1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndia

Ratan Tata, Taipan Industri India Tutup Usia

10 Oktober 2024

Ratan Tata, mantan ketua Tata Group, yang menjadi salah satu konglomerat terbesar di dunia, meninggal dunia di Mumbai, India, di usia 86 tahun.

Ratan Tata, konglomerat India
Ratan Tata, konglomerat IndiaFoto: Sebasrtian Derungs/AFP/Getty Images

Dalam sebuah pernyataannya Tata Grup India menyampaikan bahwa Ratan Tata, mantan ketua Tata Group, meninggal dunia pada hari Rabu (09/10) di usia 86 tahun.

"Dengan rasa kehilangan mendalam, kami mengucapkan selamat tinggal kepada Tn. Ratan Naval Tata, seorang pemimpin yang benar-benar luar biasa, yang kontribusinya tak terukur dan telah membentuk tidak hanya Tata Group tetapi juga tatanan negara kita," tulis N. Chandrasekaran, Ketua Tata Sons.

Sebelumnya, pada hari Senin (07/10), Tata mengatakan di media sosial bahwa ia menjalani pemeriksaan medis rutin karena usianya dan kondisi medis yang tidak disebutkan di sebuah rumah sakit Mumbai.

PM Modi sebut Tata sebagai pemimpin visioner

Perdana Menteri India Narendra Modi menggambarkan Tata sebagai pemimpin visioner dan manusia yang luar biasa.

"Ia memberikan kepemimpinan yang stabil kepada salah satu rumah bisnis tertua dan paling bergengsi di India. Pada saat yang sama, kontribusinya jauh melampaui ruang rapat," kata Modi di X.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Ratan Tata "sangat peduli untuk menjadikan India lebih baik." Ia memuji warisan bisnis dan filantropi Tata, menyoroti peran pentingnya dalam membimbing dan mengembangkan kepemimpinan bisnis modern di India.

Ratan Tata lahir di Bombay, sekarang Mumbai, pada tahun 1937, dalam keluarga Parsi Zoroaster.

Setelah lulus arsitektur dari Universitas Cornell di Amerika Serikat, Tata kembali ke India tahun 1962. Ia kemudian bergabung dalam bisnis keluarga, yang didirikan di bawah kekuasaan kolonial Inggris, bekerja di perusahaan baja dan motor Tata.

Tata mengambil alih pimpinan Tata Group dari pamannya pada tahun 1991. Saat itu juga ekonomi India terbuka untuk reformasi pasar bebas yang radikal.

Mengubah Tata Group jadi konglomerat global

Tata Sons pertama kali didirikan pada tahun 1868 sebagai perusahaan perdagangan oleh Jamsetji Tata. Pada tahun 2023-24, perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar $165 miliar (sekitar Rp2,8 kuadriliun).

Saat ini, grup ini terdiri dari lebih dari 30 perusahaan di sepuluh sektor, yang beroperasi di lebih dari 100 negara. Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 1 juta orang, menurut situs web grup tersebut.

Selama lebih dari 20 tahun kepemimpinannya, Ratan Tata dianggap berjasa memperluas dan mendiversifikasi perusahaan menjadi salah satu konglomerat terbesar di dunia, dan perusahaan global utama.

Sebagian besar dari upaya ini adalah dengan merambah pasar global dengan melakukan akuisisi besar tepat saat India mulai membuka ekonominya bagi dunia.

Pada tahun 2000, grup itu membeli perusahaan teh Inggris Tetley. Pada tahun 2007, ia mengatur pengambilalihan perusahaan asing terbesar di India, dengan menambahkan pembuat baja Anglo-Belanda Corus ke portofolio Tata senilai $13 miliar.

Pada tahun 2008, Tata Motors membeli merek mobil mewah Inggris Jaguar dan Land Rover dari Ford Motor Co. seharga $2,3 miliar. Pada tahun 2021, Tata Group membeli Air India milik negara.

Ingin terus bertumbuh

"Itu adalah upaya untuk terus bertumbuh dan mengubah aturan dasar untuk mengatakan bahwa kita dapat tumbuh melalui akuisisi yang sebelumnya tidak pernah kita lakukan," kata Tata dalam sebuah wawancara dengan Stanford Graduate School of Business pada tahun 2013.

Tata juga membangun Indica, model mobil pertama yang dirancang dan dibuat di India. Tata Nano kemudian menjadi mobil termurah di dunia, dengan harga sekitar $1.200 atau sekitar Rp18 juta.

Mobil ini disebut-sebut sebagai model transportasi pribadi yang terjangkau bagi masyarakat umum. Namun, produksinya dihentikan setelah 10 tahun karena masalah keselamatan.

Ratan Tata resmi mengundurkan diri sebagai ketua Tata Sons pada ulang tahunnya yang ke-75 pada bulan Desember 2012. Ia digantikan oleh Cyrus Mistry.

Namun di tahun 2016, ia kembali dari dari masa pensiun untuk menjabat sebagai ketua Tata Sons, hingga penggantinya, N. Chandrasekaran, diangkat pada awal tahun 2017.

Setelah pensiun, lelaki yang tidak pernah menikah ini berfokus pada kepemimpinan lembaga amal grup dan berinvestasi di beberapa perusahaan rintisan paling menjanjikan di India.

Tata menerima Padma Bhushan, salah satu penghargaan sipil paling terhormat di India, pada tahun 2000 dan "Padma Vibhushan" pada tahun 2008.

ae/yf (Reuters, AFP, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait