1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikSpanyol

RUU Amnesti Spanyol bagi Separatis Catalionia Picu Kerusuhan

8 November 2023

Para pengunjuk rasa sayap kanan menentang rancangan amnesti PM Pedro Sanchez kepada pihak yang terlibat dalam upaya kemerdekaan Catalonia tahun 2017 silam.

Unjuk rasa di Spanyol
Sekitar 7.000 orang berunjuk rasa dengan damai, sebelum akhirnya sekelompok kecil demonstan mencoba menerobos garis polisiFoto: Paul White/AP/dpa/picture alliance

Aksi protes di Madrid menentang negosiasi antara pemerintah sementara Spanyol dan partai-partai separatis Catalan mengenai usulan amnesti bagi ribuan orang yang terlibat dalam gerakan kemerdekaan Catalonia tahun 2017, berubah menjadi kerusuhan pada Selasa (07/11) malam.

Polisi setempat menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat ke beberapa demonstran, di mana pihak polisi menyebut pengunjuk rasa telah melempari mereka dengan batu dan benda-benda lainnya.

RUU Amnesti usulan PM Pedro menimbulkan kerusuhan di Madrid, Selasa (07/11)Foto: Paul White/AP/dpa/picture alliance

Tayangan televisi menunjukkan beberapa pengunjuk rasa terlihat memberkan penghormatan kepada Nazi dan mengibarkan bendera kediktatoran Franco.

Menurut pemerintah, sekitar 7.000 orang mengikuti aksi protes yang berlangsung pada Selasa (07/11) di dekat markas besar nasional Partai Sosialis Spanyol dan Parlemen.

Perjanjian amnesti yang begitu diperdebatkan

Pemerintah sementara Spanyol, yang dipimpin oleh Partai Sosialis (PSOE) Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez, berencana untuk mengamankan masa jabatan berikutnya dengan cara mendapatkan dukungan dari partai-partai separatis Catalonia, melalui rancangan undang-undang (RUU) amnesti dan lebih banyak konsesi.

Partai oposisi terbesar yakni Partai Rakyat (PP) yang konservatif dan partai populis sayap kanan Vox justru menentang konsesi-konsesi tersebut. Namun, PSOE telah mencapai kesepakatan dengan Partai Kiri Republik Catalonia (ERC).

Sementara persetujuan dari partai Junts, yang dipimpin oleh pemimpin separatis Catalonia yang mengasingkan diri, Carles Puigdemont, masih diperlukan untuk menyetujui RUU amnesti tersebut.

Sanchez di bawah tekanan

Seorang juru bicara partai sayap kanan Vox mengatakan bahwa partainya tidak mendukung aksi kekerasan apa pun termasuk pada insiden kerusuhan tersebut, namun mendukung protes antipemerintah.

Sementara itu, Sanchez mengecam aksi protes serupa, dengan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa dipimpin oleh "kaum reaksioner."

"(Saya menyampaikan) salam kehangatan dan dukungan saya untuk para anggota Partai Sosialis yang mengalami pelecehan oleh kaum reaksioner di markas besar mereka," tulisnya di platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.

"Menyerang markas besar Partai Sosialis Spanyol sama saja dengan menyerang demokrasi," tambahnya.

RUU amnesti ini begitu penting bagi Sanchez. Jika dia tidak membentuk pemerintahan baru pada 27 November mendatang, pemilu baru akan kembali diadakan pada 14 Januari.

RUU ini akan membantunya untuk mendapatkan dukungan dari anggota parlemen pendukung kemerdekaan, yang sangat penting untuk membentuk pemerintahan baru.

kp/rs (AFP, AP, dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait