Kelompok bersenjata dilaporkan menyerbu hotel mewah di ibukota Bamako dan menyandera 170 orang. Saksi mata melaporkan kontak senjata. Sejauh ini belum jelas kelompok apa yang melakukan serangan itu.
Iklan
Sekitar 10 orang bersenjata menyerbu hotel mewah Radisson Blu di bagian barat ibukota Mali, Bamako dan melakukan aksi pennyanderaan. Manajer hotel melaporkan, dua orang penyerang bersembunyi di tingkat atas hotel dengan menyandera sedikitnya 140 tamu dan 30 pegawai hotel.
Dua perempuan dialporkan dibebaskan dan diamankan oleh petugas kepolisian. Seperti dilaporkan kantor berita Reuters, pelaku penyanderaan membebaskan sandera yang bisa melantunkan ayat Al Quran. Aparat keamanan Mali hanya menyebut pelaku serangan adalah kelompok jihadis. Tapi dari grup apa tidak ada keterangan.
Modusnya para penyerbu menggunakan mobil berpelat nomor diplomatik, untuk bisa lolos dari penjagaan ketat di seputar hotel. Radisson Blu terkenal sebagai hotel yang biasa digunakan para diplomat asing di Mali. Juga awak maskapai penerbangan Air France biasanya menginap di hotel ini. Petinggi keamanan Mali menyebutkan, hotel bersangkutan kini sudah dikepung aparat keamanan.
Dilaporkan terjadi aksi baku tembak antara para penyandera dengan aparat keamanan. Warga sudah diimbau agar tidak keluar rumah atau mendekati lokasi hotel. Kedutaan Amerika Serikat juga mengirim pesan twitter agar seluruh karyawan dan warga As jangan keluar rumah.
Aksi ini mengingatkan pada serangan serupa yang terjadi bulan Agustus silam. Saat itu juga terjadi aksi penyanderaan di sebuah hotel yang disewa oleh PBB untuk para petugasnya di Mali. Dalam aksi baku tembak dengan aparat keamanan dan militer ketika itu, sedikitnya 12 orang tewas.
Situasai kemanan di Mali dalam 3 tahun terakhir ini amat tegang. Akibat vakum kekuasaan di Bamako setelah sebuah kudeta, kelompok Tuareg dan jihadis menguasai kawasan utara Mali. Sejak 2013 pasukan helm biru PBB dalam misi MINUSMA bertugas di Mali untuk menjaga keamanan.
Serangan Teror di Nigeria
Teror Boko Haram di Nigeria terus berlanjut di tahun 2015. 2000 tewas dalam serangan terbaru. Tapi sebelumnya pun, korban keganasan kelompok ini tak terhitung lagi jumlahnya. Tapi kini Boko Haram diambang kehancuran.
Foto: picture alliance/AP Photo
Serangan Teror Terakhir?
Serangan teror besar terakhir yang dilancarkan Boko Haram adalah serangan bom ke pasar di Maiduguri 7 Maret 2015. Sedikitnya 58 orang tewas dan 140 cedera akibat serangan pembunuhan Saat pasar sedang sibuk itu. Beberapa minggu kemudian serangan Boko Haram mulai mereda dan bahkan dilaporkan kelompok teror Nigeria itu pecah dn makin lemah.
Foto: Tunji Omirin/AFP/Getty Images
Menculik Anak Perempuan
Kelompok teror Boko Haram menculik lebih 200 anak perempuan di Chibok 14 April 2014. Kelompok Islamis itu mengancam akan menjual mereka, memaksa menikah atau menjadikan mereka budak. Pertengahan Desember Boko Haram kembali culik sedikitnya 130 warga. Sejak 2011 hampir tiap pekan terjadi serangan atas gereja, kantor polisi, sekolah, universitas dan instansi pemerintah lainnya.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kembalikan Anak Perempuan Kami
Warga menggelar aksi protes dengan slogan #BringBackOurGirls yang menyebar luas ke seluruh dunia. Sejumlah selebriti ikut menggelar kampanye tersebut. Tapi hingga kini nasib para siswa perempuan yang diculik tetap tidak Jelas. Pemerintah Nigeria kewalahan dan dituduh korup serta tidak becus menanggulangi masalah.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Kurokawa
Serangan Teror Bom
Boko Haram juga melancarkan serangan bom di tempat keramaian umum, dengan tujuan menakuti warga. Ledakan bom di terminal bus di Gombe menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya. Ini merupakan serangan bom ke sekian kalinya terhadap berbagai terminal bus di Nigeria.
Foto: picture-alliance/dpa
Memburu Boko Haram
Kelompok pengaman swakarsa tradisional warga Maiduguri yang menyandang senapan, panah dan tombak yakin mereka bisa membantu militer memburu milisi Islamis Boko Haram di kawasan hutan di negara bagian Borno. Namun sejauh ini hasilnya adalah sebaliknya. Ribuan relawan tewas dibunuh milisi dalam aksi balas dendam, seperti yang terjadi dalam penyerbuan ke tangsi militer di kota Baga dan Doron Baga.
Foto: Reuters/Joe Penney
Bom Bunuh Diri Anak Perempuan
Memasuki tahun 2015, Boko Haram memperluas modus serangan bom bunuh diri dengan mengerahkan jihadis perempuan dan anak-anak. Dalam serangan bom bunuh diri di Potiskum 4 tewas dan 46 cedera, pelakunya seorang perempuan. Dalam serangan bunuh diri lainnya di sebuah pasar yang ramai di Maiduguri 19 orang tewas dan puluhan cedera. Pelakunya seorang anak perempuan berusia 10 tahun .