Ini karena, saat melakukan jumpa pers mengenai peristiwa itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara juga mengenai hal-hal lain. Ia bicara mengenai adanya kalangan yang berusaha menggagalkan kemenangannya dalam pemilhan presiden. Bahkan menunjukan foto-foto tentang kelompok yang berlatih menembak dengan menggunakan foto SBY sebagai sasaran.

Berbagai kalangan menganggap, SBY menggunakan peristiwa teror yang menelan sedikitnya 9 korban jiwa itu sebagai ajang memojokkan lawan-lawan politiknya, dan di satu sisi kurang menaruh penghormatan terhadap para korban.

Interview DW bersama juru bicara presiden, Andi Malarangeng, serta pengamat politik dan militer, Jaleswary Pramodhawardani.

Ging Ginanjar

Editor: Yuniman Farid