Pelajar Indonesia di Taiwan Dijebak Dalam Skema Kerja Paksa
3 Januari 2019
Ratusan pelajar Indonesia yang mendapat beasiswa di Taiwan mengaku dipaksa bekerja selama empat hari per pekan di sebuah pabrik. Kongkalikong antara universitas dan perusahaan kini diselidiki oleh Kementerian Pendidikan.
Iklan
Pemerintah Indonesia secara sepihak menangguhkan program beasiswa di Taiwan setelah muncul laporan mengenai praktik kerja paksa yang dialami pelajar Indonesia. Sebelumnya harian South China Morning Post melaporkan dalam satu kasus, pelajar Indonesia hanya diizinkan berkuliah selama dua hari sepekan, sementara sisa empat hari dia harus mengemas 30.000 lensa kontak selama 10 jam/hari.
Kabar tersebut diungkap seorang legislator Taiwan, Ko Chih-en, kepada media-media lokal pekan lalu. Ia mengklaim enam universitas ketahuan mengirimkan pelajar magang asing untuk bekerja di pabrik-pabrik. Ko menemukan korban antara lain 300 pelajar Indonesia berusia kurang dari 20 tahun yang terdaftar di Universitas Hsing Wu di New Taipei City.
Ironisnya program beasiswa New Southbound Policy (NSP) yang digagas oleh pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen diniatkan untuk meningkatkan kerjasama dengan 18 negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Australasia.
Dijemput bus untuk kerja paksa
Taiwan News melaporkan para pelajar Indonesia hanya menghadiri kuliah pada Kamis dan Jumat. Sementara dari hari Minggu hingga Rabu mereka dijemput oleh bus setiap hari dan diantar ke sebuah pabrik di kota Hsinchu.
Mahasiswa Bali Peneliti Teknologi Nano di Jerman
I Putu Eka Widya Pratama menjadi bagian dari tim penelitian teknologi nano di pusat riset terkemuka Jerman, Forschungszentrum (FZ) Jülich. Pengalamannya kami sajikan lewat galeri gambar berikut ini.
Foto: DW/N. Ahmad
Menjadi bagian dari pusat riset ternama
I Putu Eka Widya Pratama, mahasiswa Indonesia asal Desa Kedonganan, Bali, melakukan penelitian untuk menyelesaikan tesisnya di Forschungszentrum (FZ) Jülich. Lembaga riset FZ Jülich merupakan pusat penelitian yang telah melahirkan banyak ilmuwan yang berjasa bagi perkembangan sains dan teknologi dunia. Salah satunya adalah Peter Grünberg.
Foto: DW/N. Ahmad
Ilmuwan Jerman peraih Nobel Fisika
Di FZ Jülich, Eka melakukan penelitian di Peter Grünberg Institut (PGI). Institut ini mendedikasikan namanya untuk ilmuwan Jerman yang meneliti di FZ Jülich, Peter Grünberg, yang menerima Nobel Fisika di tahun 2007. Atas jasanya, kini kita bisa memiliki hard disk drive yang memiliki kapasitas penyimpanan hingga ukuran terabita (TB).
Foto: Forschungszentrum Jülich
Mikroskop alat bantu riset yang sangat penting
Dalam penelitiannya, Eka bertugas membuat instrumen riset berbentuk jarum yang berukuran nanometer. Jarum ini akan digunakan sebagai semikonduktor nano chip untuk ponsel maupun komputer. Oleh karena itu, Eka sangat mengandalkan mikroskop untuk dapat melihat jarum berukuran nano yang ia buat.
Foto: DW/N. Ahmad
Instrumen riset yang tak kasatmata
Ini adalah foto hasil tangkapan kamera mikroskop dari instrumen riset Eka yang sebenarnya berukuran sangat kecil. Jarum dalam gambar sebenarnya berukuran 7,5 mikrometer. Bisa Anda bayangkan betapa kecilnya jarum tersebut, mengingat 1 mikrometer sama dengan 0,0001 centimeter!
Foto: DW/N. Ahmad
Ingin bekerja di perusahaan pembuatan chip nano
Mahasiswa Teknik Fisika RWTH Aachen ini berniat untuk melanjutkan studi doktoral setelah ia selesai dengan kuliah S2-nya. Ia juga berharap untuk bisa bekerja di perusahaan pembuat nano chip. (na/ts)
Foto: DW/N. Ahmad
5 foto1 | 5
Celakanya, meski mengetahui kebanyakan pelajar beragama Islam, mereka tetap mendapatkan makan siang yang terbuat dari daging babi. Namun ketika para pelajar mengeluh kepada manajemen universitas, mereka diminta tetap bersabar. Jika mahasiswa membantu perusahaan, perusahaan akan membantu universitas. Hal ini rupanya telah menjadi skema terselubung di Taiwan.
Menurut Ko, program mengirimkan mahasiswa muda untuk melakukan 'magang' di pabrik-pabrik menjadi cabang bisnis yang menjanjikan. Makelar yang berhasil mendatangkan mahasiswa dikabarkan bisa mendapat uang 'fee' senilai hampir Rp. 100 juta untuk 1.000 kepala.
Ko Chih-en mengatakan, untuk itu universitas meminta subsidi dari Kementerian Pendidikan untuk menggelar "kelas spesial" buat mahsiswa asing. Dana subsidi itu antara lain digunakan buat membayar makelar.
Ranking Pendidikan Negara-negara ASEAN
Kualitas pendidikan Indonesia tertinggal bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih miskin. Tapi bagaimana sistem pendidikan kita ketimbang jiran lain di ASEAN?
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
1. Singapura
Dengan skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013 silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan.
Foto: picture-alliance/dpa
2. Brunei Darussalam
Dengan nilai Indeks Pendidikan alias EDI sebesar 0,692, Brunei Darussalam menempati posisi 30 di dunia dan nomer dua di Asia Tenggara. Tidak mengherankan, pasalnya pemerintah Brunei menanggung semua biaya pendidikan, termasuk ongkos penginapan, makanan, buku dan transportasi.
Foto: REUTERS/Ahim Rani
3. Malaysia
Dengan tingkat literasi penduduk dewasa yang mencapai 94%, tidak heran jika Malaysia mampu membukukan skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP. Negeri jiran itu menempati posisi 62 dalam daftar pendidikan terbaik di dunia dan ketiga di ASEAN.
Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images
4. Thailand
Thailand adalah salah satu negara ASEAN yang memiliki anggaran pendidikan tertinggi, yakni 7,6% dari Produk Domestik Brutto. Saat ini negeri gajah putih itu menempati posisi 89 di dunia dengan skor EDI sebesar 0.608.
Foto: Taylor Weidman/Getty Images
5. Indonesia
Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah.
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
6. Filipina
Tingkat kegagalan murid menuntaskan sekolah di FIlipina termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 24,2%. Tidak heran jika Filipina saat ini menempati posisi 117 di dunia dengan skor 0,610. Namun begitu sebanyak 64% penduduk setidaknya menuntaskan pendidikan menengah.
Foto: picture-alliance/dpa/D. M. Sabagan
7. Vietnam
Vietnam yang berada di posisi 121 memiliki kualitas pendidikan yang lebih rendah ketimbang Irak dan Suriah. Saat ini Vietnam mencatat skor EDI 0,513 dan tingkat literasi penduduk dewasa sebesar 93,5%.
Foto: Hoang Dinh Nam/AFP/Getty Images
8. Kamboja
Meski banyak mencatat perbaikan dalam satu dekade terakhir, Kamboja tetap bertengger di peringkat 136 di dunia dengan skor 0,495. Wajah pendidikan negeri jrian itu termasuk yang paling muram, dengan tingkat kegagalan murid sebesar 35,8% dan hanya 15,5% penduduk yang mengenyam pendidikan tingkat menengah.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
9. Laos
Tingkat literasi penduduk dewasa di Laos tergolong yang paling rendah, yakni 72,7%. Setidaknya 40% penduduk belum pernah mengecap pendidikan formal dan 139.
Foto: DW/E. Felden
10. Myanmar
Berpuluh tahun terkekang dalam cengkraman kekuasaan junta Militer, Myanmar sedang membangun kembali pendidikannya yang tertinggal. Saat ini Myanmar berada di urutan 150 di dunia dengan skor EDI 0.371. Tercatat hanya 19% penduduk Myanmar yang pernah mengecap pendidikan tingkat menengah.
Foto: DW/S. Hofmann
10 foto1 | 10
Menteri pendidikan Taiwan janji investigasi
Kepada Taiwan News Menteri Pendidikan, Yao Leeh-ter, mengaku tahun lalu telah mengundang rektor dari ke-enam univeristas untuk mempeingatkan mereka agar tidak melanggar ketentuan Undang-undang. Kini dia akan menggelar investigasi dalam kasus yang melibatkan mahasiswa Indonesia.
Kementerian Pendidikan sebenarnya juga melarang kegiatan magang untuk mahasiswa asing yang baru memulai kuliah. Direktur Departemen Pendidikan Vokasi dan Teknologi, Yang Yu-hui dikutip mengatakan mahasiswa penerima beasiswa NSP tidak diizinkan bekerja di tahun pertama dan selanjutnya hanya mendapat izin untuk bekerja selama maksimal 20 jam per pekan.
Kasus yang melibatkan mahasiswa Indonesia bukan pula kasus pertama. Sekitar sebulan silam kasus serupa menimpa 40 mahasiswa beasiswa asal Sri Lanka di Universitas Kang Ning di Tainan yang harus bekerja di rumah jagal. Kepada media-media Sri Lanka, mereka mengaku diberlakukan bak tenaga kerja asing ilegal, ketimbang mahasiswa.
rzn/as (scmp, taiwan news, thejakartapost)
Persiapan Kuliah di Jerman
Dapatkan di sini petunjuk bagi mahasiswa baru di universitas di Jerman, mulai dari memilih jurusan, pendaftaran mahasiswa baru atau biaya kuliah.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Baumgarten
Persyaratan penerimaan di perguruan tinggi
Informasi mengenai penerimaan, penguasaan bahasa Jerman dan surat-surat lainnya yang harus dilampirkan saat pendaftaran dapat diperoleh di lembaga pertukaran akademis Jerman, DAAD (Deutsches Akademisches Austauschdienst). Mohon diperhatikan: semua ijazah harus dilegalisir dan diterjemahkan oleh penerjemah yang disahkan.
Reformasi Bologna
Tahun 1999 sebanyak 29 menteri pendidikan Eropa menyepakati reformasi Bologna, yang antara lain memutuskan sistem perguruan tinggi yang seragam untuk seluruh Eropa yaitu program bachelor dan master. Jerman juga ikut menandatangani. Kini jumlah negaranya telah meningkat menjadi 40.
Foto: Colourbox/Syda Productions
Kursus bahasa Jerman
Peminat yang ingin kuliah di Jerman dengan bahasa perantara bahasa Jerman dan bukan bahasa Inggris, harus membuktikan kemampuan menguasai bahasa Jerman. Kursus bahasa Jerman dapat dilakukan di universitas Jerman atau Goethe-Institut. Untuk program master dalam pengantar Jerman, rata-rata dibutuhkan tes bahasa Jerman DSH atau TestDaF.
Foto: iStockphoto
Sarana untuk ilmuwan dan peneliti
Perguruan tinggi yang ingin merekrut ilmuwan dan peneliti unggul dunia harus memberikan tawaran yang menarik. Disamping menjanjikan tempat kerja bagi istri atau suaminya, sejumlah universitas Jerman juga mengupayakan taman kanak-kanak atau sekolah untuk anak-anaknya.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Schackow
Sistem ganda
Beberapa perguruan tinggi ilmu terapan, FH (Fachhochschulen) menawarkan pendidikan sistem ganda, yaitu memadukan kerja langsung di perusahaan. Lulusan perguruan tinggi sistem ganda memiliki ijazah sebagai tenaga kerja profesional dan akademis.
Foto: D. Klein
Universitas elit
Universitas elit mendapat dana dari pemerintah untuk memacu prestasi di bidang penelitian dan program-program masa mendatang agar dapat bersaing di tingkat internasional. Di antaranya: Universitas Teknologi München, Universitas Ludwig-Maximilian di München, Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen, Universitas FU Berlin, Heidelberg, Göttingen, Karlsruhe, Freiburg serta Konstanz.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Gebert
Mengkombinasi jurusan
Sejak diberlakukan program bachelor dan master, pada prinsipnya hanya harus memilih satu jurusan. Beberapa universitas menawarkan kombinasi jurusan yang saling melengkapi dari segi tematik atau tuntutan pasar ekonomi. Informasi lebih lengkap mengenai jurusan baru dapat ditemukan di situs internet www.hochschulkompass.de.
