1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030409 China G20 Reaktionen

3 April 2009

Hak suara yang lebih besar bagi negara-negara berkembang, dihapusnya proteksionisme, lebih banyak kerjasama antar negara, pengawasan lebih ketat terhadap pasar keuangan, inilah saran Presiden Cina Hu Jintao di KTT G20.

Presiden Cina Hu Jintao (depan tengah) diantara peserta KTT g20 lainnyaFoto: AP

Ketika para kepala negara berunding di London, di situs internet Cina 163.com berlangsung diskusi non-stop antara para pakar. Diskusi mereka berlangsung selama berjam-jam dan baru berakhir ketika konferensi di London juga berakhir.

Tampil di situ tokoh Xiang Songzha, ahli forex dan pemred majalah bisnis Globus, "Kami memiliki rencana mengenai reformasi Dana Internasional Moneter, IMF dan bagaimana perubahan hak suara di sana. Ini merupakan terobosan penting. Saya tak pernah menyangka, bahwa akan ada saran-saran yang begitu konkret di situ. Perdana Menteri Wen Jiao Bao pernah mengatakan, bahwa kita memerlukan semacam peta jalanan. Kami pikir, suara Cina didengar dan menurut saya ini merupakan sukses besar bagi Cina."

Xiang tampak senang dengan jumlah dana yang dikucurkan ke dalam ekonomi global. Khususnya yang terkait dengan IMF. Ia mengatakan, "Saya pikir, sungguh bagus bahwa semua negara bersedia mendukung paket IMF yang senilai 500 milyar Dolar itu. Sebelumnya saya juga tidak tahu mengenai persediaan dana kredit sebesar 250 milyar Dolar untuk negara-negara yang membutuhkannya. Kini penambahan dana itu sudah diputuskan dan jumlahnya tidak sedikit. Ini penting. Keputusan ketiga yang juga penting adalah hak khusus untuk menarik dana. Bagi saya ini merupakan jawaban terhadap seruan Pemimpin Bank Sentral Cina, Zhou Xiaochuan."

Sebelum KTT G20 berlangsung, Zhou menuntut agar Dolar AS tidak lagi digunakan sebagai patokan mata uang internasional. Sebagai alternatif, ia menyarankan agar IMF menggulirkan hak khusus untuk menarik dana. Pemimpin redaksi Globus, Xiang Songzha, berpendapat bahwa dana yang dikucurkan Cina untuk IMF yang melebihi 40 milyar Dolar sudah tepat. Uni Eropa saja hanya memberikan 100 Milyar dolar. Bahwasanya banyak detil dalam keputusan London yang masih tidak jelas, bagi dia tidak terlalu penting. Ia lebih memperhatikan peran Cina yang meningkat.

"Pertemuan antara Presiden Hu dan Obama telah menentukan jalannya pertemuan G-20. Cina dan Amerika Serikat tidak akan saling menjatuhkan. Karena itu hanya akan berdampak buruk. Cina dan Amerika harus bekerjasama, di berbagai level dan dalam segala bidang. Tentu saja akan ada perbedaan pendapat, namun kini tampaknya ada kepentingan bersama yang diutamakan," begitu ungkapnya.

Memang belum diketahui apakah Amerika merupakan mitra yang dapat dipercaya oleh Republik Rakyat Cina, yakni sebuah negara yang membantu bila dibutuhkan, tanpa mencampuri urusan dalam negeri. Meski begitu ada satu hal yang membuat bangga pakar keuangan itu, yakni bahwa Amerika sebagai pemimpin negara-negara industri dan Cina sebagai pemimpin negara-negara berkembang dapat bekerjasama. Menurut Xiang Songzha, mungkin keterpurukan yang dialami kedua negara itulah yang mendorongnya untuk menyepakati solusi bersama.

Astrid Freyeisen/Edith Koesoemawiria

Yuniman Farid