Pecahkan Kebuntuan, Raja Malaysia Panggil Sidang Raja Melayu
23 November 2022
Raja Malaysia meminta para raja Melayu untuk bersidang pada Kamis (24/11) guna menyelesaikan kebuntuan politik setelah hasil pemilu minggu lalu tidak menghasilkan mayoritas stabil, kata istana.
Iklan
Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada Rabu (23/11) memanggil pertemuan khusus para raja Melayu yang akan diselenggarakan hari Kamis (24/11) untuk membahas siapa yang harus menjadi perdana menteri, guna memecah kebuntuan setelah pemilu parlemen tidak menghasilkan mayoritas yang stabil.
Pemimpin kubu oposisi Anwar Ibrahim dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin tetap menjadi calon terdepan untuk memimpin pemerintahan baru, jika mereka berhasil menggalang koalisi yang kuat.
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah memiliki kewenangan untuk menunjuk seorang perdana menteri yang dia yakini mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Istana mengatakan pada hari Rabu, pertemuan para raja Melayu itu bertujuan untuk membantu raja "membuat keputusan demi kepentingan dan kesejahteraan negara dan rakyat" Malaysia.
Monarki konstitusional sejak merdeka dari Inggris
Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional, dengan pengaturan unik di mana tahta kerajaan bergilir setiap lima tahun di antara penguasa sembilan raja negara bagian Melayu. Sistem pemerintah tersebut telah berlaku sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada tahun 1957.
Iklan
Sementara peran para raja negara bagian dan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia sebagian besar bersifat seremonial, pihak kerajaan di Malaysia sangat dihormati, terutama oleh kalangan Muslim Melayu, dan mengeritik keluarga kerajaan dilarang keras.
Pada pemilihan parlemen akhir minggu lalu, aliansi Pakatan Harapan (Aliansi Harapan) pimpinan Anwar Ibrahim memenangkan jumlah kursi terbanyak dengan 82 kursi, sementara kelompok Perikatan Nasional (Aliansi Nasional) pimpinan Muhyiddin Yassin meraih 73 kursi. Tetapi kedua kubu gagal mencapai mayoritas sederhana 112 kursi.
Barisan Nasional yang dulunya menjadi kubu terkuat - didominasi oleh Partai Organisasi Nasional Melayu (UMNO) - tertinggal jauh di belakang dengan 30 kursi.
Siapa Sultan Muhammad V, Raja Malaysia yang Turun Tahta?
Untuk pertama kalinya, raja Malaysia turun tahta sebelum masa tugasnya berakhir. Pengunduran dirinya dikaitkan dengan pernikahannya dengan model Rusia. Siapa Sultan Muhammad V, raja termuda dalam sejarah Malaysia itu?
Foto: Getty Images/M. Rasfan
Raja Malaysia termuda
Lahir pada tanggal 6 Oktober 1969 di Kota Bharu, Kelantan, dengan nama lengkap Tengku Muhammad Faris Petra. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Tengku Ismail Petra dan Tengku Anis. Dilantik tanggal 13 Desember 2016 pada usia 47 tahun sebagai Raja Malaysia, menjadikannya sebagai Raja Termuda sepanjang sejarah Negeri Jiran. Ia tercatat sebagai Raja Malaysia ke-15.
Foto: picture-alliance/dpa/F.Ismail
Mengenyam pendidikan di Jerman
Sultan Muhammad V dikenal akan minatnya yang mendalam terhadap bidang akademik. Ia menempuh pendidikan di Oakham School Ruthland hingga tahun 1989. Kemudian ia melanjutkan pendidikan kajian diplomatik di St. Cross College dan kajian Islam di Oxford Centre hingga tahun 1991. Ia juga pernah menimba ilmu di Deutsche Stiftung Internationale Entwicklung, Berlin dan European Business School, London.
Foto: Colourbox/Anshar
Tidak memiliki pendamping
Sultan Muhammad V juga tercatat sebagai raja pertama Malaysia yang dilantik tanpa pendamping yang biasa disebut Raha Permaisuri Agong. Pada tanggal 15 November 2004 ia menikahi Tengku Zubaidah binti Tengku Norudin, bangsawan asal Thailand. Namun pernikahan mereka harus kandas pada tahun 2008.
Foto: Getty Images/Y. Mok
Pecinta olahraga ekstrem
Olahraga ekstrem seperti balapan offroad, memanah, berkuda, golf, dan bowling adalah sederet kegemaran Sultan Muhammad V. Ia bahkan diketahui memelihara tiga ekor singa serta membangun ´Taman Safari Mini´ di kediamannya. Selain sebagai raja, ia juga menyandang jabatan sebagai Pemerintah Tertinggi Angkatan Tentera Malaysia, sehingga ia dikenal aktif berperan serta dalam misi keselamatan.
Foto: KNA
Nikahi Miss Moscow
6 Januari 2019, untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia, Yang Dipertuankan Agong turun tahta sebelum masa tugasnya berakhir. Hal ini diiringi kontorversi sebab selama dua bulan terakhir, ia cuti dengan alasan kesehatan. Belakangan diketahui Sultan Muhammad V menikahi Oksana Voevodina, Miss Moscow 2015 pada tanggal 22 November 2018 di Barvikha, daerah yang dihuni kaum elite Rusia di Moskow.
Foto: Twitter/Nursafhia
Spekulasi
Sejak Malaysia merdeka dari Inggris tahun 1957, belum pernah seorang raja turun tahta sebelum periodenya berakhir. Desas desus yang beredar, penyebab mundurnya Sultan Muhammad V adalah akibat kontroversi pernikahannya. Namun, pihak istana tidak menjelaskan secara resmi alasan Yang Dipertuan Agong ke-15 mundur dan kembali ke Kelantan. Jabatan sultan di Malaysia berfungsi untuk tujuan seremoni.
Foto: Getty Images/M. Rasfan
Siapa berikutnya?
Selama dua tahun menjabat, Sultan Muhammad V kerap serukan pesan "persatuan" dan "toleransi". Ia meninggalkan kesan karena minta agar gajinya dipotong demi bantu membayar utang Malaysia. Ia juga rajin mengunjungi warga di perkampungan. Jabatan raja di Malaysia dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh Penjaga Segel Penguasa dengan persetujuan 9 negara bagian. Ed:rap/ts (dari berbagai sumber).
Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, salah satu tokoh politik terlama di dunia, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia akan fokus pada menulis setelah menderita kekalahan. Politisi berusia 97 tahun itu dengan partai barunya berada di urutan keempat dan kehilangan kursi yang telah lama dipegangnya di pulau resor Langkawi. Mengomentari kekalahannya, Mahathir menyatakan menerima kekalahan itu.
"Banyak peristiwa yang terjadi di negara ini yang belum tercatat, termasuk yang terjadi selama pemerintahan Inggris," tulis Mahathir di halaman Facebook-nya.
Selama tahun pertamanya berkuasa pada 1981, Mahathir telah membatasi masuknya impor dan kontrak Inggris dalam kebijakan yang dikenal sebagai "Buy British Last" sebagai tanggapan atas penjajahan Inggris. Dia juga dikenal sebagai pengeritik tajam politik Barat. Selain itu, adalah seorang penulis yang produktif dengan banyak buku dan sebuah blog.
Mahathir Mohamad memegang rekor Dunia Guinness sebagai "perdana menteri tertua di dunia" ketika menjadi perdana menteri lagi tahun 2018, hanya dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-93.