Foto: picture alliance/dpa/B. Thissen
Universitas Terbuka
Beberapa jurusan bahkan dikonsep khusus untuk online dan dapat diikuti mahasiswa dari universitas mitra di luar negeri. Universitas terbuka (UT) Jerman ada di Hagen, Nordrhein-Westfalen. Fokusnya dititkberatkan pada jurusan ekonomi. Bahan perkuliahannya dikirim lewat pos atau online. Mahasiswanya kontak via online dengan dosen. Bentuk perkuliahan ini juga terbuka bagi mahasiswa luar negeri.
Foto: Gina Sanders/Fotolia
Soal biaya hidup
Mahasiswa yang datang ke Jerman tanpa beasiswa, harus membuktikan tersedia dana hidup satu tahun. Jumlahnya sekitar 8000 Euro. Serikat mahasiswa dan perhimpunan mahasiswa juga memberikan saran dan bantuan bagi mahasiswa baru. Tersedia berbagai beasiswa dari berbagai lembaga di Jerman. Mahasiswa juga bisa bekerja untuk membiayai hidup di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Warnecke
Pendaftaran
Pada umumnya mahasiswa bebas memilih universitas dan jurusannya. Kecuali di universitas swasta, perguruan tinggi seni rupa dan kesenian serta perguruan tinggi olahraga diadakan seleksi, dimana mahasiswa baru harus mengikuti ujian dan wanwancara. Mahasiswa asing juga harus melampirkan ijazah bahasa Jerman, untuk jurusan yang bahasa perantaranya bahasa Jerman dan memiliki asuransi kesehatan.
Foto: Fotolia-Kurhan/picture-alliance/dpa
Numerus Clausus
Jurusan yang menerima jumlah mahasiswa terbatas memberlakukan Numerus Clausus. Artinya, hanya peminat dengan nilai ujian akhir sekolah menengah atas yang sangat bagus bisa diterima. Bagi mahasiswa asing diberlakukan persyaratan khusus.
Foto: DW/P. Böll
Serikat mahasiswa
Terdapat berbagai serikat mahasiswa yang membantu mahasiswa di luar urusan perkuliahan. Misalnya asrama mahasiswa, kantin mahasiswa, taman kanak-kanak dan ikut berpolitik di perguruan tinggi mengupayakan kepentingan mahasiswa. Serikat mahasiswa mendukung mahasiswa secara ekonomi dan budaya.
Foto: Fotolia/Robert Kneschke
Sumbangan pembangunan pendidikan
Serikat mahasiswa didanai dari iuran semesteran mahasiswa. Dana tersebut sebagian juga digunakan untuk membiaya bagian administrasi universitas dan perwakilan mahasiswa AStA (Allgemeiner Studierendenausschuss). Iuran semesteran harus dibayar pada saat pendaftaran atau di awal semester baru.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Baumgarten
Bursa tempat studi
Pada umumnya mahasiswa baru tidak hanya melamar untuk satu universitas, tetapi untuk beberapa. Untuk mengetahui universitas mana masih mempunyai tempat studi dibentuk sebuah bursa tempat studi. Tawaran "last minute“ dapat dilihat menjelang semesteran baru di www.freie-studienplaetze.de atau www.studieren.de/freie-studienplaetze.
Foto: picture-alliance/CHROMORANGE/G. Fischer
Kuliah dan mempunyai anak
Serikat mahasiswa juga memberikan pelayanan khusus bagi mahasiswa yang memiliki anak, dengan menyediakan tempat tinggal dan taman kanak-kanak khusus. Peneliti dan mahasiswa berprofil tinggi bisa mendapat paket khusus, antara lain bantuan mencari TK, sekolah dan tempat tinggal. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di lembaga kerja sama akademis dengan luar negeri (Akademisches Auslandsamt).
Foto: picture-alliance/dpa
Welcome-Center bagi mahasiswa asing
Lembaga kerja sama akademis dengan luar negeri memberikan bantuan dan saran seputar formalitas dan prosedur di universitas bagi mahasiswa asing yang baru tiba di Jerman. Di luar itu, di beberapa universitas dibentuk "Welcome-Center", khusus untuk mahasiswa asing. Himpunan mahasiswa di jurusan juga megadakan acara perkenalan untuk mahasiswa baru. (Ed: Gaby Reucher/ap/vlz)