Rating Membaik, Indonesia Berpeluang Tingkatkan Utang
13 April 2018
Indonesia kini bisa mendapat pinjaman dengan kondisi yang lebih lunak setelah lembaga rating Moody's meningkatkan status Indonesia menjadi baa2. Perekonomian nasional dianggap cukup kokoh buat menghadapi gejolak pasar.
Iklan
Menyusul meningkatnya kepercayaan pasar terhadap perekonomian Indonesia, lembaga pemeringkat kredit Moody's menaikkan rating utang Indonesia dari Baa3 menjadi Baa2. Dengan langkah tersebut, Moody's mengikuti lembaga pemeringkat lain yang telah lebih dulu menaikkan rating Indonesia.
Baa2 mengindikasikan kemampuan sebuah negara untuk membayar utang jangka pendek dengan risiko moderat. Peringkat ini berada dua level di atas predikat spekulatif yang menjadi batas kelayakan investasi. Dengan rating tersebut Indonesia bisa berharap mendapat pinjaman dengan kondisi yang sedikit lebih lunak.
Sebagai perbandingan Moody's menempatkan Malaysia di peringkat A3 dengan kemampuan membayar utang yang tinggi. Saat ini rating Malaysia berada dua peringkat di atas Indonesia.
Menurut Statistik Utang Luar Negeri yang dirilis Bank Indonesia, utang pemerintah saat ini mencapai 4000 triliun Rupiah. Inilah daftar negara dan lembaga internasional yang meminjamkan uang paling banyak buat Indonesia
Foto: picture alliance/AFP Creative/K. Bleier
1. Singapura
54,1 miliar Dollar AS atau sekitar 728 triliun Rupiah
Foto: O. Barbieri
2. Jepang
32,9 miliar Dollar AS atau sekitar 442,8 triliun Rupiah
Foto: Getty Images/AFP/Y. Tsuno
3. Bank Dunia
17,2 miliar Dollar AS atau sekitar 231,5 triliun Rupiah
Foto: ullstein - Giribas
4. Cina
14,3 miliar Dollar AS atau sekitar 192,5 triliun Rupiah
Foto: picture-alliance/dpa/H.H. Young
5. Amerika Serikat
10,3 miliar Dollar AS atau sekitar 138,6 triliun Rupiah
Foto: Getty Images/AFP/Joe Raedle
6. Belanda
9,3 miliar Dollar AS atau sekitar 125,1 triliun Rupiah
Foto: Jenifoto-Fotolia.com
7. Asian Development Bank
9 miliar Dollar AS atau sekitar 121,1 triliun Rupiah
Foto: Reuters/E. De Castro
7 foto1 | 7
Moody's menilai upaya pemerintah menekan defisit anggaran dan inflasi berhasil meningkatkan kepercayaan pasar dan membuat iklim investasi di Indonesia menjadi lebih stabil. "Meningkatnya cadangan devisa serta kebijakan fiskal dan moneter yang bijak memperkuat keyakinan Moody's bahwa ketahanan dan kapasitas Indonesia buat menghadapi gejolak semakin meningkat," tulis lembaga asal Amerika Serikat itu dalam keterangan persnya.
Langkah Moody's datang saat yang tepat untuk Presiden Joko Widodo yang membutuhkan dana tambahan buat mempercepat pembangunan infratruktur ekonomi dan pemerataan, terutama di daerah tertinggal.
Berdasarkan data Kementerian keuangan, total utang Indonesia saat ini mencapai Rp4.034,8 triliun dengan rasio sebesar 27,02% dari Produk Domestik Brutto. Lebih dari 80% utang tersebut dipinjam dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Sementara kepemilikan SBN oleh pihak asing saat ini ditaksir mencapai 39,3% dengan mayoritas SBN bertenor panjang.
Ranking Negara Idaman Investor
Sepuluh negara didaulat sebagai tujuan investasi terbaik sejagad oleh konsultan internasional, A.T. Kearney dan lembaga PBB, UNCTAD. Cina masih berada di urutan teratas, sementara prospek Indonesia melemah.
