Ratusan Hilang Dalam Kecelakaan Kapal Pesiar di Cina
2 Juni 2015
Ratusan penumpang kapal pesiar yang karam di sungai Yangtze, Senin (01/06/15) belum diketahu nasibnya. Sejauh ini baru dilaporkan 12 selamat dan lima tewas. Aksi pertolongan terus dilakukan.
Foto: imago/Xinhua/Xiao Yijiu
Iklan
Dari 458 penumpang dan awak kapal pesiar Eastern Star yang karam di sungai Yangtze Senin (01/06/15) dilaporkan 12 berhasil diselamatkan dan lima tewas. Diantara yang selamat terdapat kapten kapal dan kepala teknisi. Media lokal melaporkan kedua awak kapal telah ditahan oleh polisi untuk dimintai keterangan.
Sementara itu aksi pertolongan terus dilakukan, sekitar 12 jam setelah kapal karam. Laporan resmi menyebutkan, kapal yang sedang melayari rute dari Nanjing ke Chongqing itu dihantam badai tornado dan dalam waktu hanya beberapa menit langsung karam. Mayoritas penumpang adalah manula berusia antara 50 hingga 80 tahun.
Kementrian Transportasi di Bejing seperti dikutip kantor berita resmi Xinhua menyebutkan, kapal yang naas itu dalam kondisi baik dan tidak kelebihan penumpang. Kapasitas kapal disebut bisa mengangkut hingga 530 penumpang. Juga perlengkapan jaket pelampung mencukupi bagi seluruh penumpang. Upaya pertolongan pertama terhambat angin kencang lapor Xinhua lebih lanjut.
Kecelakaan Kapal Terburuk
Tiap tahun rata-rata sekitar 500 orang meninggal dunia akibat kecelakaan kapal karam. Penyebab kecelakaan sebagian besar adalah jumlah penumpang yang melebihi kapasitas angkut, kapal bobrok dan cuaca buruk.
Foto: Reuters
Cina 2015
Kapal pesiar "Eastern Star" yang mengangkut 458 penumpang dan awak karam di sungai Yangtze setelah dihantam badai Tornado. Nasib ratusan penumpang masih belum Jelas. Sejauh ini regu penolong dan evakuasi baru berhasil menyelamatkan 12 penumpang dan mengevakuasi 5 jenazah korban.
Foto: Reuters/Chen Zhuo/Yangzi River Daily
Korea Selatan: 2014
Hampir 300 orang, 250 diantaranya anak sekolah, dinyatakan tewas, dalam kecelakaan kapal Sewol pada 16 April 2014. Kapal dengan 476 penumpang dan awak ini karam di perairan pulau Donggeochado. Tujuh bulan setelah kecelakaan kapten kapal Lee Jun Seok dinyatakan bersalah menelantarkan penumpang. Ia diganjar 36 tahun penjara.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Filipina: 2013, 2008
Sedikitnya dua kali kecelakaan feri terbesar terjadi di Filipina dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2013, 71 orang tewas dan tahun 2008 lebih dari 800 orang terenggut nyawanya.
Foto: AFP/Getty Images
Tanzania: 2012
Regu penyelamat berusaha menolong korban kecelakaan feri di Malindi, Zanzibar tanggal 18 July , 2012. Sebanyak 144 orang ternggut nyawanya atau hilang. Kecelakaan sebelumnya terjadi tahun 2011, yang menyebabkan lebih dari 200 orang tewas.
Foto: AFP/Getty Images
India: 2012
Pada tahun yang sama, di India juga terjadi kecelakaan feri. Feri tenggelam di Sungai Brahmaputra dan terbagi dua. Lebih dari 200 orang tewas.
Foto: AFP/Getty Images
Tanzania: 2011
Di Tanzania, tahun 20011 terjadi kecelakaan feri yang menwaskan 200 an orang. tampak kerabat dan keluarga membaca daftar nama penumpang kapal naas itu.
Foto: AFP/Getty Images
Indonesia, Langganan Kecelakaan
Di Indonesia, kecvelakaan feri kerap terjadi. tahun 2000, 2005, 2006, 2009, kecelakaan feri besar terjadi di beberapa pulau di tanah air. Dalam gambar tampak kecelakaan di Makassar, Sulawesi tanggal 11 Januari 2011.
Foto: AFP/Getty Images
Indonesia: 2006
Tampak pada gambar ini, seorang perempuan yang selamat dalam kecelakaan feri di Rembang, Jawa Tengah, pada tanggal 30 Desember 2006, tengah dibantu petugas.
Foto: AFP/Getty Images
Gambia: 2002
Di gambia, lebih dari 1,800 tewas dalam kecelakaan ferry- Joola di pantai Gambia. Rute kapal adalah dari Casamance menuju ke Dakar.
Foto: AFP/Getty Images
9 foto1 | 9
PM Cina awasi evakuasi
Pemerintah di Beijing juga bereaksi cepat menanggapi bencana tersebut. PM Li Keqiang dilaporkan sudah berada di lokasi kecelakaan, hari Selasa (02/06/15), beberapa jam setelah kejadiaan naas itu. PM Li bersama dua pejabat senior di pemerintahan Cina disebut akan mengawasi evakuasi korban kapal karam itu.
Juga Presiden Xi Jinping sudah mengeluarkan perintah untuk mengerahkan segala kemampun bagi pertolongan para korban serta tindakan pengamanan lebih baik. Lebih dari 50 perahu dan 3.000 orang petugas pertolongan dan evakuasi terus melakukan tugasnya.
Kapal pesiar itu disebutkan dalam posisi terbalik dan terbenam setengahnya di sungai Yangtze. yang berkedalaman 15 meter, di kawasan Hubei. Kapal itu juga terbawa aruis hingga 3 km dari lokasi kecelakaan. Regu penolong mengharapkan posisi kapal memungkinkan banyak penumpang bisa diselamatkan.
Keluarga korban sejauh ini dengan cemas menantikan kabar menyangkut sanak keluarganya. Banyak penumpang kapal adalah pensiunan yang berangkat berombongan. Mereka juga mengecam kapten kapal yang dituding menyelamatkan diri sendiri di saat kapal mulai karam.