1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reformasi Kesehatan Obama

10 September 2009

Presiden Barack Obama amat berhati-hati dengan program reformasi sistem kesehatannya. Kegagalan dalam tema ini akan membahayakan proyek-proyek besar lainnya di masa depan.


Rancangan reformasi sistem kesehatan dari presiden AS Barack Obama yang menuai banyak kritik dari warganya menjadi tema komentar dalam tajuk harian internasional. Harian ekonomi Perancis Les Echos yang terbit di Paris dalam tajuknya berkomentar : Presiden Barack Obama pada saat kampanye menjanjikan reformasi sistem kesehatan. Namun di bulan-bulan pertama masa jabatannya, ia menunjukkan sikap berhati-hati menyangkut tema peka ini. Pendapat umum di AS, tidak akan memberikan maaf pada keputusan yang dipandang tidak bersahabat. Obama juga menyadari ancaman bahaya ini. Reformasi sistem kesehatan yang dimata Eropa relatif sederhana dengan model universal, mengejutkan banyak warga AS. Mereka tetap berpegang kukuh pada nilai-nilai kebebasan individu. Sebagai kriteria sukses masa jabatannya Obama tidak boleh gagal dalam reformasi sistem kesehatan ini.

Harian Perancis lainnya Liberation yang berhaluan liberal kiri berkomentar : Histeria perdebatan menyangkut reformasi sistem kesehatan merupakan bukti, betapa sulitnya meyakinkan sebagian warga AS untuk menanggalkan anggapannya, bahwa istilah kesehatan publik adalah identik dengan pembatasan kebebasan mendasar serta merupakan dikte dari pemerintah yang tidak dapat diterima. Realitasnya justru menunjukkan, sitem kesehatan yang berlaku saat ini di AS yang tidak dapat diterima. Dengan ongkos kesehatan yang amat tinggi dan 48 juta warga yang samasekali tidak memiliki asuransi kesehatan. Obama menyatakan tanggung jawab moralnya untuk melakukan reformasi, walaupun temanya sudah ia perlunak. Di depan Kongres ia harus mengeluarkan seluruh bakatnya berpidato, untuk dapat meyakinkan para anggotanya. Jika Obama kalah dalam pertarungan ini, citranya akan tercoreng.

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich berkomentar : Rencana penting berupa reformasi sistem kesehatan, yang merupakan sebuah energi dan iklim politik baru di AS, terperosok ke dalam rawa-rawa jebakan partai politik. Pimpinan partai Republik meniupkan slogan-slogan merusak citra lewat kelompok pinggiran partainya. Obama kini diidentikkan dengan Hitler atau diktatur Korea Utara Kim Jong Il. Juga di dalam partai Demokrat tejadi perpecahan. Terutama menyangkut masalah utama berkaitan dengan beban biaya kesehatan bagi keuangan publik serta pendirian perusahaan negara di bidang asuransi kesehatan. Dapat dipastikan, Obama akan melanjutkan rencananya dengan menyampaikan dokumen rancangan reformasi tsb. Tapi diragukan, apakah rancangan ini akan diakui sebagai materi untuk mencapai sasaran yang digariskannya serta sebagai warisan penting dari program politik dalam negerinya.

Terakhir harian Perancis La Voix du Nord yang terbit di Lille berkomentar : Sepuluh bulan setelah optimisme global, seperti angin hangat yang bertiup ke seluruh dunia, kejelasan akan muncul. Apakah Barack Obama bukan hanya sekedar mesin politik yang bagus atau pendongeng yang kharismatik, tapi benar-benar seorang negarawan tulen. Reformasi sistem kesehatan yang merupakan janji kampanye terpentingnya, kini menghadapi perlawanan. Partai Konservatif menggerakkan kampanye kasar menentang rencana reformasi sistem kesehatan. Obama disejajarkan dengan Hitler, dituding anti-Kristen dan yang paling mengerikan ia dituduh berhaluan sosialis.

AS/AR/dpa/afpd