Tahun 1981, terakhir kali serangga ‘giant‘ itu terlihat. 38 tahun kemudian, lebah Wallace ditemukan tim ilmuwan di Maluku Utara. Menurut laporan, serangga itu ukurannya empat kali lebih besar dibanding lebah madu Eropa.
Iklan
Bagi para peneliti temuan ini disebut sebagai kabar "luar biasa" yang menggembirakan. Kemunculan lebah Wallace dikabarkan ke seluruh dunia pada hari Kamis (21/02). Disebutkan ada jenis lebah raksasa dunia yang kembali ditemukan di kepulauan rempah-rempah Maluku setelah tidak pernah terlihat lagi selama hampir empat dasawarsa.
"Melihat secara langsung, melihat betapa indah dan besarnya jenis serangga ini, dan mendengar degung dan kepakan sayapnya yang besar,” kata Clay Bolt, fotografer spesifikasi lebah, kepada organisasi lingkungan Global Wildlife Conservation (GWC).
Lebah raksasa ini pertama kali didokumentasikan pada abad ke-19 oleh naturalis berkebangsaan Inggris, Alfred Russel Wallace. Menurut GWC lebah raksasa tersebut terakhir kali terlihat tahun 1981. Dan baru Februari 2019, Bolt menemukan satu lebah raksasa di sebuah pulau di sebelah utara Maluku. "Impian saya saat ini adalah mewujudkan agar lebah ini menjadi simbol perlindungan alam di bagian wilayah Indonesia ini," katanya fotografer itu.
Lebah bernama latin Megachile pluto itu berukuran empat kali lebih besar dari lebah madu. Panjang tubuh lebah betina bahkan bisa berukuran sampai 4 cm.
Eli Wyman, pakar lebah dari Universitas Princeton berharap bahwa temuan ini bisa mendukung penelitian berikutnya, "agar kita dapat lebih memahami bagaimana kehidupan lebah yang sangat istimewa ini" dan mencegahnya dari kepunahan.
Lebah rasksasa Wallace masuk dalam daftar merah binatang yang terancam punah.
Mereka hidup dari bunga. Dengan menghampiri bunga-bunga, mereka menyebar serbuk sari sehingga tumbuhan bisa berkembang biak.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Lebah Madu
Inilah yang paling jago di antara hewan penyerbuk. Lebah madu mengunjungi berbagai jenis bunga dan membawa sari serta serbuk bunga ke sarangnya. Tapi saingan mereka banyak. Ribuan spesies lebah lain juga mengadakan penyerbukan. Selain itu, ada serangga lain juga.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Bumble Bee
Seperti lebah madu, hewan ini termasuk genus Bombus. Ukurannya lebih besar dan berambut lebih lebat dari lebah madu. Mereka juga mengincar sari bunga. Caranya, mereka menghisap sari bunga dengan lidahnya yang berbulu. Seperti lebah madu, mereka binatang sosial, dan hidup bergerombol dengan seorang ratu yang jadi pemimpin. Tapi sebuah koloni Bumble Bee hanya terdiri dari ratusan hewan.
Tawon secara umum citranya kurang bagus. Hewan ini suka menyengat jika merasa terancam, dan sengatannya bisa berbahaya. Sebagian besar jenis tawon tidak berperan dalam penyerbukan. karena tubuhnya tidak berambut sehingga tidak ada serbuk bunga yang melekat. Namun tawon madu punya semacam kantung pada lehernya, di mana ia menempatkan sari dan serbuk bunga.
Foto: Colourbox
Lalat Bunga
Hewan ini hampir serupa dan sewarna dengan lebah dan tawon, sehingga tampak berbahaya. Tapi mereka bahkan tidak bisa menyengat. Mereka juga suka sari bunga dan serbuknya. Dengan terbang dari bunga ke bunga mereka ikut melakukan penyerbukan. Larva hewan ini juga berguna karena memangsa hama tumbuhan.
Foto: picture alliance/H. Bäsemann
Kupu-Kupu
Sejauh ini tercatat 18.000 jenis kupu-kupu dan hampir semua cantik serta warna-warni. Dengan kakinya yang halus dan tubuh kecil, mereka tidak bisa mengangkut banyak serbuk bunga seperti lebah, tetapi mereka juga ikut menyerbuki bunga. Kupu-kupu bisa melihat warna merah, sehingga dengan mudah tertarik untuk terbang ke bunga. Berbeda dengan lebah yang buta warna merah.
Foto: MEHR
Ngengat
Mereka berasal dari satu famili seperti kupu-kupu. Bedanya, mereka tidak terlalu warna-warni, karena aktif di malam hari. Sejumlah jenis ngengat juga senang menghampiri bunga. Misalnya Wolfsmilchschwärmer (foto). Beberapa jenis ngengat, juga waktu masih berupa ulat dianggap hama.
Foto: picture-alliance/Arco Images/J. Fieber
Rosenkäfer (Kumbang Mawar)
Kumbang juga mengadakan penyerbukan bunga? Ya, sebagian melakukannya. Misalnya Rosenkäfer (foto). Hewan dewasa menjilat luka pohon, juga menghisap sari bunga dan buah-buahan. Di seluruh dunia, tercatat sekitar 4.000 jenis kumbang mawar.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/J. Fieber
Burung Kolibri
Bukan hanya serangga yang melakukan penyerbukan, melainkan juga burung. Burung berparuh panjang seperti Kolibri mengangkut serbuk dari satu bunga ke bunga berikutnya, jika menghisap nektar. Ilmuwan mengungkap, melalui proses evolusi, beberapa jenis bunga bahkan berkembang ke bentuk tertentu agar menarik perhatian kolibri.
Foto: CC BY 2.0: KevinCole/flickr.com
Sunbird (Burung Matahari)
Seperti Kolibri, burung yang dikenal dengan nama Burung Matahari ini juga suka sari bunga. Burung ini hanya berukuran sekitar 12 cm dan sangat suka bunga kembang sepatu.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/M. Woike
Kelelawar
Orang biasanya tidak memperhitungkan mereka jika mendiskusikan penyerbuk. Padahal sejumlah jenis kelelawar hanya mengkonsumsi sari bunga, yang mereka hisap dengan lidah yang panjang. Bahkan ada tumbuhan, yang sepenuhnya tergantung pada kelelawar untuk berkembangbiak.
Lemur
Primata seperti Mausmaki (foto) adalah hewan penyerbuk utama di madagaskar. Sejumlah jenis pohon berkembangbiak hanya dengan bantuan hewan ini. Jika hewan ini menyusupkan kepalanya ke dalam bunga untuk minum sari bunga, sari bunga melekat pada hidung mereka dan dibawa ke bunga lain.
Foto: Imago
Reptil
Beberapa jenis ular dan kadal seperti Gecko (foto) juga membantu penyerbukan. Terutama di pulau-pulau, karena di sana gecko tidak punya banyak musuh alamiah dan jumlahnya lebih banyak. Ilmuwan menduga, oleh sebab itu, gecko lebih sering keluar dari persembunyiannya dan ikut mengkonsumsi sari bunga dan buah-buahan. Penulis: Brigitte Osterath (ml/hp)