolitan modern, yang mulanya dihuni 200.000 orang menjadi hunian bagi 7 juta warga.
Reformasi Perlahan
Mendiang Raja Abdullah dikenal sebagai tokoh yang berusaha secara hati-hati dan perlahan-lahan melakukan perubahan politik dan kemasyarakatan di negaranya. Walau banyak dikritik kurang mendukung hak perempuan, tapi Abdullah juga yang 2009 silam memelopori perubahan, dengan mengangkat seorang perempuan menduduki jabatan tinggi di kabinet.
Dalam politik luar negerinya, Abdullah terus memajukan klaim sebagai kekuatan terpenti di kawasan. Terutama ia kentara sekali berusaha meredam klaim Iran sebagai pemimpin di kawasan Timur Tengah. Politik tersebut sangat terlihat nyata dalam perang saudara di Suriah. Riyadh mendukung pemberontak, sementara Teheran mendukung rezim di Damaskus.
Raja Abdullah yang mengambil alih kekuasaan tahun 1996 wafat dalam usia 90 tahun Jumat (23/1) akibat sakit radang paru-paru. Pemakamannya dilakukan Jumat siang waktu setempat setelah shalat Jumat dengan dihadri sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan serta perwakilan tinggi lainnya.
as/rzn(dpa,afp,ap,rtr,dw.de)