Foto: PHILIPPE LOPEZ/AFP/Getty Images
10. Jepang
Tidak sedikit perusahaan-perusahaan multinasional yang menggantungkan program riset dan pengembangannya pada Jepang. Selain itu negeri sakura juga dinilai prospektif sebagai pusat logistik regional. Secara umum, posisi Jepang masih kokoh karena geliat pasar di dalam negeri yang dinamis, buruh yang terdidik dan konsumen yang berpikiran maju.
Foto: Fotolia/lassedesignen
9. Inggris
Investor dari zona Euro aktif merambah sektor keuangan yang menjadi tulang punggung perekonomian Inggris. Kendati rencana referendum soal keanggotaan Inggris di Uni Eropa 2017 mendatang, London masih dianggap sebagai pusat keuangan dan pertukaran modal paling menjanjikan di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
8. Thailand
Thailand sejak lama menikmati kepercayaan tinggi di kalangan investor. Negeri gajah putih itu misalnya beberapa tahun lalu menggeser Cina sebagai negara produksi Toyota terbesar ketiga di dunia. Serupa dengan Malaysia, Thailand mengandalkan sektor otomotif dan elektronik untuk mendulang dana investasi asing.
Foto: imago/McPhoto
7. Mexiko
Murahnya upah buruh dan biaya transportasi, serta afiliasi yang kuat perekonomian Mexiko dengan negeri jiran, AS, membuat investor membanjiri negara di jantung Karibik itu. Kepercayaan terhadap perekonomian Mexiko terutama menguat setelah pemerintah membuka keran bagi investasi asing dalam program privatisasi perusahaan energi pelat merah.
Foto: picture alliance/Arco Images GmbH
6. Jerman
Jerman didaulat sebagai negara dengan sektor manufaktur paling canggih di dunia. Negeri di jantung Eropa ini berhasil menarik investor yang mencari iklim bisnis yang aman, berjangka panjang dan berkelanjutan. Ketika perekonomian lain di Eropa menyusut, Jerman justru tengah menikmati angka pertumbuhan yang signifikan.
Foto: Reuters
5. Brasil
Negeri samba ini bisa membanggakan diri sebagai negara tujuan investasi terbesar untuk pemodal dari negara-negara berkembang dan ambang industri. Ketika arus keluar investasi portfolio menderas, Brasil justru menikmati jenis investasi jangka panjang. Energi dan pertambangan adalah dua sektor yang paling menjanjikan buat investor.
Foto: Fotolia/marchello74
4. Indonesia
Sejatinya investor asing masih menaruh harapan tinggi pada perekonomian Indonesia yang digerakkan oleh konsumsi dan eksplorasi sumber daya alam. Namun kepercayaan anjlok setelah pemerintah menelurkan regulasi yang melarang ekspor mineral mentah. Kebijakan tersebut dikhawatirkan bakal mengotori iklim investasi di tanah air.
Foto: picture-alliance/dpa
3. India
India menyedot 25,5 miliar US Dollar dalam bentuk Investasi Asing Langsung (FDI). Namun kendati masih dipercaya sebagai negara idaman buat perusahaan multinasional, arus modal yang masuk berkurang sebanyak enam miliar US Dollar dibandingkan tahun 2012. Salah satu alasan terbesar adalah langkah pemerintah memperketat regulasi penanaman modal.
Foto: Getty Images
2. Amerika Serikat
Meski memuncaki indeks kepercayaan investasi asing langsung (FDI), posisi Amerika Serikat dalam daftar negara idaman tujuan investasi melorot tipis dibandingkan Cina. Sektor keuangan dan elektronik/komputer adalah alasan terbesar perusahaan asing ramai-ramai berinvestasi di negeri paman sam.
Foto: Reuters
1. Cina
Negeri tirai bambu sejauh ini memuncaki daftar popularitas negara tujuan investasi di dunia. Sebanyak 45 persen dari 150 perusahaan multinasional yang dilibatkan dalam jajak pendapat menyebut Cina sebagai negara idaman. Beberapa sektor yang menjadi primadona adalah telekomunikasi, otomotif dan konstruksi.