Reaksi Pasca Serangan di Yaman
22 Mei 2012Upaya mengatasi aksi teror akan berlanjut „sampai kami menang, sebagaimanapun kami harus berkorban,“ demikian dikatakan Presiden Abed Rabbo Masur Hadi kepada televisi nasional. „Kami mempercepat restrukturisasi militer untuk menstabilkan negara. Yaman tidak dapat mengalami krisis lebih besar.“ Demikian Mansur Hadi.
Senin (21/05) dalam serangan saat berlangsungnya gladiresik untuk parade militer di ibukota Sanaa, sedikitnya 96 orang tewas. Sekitar 200 orang luka-luka, demikian keterangan kementerian pertahanan. Dari lingkungan militer disebutkan, sang pelaku serangan adalah seorang tentara yang meledakkan bahan peledaknya di dekat Istana Presiden.
Serangan bunuh diri di ibukota Yaman juga membuat Presiden AS Barack Obama khawatir mengenai aktivitas jaringan teror Al Qaida dan kelompok ekstremis lainnya di negara tersebut. Tidak ada keraguan bahwa kemiskinan dan destabilitas di Yaman menarik para ekstremis, demikian dikatakan Obama dalam pertemuan puncak NATO, Senin (21/05). Presiden AS itu menjanjikan Yaman dukungan selanjutnya dari negaranya, dalam perang melawan kelompok Al Qaida di kawasan tersebut.
Sekjen PBB Ban Ki Moon juga mengecam serangan di Yaman dan meminta agar pelakunya mempertanggungjawabkan perbuatannya. „Aksi kriminal ini tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apapun“, demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan yang diumumkan di New York.
Dewan Keamanan PBB dalam pernyataannya juga mengecam serangan bunuh diri di Sanaa dalam tingkat paling tajam, dan menjamin untuk memerangi sebuah bentuk terorisme. Juga pejabat tinggi urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengecam serangan terhadap para tentara di Yaman dan menyatakan prihatin yang mendalam mengenai segala upaya yang mencoba menghancurkan proses transisi di Yaman.
DK/dpa/afp/